Chapter Twenty Four

225 11 10
                                    

Sudah satu minggu berlalu semenjak kepulangannya, Hyuk Jae merasa sesuatu telah berubah namun ia terlalu takut untuk menyimpulkan semuanya.

Semua masih berjalan sesuai tempatnya.

Seluruh kewajiban pekerjaan.

Seluruh hal yang menyangkut dirinya sebagai public figure.

Dan hal-hal lain yang tersangkut di dalamnya.

Awalnya semua terasa baik-baik saja, Ia pulang dengan membawa satu harapan dan kebahagiaan baru. Setelah ini ia akan memastikan untuk mengumumkan pada dunia jika seorang gadis telah mampu membuatnya untuk menginginkan hal baru, Hal untuk segera terikat dalam satu perjanjian suci dibawah persetujuan Tuhan. Gadis ini membuat hidupnya jauh lebih berarti di setiap harinya, Ia ingin segera melewati hari demi hari bersama gadis ini tanpa ada satu pun kendala.

Park Hyun Mi.

Gadis itu adalah alasan dirinya menjadi lebih bahagia di setiap menitnya.

Tapi semua terasa mulai berubah dan berbeda.

Tiga hari setelah kepulangannya, Hyun Mi masih membalas seluruh pesan atau mengangkat teleponnya bahkan di malam yang sudah sangat larut sekali pun. Mereka memang tak lagi memiliki keleluasaan untuk bertemu mengingat jadwalnya yang menjadi sangat banyak tapi Hyun Mi tak pernah mengeluhkan hal itu, Mereka tetap bisa menjaga komunikasi dengan sangat baik tapi mengapa di hari keempat gadis itu menunjukkan perubahan?

Hyun Mi seperti sengaja menghindarinya bahkan satu pun pesan darinya tak mendapat balasan lagi.

Ada apa?

Kenapa?

Sungguh ia ingin datang dan bertanya langsung pada gadis itu tapi jadwalnya yang mengharuskannya berada diluar kota adalah masalah yang sangat sialan.

Apa yang terjadi?

Kenapa gadis itu terkesan menghindarinya?

Apa ia melakukan kesalahan?

Sebab dalam otaknya masih merekam dengan sangat jelas bagaimana wajah sumringah kekasihnya itu ketika berpisah di depan pintu rumahnya. Malam itu, Hyun Mi melukis wajahnya dengan senyuman yang sangat indah. Gadis itu bahkan terus memeluk tubuhnya seolah tak ingin berpisah.

Lalu sekarang apa?

Kenapa berubah dengan begitu cepat?

Apakah hati seseorang memang bisa berubah secepat itu?

"Kau ada satu jadwal lagi untuk hari ini".

"Ye?". Hyuk Jae menatap pada pria yang selama ini mengurus semua perjadwalan dirinya dengan tatapan kosong.

"Tepatnya malam ini. Kita harus datang tepat waktu".

"Tu-tunggu. Jadwal apa yang kau maksud?".

Pria itu menghela nafasnya sebentar untuk kemudian berkata, "Sejak keluar dari pesawat tadi kau sudah seperti orang yang kehilangan arah. Kau ada jadwal pribadi malam ini".

"Jadwal apa? Bukankah tadi kau bilang aku tak lagi memiliki jadwal apapun untuk hari ini?".

Kepala asisten manager-nya itu mengangguk, "Maaf untuk hal itu, Aku lupa. Benar-benar lupa jika jadwalmu masih tersisa satu untuk hari ini".

"Yak—".

"Sebuah pemotretan untuk salah satu majalah".

"Kau tak bisa melakukan ini padaku. Aku sudah ada rencana lain untuk malam ini".

"Tapi ini juga tak bisa dibatalkan, Hyung".

Hyuk Jae membawa dirinya untuk menggeleng keras sembari memijat tengkuknya, Lalu sekarang apa yang harus ia lakukan?

UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang