Chapter Twenty Two

336 9 1
                                    

"Yahhh. Biarkan aku menikmati pemandangan diluar".

Hyuk Jae mempererat pelukannya pada tubuh telanjang Hyun Mi, Rasanya ia akan sanggup menghadapi dunia jika setiap pagi terbangun dengan Hyun Mi yang berada di sampingnya apalagi dengan kondisi gadis itu yang tak mengenakan busana.

Lee Hyuk Jae tersenyum membayangkan kembali apa yang mereka lakukan kemarin ketika sampai di penginapan ini, Hyun Mi mengatakan jika perutnya sangat lapar dan dengan sigap Hyuk Jae segera memesan beberapa jenis makanan untuk memuaskan perut mereka. Hyun Mi seperti biasa makan dengan sangat lahap, Gadis itu hampir tertidur sesaat setelah menghabiskan beberapa macam makanan namun Hyuk Jae tak membiarkan itu terjadi.

Suasana dan langit malam di desa ini terlalu sayang di lewatkan hanya dengan tidur begitu saja, Berbekal dengan menyerang bibir Hyun Mi secara tiba-tiba dengan lumatan-lumatan yang lembut, Hyuk Jae mengganti suasana dengan keintiman yang kentara. Gadis itu tadinya memberi sedikit penolakan, Hyun Mi mengatakan tubuhnya benar-benar lelah setelah menempuh perjalanan jauh hari ini dan yang dibutuhkannya sekarang adalah meluruskan otot dan tulang-tulangnya dengan tidur.

Namun bukan Lee Hyuk Jae jika menyerah begitu saja karena pada akhirnya gadis itu ikut larut bersamanya dalam malam yang panas.

Hari pertama mereka di desa Eze di lalui dengan sangat sempurna yang di tutup dengan mengisi seluruh sudut kamar penginapan mereka oleh suara erangan Hyun Mi yang memabukkan.

"Sudah ku bilang lebih baik kita memesan dua kamar".

Hyuk Jae menggeser sedikit tubuhnya untuk menatap Hyun Mi lalu tersenyum sembari berkata, "Kenapa begitu?".

"Aku bisa berbahaya jika berada dalam satu kamar denganmu dalam waktu yang lama".

"Yeee?".

"Kau bisa terus menyerang tubuhku dan itu berbahaya".

"Untuk itu kau ingin kita berada dalam kamar yang terpisah, Begitu?".

Hyun Mi mengangguk, Menarik tubuh Hyun Mi agar lebih mendekat padanya, Hyuk Jae tersenyum lalu berkata, "Kapan lagi aku bisa memiliki waktu hanya berdua seperti ini bersamamu sweetheart? Kau pikir aku akan melewatkan ini dengan menyewa dua kamar?".

Mengerucutkan bibirnya yang justru terlihat semakin menggemaskan di mata Hyuk Jae, Hyun Mi melanjutkan, "Tapi aku ingin menikmati suasana disini. Suasana ketenangan desa yang ku rindukan sementara jika terus bersamamu, Kau hanya akan terus bercinta dengan tubuhku".

Dengan nada yang sangat dibuat-buat, Hyuk Jae berkata, "Wah ucapanmu, Aku tersinggung".

"Kalau begitu setidaknya lepaskan tubuhku, Aku ingin mandi dan...". Hyuk Jae tersenyum ketika mendapati semburat merah pada kedua pipi Hyun Mi saat sebelah tangannya menyentuh puncak dada gadis itu, "Jangan menyentuhnya".

"Kau menikmatinya sweetheart".

Menghela nafasnya panjang di hadapan wajah Hyuk Jae, Hyun Mi melanjutkan, "Aku sudah lama ingin menanyakan hal ini padamu".

"Apa?".

"Aku wanita yang ke berapa kau ajak ke ranjang?".

"Yeee?".

"Apa pikiranmu selalu diisi dengan percintaan? Bukankah otakmu harus di pakai untuk memikirkan pekerjaan-mu sebagai bintang?".

"Hmmm". Mengeratkan pelukannya di sekitar pinggan Hyun Mi, Hyuk Jae melanjutkan, "Kau ingin jawaban jujur atau bohong".

"Bohong juga tidak apa-apa. Aku bisa tahu kau sedang berbohong atau tidak dengan melihat wajahmu".

"Wah, Rupanya kau begitu mengenalku. Kau benar-benar seorang penggemar sejati".

UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang