Chapter Fifteen

157 11 1
                                    

"Dia siapa, Oppa?".

Hyun Mi mengumpulkan warasnya kembali kemudian mengangkat kepala dan berkata, "Maafkan-maafkan aku. Maafkan aku jika menggangu kalian".

Hyun Mi baru akan memutar tubuhnya untuk segera lenyap dari tempat ini ketika sebelah tangannya telah di genggam oleh Hyuk Jae, "Tidak. Jangan pergi". Pria itu menatapnya dengan sangat serius.

"Oppa apa ini? Dia siapa? Kenapa wanita ini berada disini? Kenapa dia bisa masuk? Atau, Jangan-jangan dia penguntit-mu?".

Penguntit?

Hah.

Hyun Mi merasa sedikit terusik dengan istilah yang dikeluarkan wanita itu. Ia bukan penguntit Lee Hyuk Jae tapi lebih dari itu, Ia kekasih pria ini. Hyun Mi membawa pandangannya pada wanita di hadapannya, Wanita ini terlihat jauh berbeda darinya. Jelas, Wanita ini sebanding dengan Lee Hyuk Jae yang seorang bintang.

"Yeon-ah. Kita lanjutkan latihan ini nanti, Hari ini cukup".

Latihan?

Hyun Mi bergumam dengan keras dalam hatinya. Ia kembali membawa pandangannya untuk menatap mata Hyuk Jae yang menatapnya serius, Pria itu terlihat terlalu serius dengan rahang yang mengeras.

"Tapi masih ada beberapa sentuhan yang kau—".

"Kubilang hari ini cukup". Hyuk Jae memutus pandangan darinya lalu menatap wanita itu dengan kalimat yang tegas, "Lebih baik kau pulang sekarang".

"Tapi aku—".

"Sekarang. Kau tahu pintu keluar, Bukan?".

Hyun Mi tertunduk dengan pasrah ketika wanita itu menatapnya dengan cara menelisik yang terlalu berlebihan. Wanita itu berjalan ke sudut ruangan untuk memakai kembali coat cokelat panjang miliknya dan mengambil tas yang berada diatas ranjang.

Sebelum benar-benar pergi, Wanita itu menyentuh lengan Hyuk Jae yang bebas sembari berkata, "Jangan lupa ok? Kita masih harus menyelesaikan apa yang belum terselesaikan".

Wanita itu berjalan menjauh dan setelah Hyun Mi mendengar suara pintu yang tertutup saat itu pula ia menghembuskan nafasnya panjang seolah sejak tadi yang ia lakukan hanyalah menahan nafasnya. Hyuk Jae masih menggenggam tangannya erat, Pria itu belum bersuara kembali. Hyun Mi pun tak tahu harus berkata apa lagi ketika detik yang berubah menjadi menit semakin terasa lama, Ia baru akan menarik tangannya dari genggaman Hyuk Jae ketika pria itu menariknya masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamar dengan cara yang sedikit kasar.

Sejujurnya tangan Hyun Mi sedikit sakit akibat genggaman Hyuk Jae yang terlalu keras, Pria itu bahkan menghempas tubuhnya sedikit kasar keatas ranjang dengan raut wajah yang masih terlihat serius. Hyun Mi mulai waspada ketika ujung matanya melihat dengan jelas Hyuk Jae yang membuka baju dari tubuhnya sendiri kemudian melempar-nya asal.

Hyun Mi berusaha untuk tetap tenang ketika Hyuk Jae menghampiri tubuhnya diatas ranjang dengan tatapan yang mampu menghunus jantungnya.

"Jae—".

"Aku ingin menjelaskan apa yang kau lihat tadi, Aku tidak mau kau salah paham padaku tapi sepertinya kau tak akan percaya padaku".

Hyun Mi menelan saliva-nya pelan mendengar bagaimana suara pria itu yang berubah menjadi sangat dingin, Ini bukan seperti Lee Hyuk Jae yang ia kenal, "Jadi aku akan membuatmu mengerti dengan melakukan ini".

"Ap-ahhhh". Hyun Mi tak dapat mengantisipasi lenguhan-nya sendiri ketika entah bagaimana Lee Hyuk Jae sudah menyentuh pusat intim-nya dengan cara yang tidak pernah pria itu lakukan.

Hyun Mi berharap dengan menggigit bibirnya ia bisa menghalau erangan-erangan dari mulutnya ketika ia bahkan tak berdaya untuk menolak sentuhan Hyuk Jae yang mulai menggila. Pria itu sedang bermain dengan puncak dadanya menggunakan mulut panasnya dengan sebelah tangan yang ia simpan pada pusat tubuhnya.

UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang