Chapter Fourteen

155 10 1
                                    

Sejak hari itu, Hyun Mi tak lagi bertemu dengan Lee Hyuk Jae. Selain karena ia yang memang menghindari pria itu, Jadwal Hyuk Jae pun tak memungkinkan untuk pria itu berada dalam jarak dekatnya dan itu sedikit membuat Hyun Mi merasa lega.

"Hyun Mi-ah kau datang? Ah aku lupa, Kau melihat bunga di sudut ruangan sebelum kau masuk? Seseorang mengirim bunga besar itu untukmu".

Hyun Mi mengalihkan tatapannya pada Hyuk Hee sempurna lalu berkata, "Bunga? Bunga apa? Aku tidak memesan bunga. Kau yang memberinya untukku?".

Kang Hyuk Hee menelan kopi panasnya lalu menatap Hyun Mi sambil lalu, "Aku lebih baik menyimpan uangku daripada harus membuangnya untuk membelikanmu bunga sebesar itu".

Hyun Mi mengangguk. Memang tak mungkin jika Hyuk Hee yang memberinya bunga, Lagi pula tidak ada alasan ia harus melakukan hal itu, "Lalu siapa?".

"Hmm?".

Hyun Mi kembali memfokuskan pandangannya pada Hyuk Hee lalu berkata, "Maksudku siapa yang memberiku bunga?".

Hyuk Hee menatap Hyun Mi sebentar lalu sedikit menggoda gadis itu dengan berucap, "Ada dua pria yang kutahu menyukaimu. Pertama, Sang pengusaha penerbit lalu kedua, Sang idola".

Hyun Mi mengerjap dan menatap Hyuk Hee serius sembari berkata, "Tidak lucu".

"Aku tidak sedang bercanda. Mereka berdua memang menyukai—".

"Oppa". Hyuk Hee kemudian mengangkat kedua tangannya lalu bergumam, "Baiklah-baiklah. Sekarang lebih baik kau melihat bungamu itu lalu segera bawa pulang. Ouwh, Bunga sebesar itu terlalu mengambil tempat di café-ku. Lagi pula kenapa tak mengirimnya langsung kerumah saja? Ouwh".

.

.

Kau tidak membalas satu pun pesan atau mengangkat telepon-ku jadi aku mengambil resiko dengan mengirim ini disini karena aku tahu kau pasti setidaknya akan melihatnya jika aku mengirim di café ini. Aku tidak mengerti perkataanmu saat terakhir kali kita bertemu. Kau ingin berpisah? Tidak, Aku tidak mau dan tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku ingin datang kerumahmu tapi aku terlalu pengecut karena takut seseorang memotret kita lalu pada akhirnya menyebabkan masalah untukmu. Maafkan aku tapi apa kau bisa datang ke tempatku? Ku mohon datanglah sweetheart.

Aku tak ingin kita seperti ini, Lee Hyuk Jae.

Hyun Mi memejamkan mata erat membaca satu nama terakhir dalam surat yang terselip pada bunga besar ini. Ia memang sengaja menghindari pria itu termasuk dengan tidak membalas satu pun pesan atau pun telepon darinya.

"Lee Hyuk Jae?". Hyun Mi segera menutup kembali surat yang ia pegang lalu memandang Hyuk Hee yang tersenyum.

"Ah, Benar. Pria-mu itu yang mengirim bunga besar ini. Sebenarnya aku sudah menduga jika dia yang mengirim ini. Dia manis juga". Hyuk Hee mengangguk tersenyum kemudian kembali bertanya, "Apa kalian ada masalah?".

"Ye?". Hyuk Hee menatap Hyun Mi yang kebingungan sembari menunjuk bunga besar dihadapannya.

"Dia mengirimi ini".

"Apa dengan mengirim bunga artinya seseorang sedang bermasalah denganmu?".

"Tidak juga". Hyun Mi membuang nafasnya malas lalu kembali menatap Hyuk Hee ketika pria itu berucap.

"Tapi sepertinya memang ada masalah".

Hyun Mi berdiri dari duduknya lalu memandang kembali bunga besar yang dikirim Hyuk Jae padanya. Bunga ini sangat indah, Aroma dan warnanya begitu mendamaikan. Namun itu belum cukup membuat hati Hyun Mi ikut damai.

"Dia ingin bertemu. Apa aku harus menemuinya oppa?".

"Siapa? Lee Hyuk Jae?". Hyun Mi membalik tubuhnya kearah Hyukk Hee kemudian mengangguk, "Kenapa bertanya? Dia kekasihmu".

UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang