Chapter Twenty Eight

132 10 0
                                    

Kang Hyuk Hee tak dapat membohongi perasaan hatinya yang bahagia melihat sosok yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri akhirnya bisa kembali tersenyum dan bisa kembali pada hal yang ia sukai dulu.

Menulis.

Terkadang ia bingung, Apakah semua penulis yang ada di dunia akan sebahagia itu ketika merangkai kata menjadi kalimat dalam setiap tulisannya?

Mengapa dengan menulis semuanya terasa indah?

"Kupikir kau akan menetap selamanya di pedesaan itu". Hyun Mi tersenyum padanya sesaat setelah ia menyimpan jus jeruk diatas meja, "Kupikir kau tak akan kembali setidaknya dalam waktu dekat tapi pagi ini kau sudah ada disini dengan wajah yang jauh lebih manusiawi".

"Maksudmu sebelumnya wajahku tak nampak seperti manusia?".

Hyuk Hee menaikkan satu alisnya untuk kembali berkata, "Jadi ini keputusanmu? Kau kembali dan itu artinya kau juga kembali bersamanya—".

"Aku kembali". Sambung Hyun Mi, "Cukup sampai disitu, Tak ada kalimat tambahan lagi".

Hyuk Hee mengernyit.

Hyun Mi tersenyum untuk kemudian berdiri dan merentangkan kedua tangannya sembari memejamkan mata menikmati semilir angin lantai atas café Hyuk Hee.

"Park Hyun Mi—".

"Nikmat sekali". Seru Hyun Mi, "Aku merindukan angin di tempat ini".

Hyuk Hee ikut berdiri, "Kenapa mendadak aku merasakan hal aneh? Kenapa jantungku tiba-tiba berdetak kencang? Kau tak mengambil keputusan secara asal kan? Kau tak melakukan hal-hal yang merugikan—".

Menurunkan kedua tangannya sembari berbalik dan bersandar pada pagar besi di belakangnya, Hyun Mi melanjutkan, "Oppa sepertinya jantungmu ada masalah karena telah berdetak dengan kencang, Kau harus memeriksakannya ke rumah sakit".

Hyuk Hee masih diam di tempatnya berdiri dengan kedua tangan yang ia sampirkan keatas perut.

Hyun Mi melanjutkan dengan tersenyum, "Aku sudah baik-baik saja. Aku akan melanjutkan pekerjaanku, Aku akan mulai menulis lagi lalu mencoba untuk mengirimkannya ke penerbit".

"Kau tidak baik-baik saja sekarang".

"Oppa—".

Menarik nafasnya dalam, Hyuk Hee melanjutkan, "Kau memutuskan hubungan dengannya". Ia tak sedang bertanya tapi sedang menerka dan berharap tebakannya salah, "Kau memutuskan hubungan dengan pria yang menjadi ayah dari anak yang kau kandung".

"Aku tak ingin membahas apapun".

Hyuk Hee tersenyum, "Tadi pagi aku melihat berita yang berisi tentang superstar Lee Hyuk Jae dan beberapa anggota grup-nya sedang dalam perjalanan keluar negeri untuk mengerjakan sebuah project rahasia. Tadinya aku ingin bertanya padamu tapi sepertinya percuma sebab aku tak akan pernah menemukan jawaban yang kuinginkan". Dengan lebih sinis, Hyuk Hee melanjutkan, "Kenapa kau tega memisahkan calon anakmu dari ayahnya sendiri? Aku tak ingin mengatakan ini sebagai orang yang paling dekat denganmu tapi sungguh aku tak tahan jika tak mengatakannya".

Hyun Mi menatapnya lurus.

"Kau sialan brengsek". Sambung Hyuk Hee.

Memejamkan mata sembari menghela nafas cukup panjang, Hyun Mi mengangguk.

"Dua hari yang lalu saat kau datang, Kupikir semuanya sudah teratasi. Aku akhirnya bisa kembali melihat senyumnya yang menawan itu, Kau kembali pada rutinitas awalmu. Kupikir semuanya sudah membaik lalu malam kemarin dengan aroma alcohol yang sangat kuat, Mi Sung datang padaku sembari mengatakan hal-hal yang menurutku konyol".

UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang