🌻🌻🌻
Callen pulang kerumah dengan perasaan jengkel. Hal itu dikarenakan Aster tak kunjung datang menghampiri saat ia tunggu, bukannya setelah selesai lalu datang padanya, Aster malah berkata jika ia pulang bersama temannya lagi, tidak dengannya yang sudah menunggu lama.
"Lo waras? Gue nunggu dari tadi bahkan balik dari Castsoft kesini cuma jemput lo!" omel Callen pada Aster.
Aster mendengus sebal, "perasaan nggak ada yang nyuruh lo jemput gue, seandainya nggak bisa pulang juga gue bakal telpon meimei atay Harvey."
"Kenapa emangnya? Kenapa lo nggak nelpon gue?" tanya Callen yang mati-matian menahan jengkelnya pada gadis dengan tinggi sedadanya tersebut.
Aster terlihat bingung saat akan menjawab, "ya karna lo..." ia terlihat berfikir, "karna lo sibuk, yaa lo sibuk." sahut Aster.
"Ciihh, bilang aja lo nggak mau kalo gue yang jemput."
"Nah lo udah tau kenapa masih jemput?"
***
Callen masih belum berniat keluar dari kamarnya, sejak dari selesai mandi, ia lebih memilih sibuk dengan pcnya sambil bermain game.
Saat fokusnya terjaga untuk memulai peperangan dalam gamenya, tiba-tiba ponselnya berbunyi, ia pun segera mengangkat saat tau siapa penelponnya.
"Apaan car?" sahut Callen saat ia menjawab telpon dari Carlo.
"Gimana, lo udah hubungin Aster?" tanya Carlo diseberang telpon.
Seketika ingatan akan sesuatu dari Callen mencuat, "belum." sahutnya singkat.
"Ahh kok belum sih, sisa waktu kita nggak banyak cal."
"Ntar gue ngomong sama dia."
Terdengar decakan pelan dari sisi Carlo, "gini aja deh, lo punya nomernya Aster nggak, sini biar gue yang ngomong."
"Lewat telpon?"
"Ya enggak lah, gue ajak ketemuan, ntar dia gue jemput di rumahnya."
Tuutt tuutt..
Callen langsung mematikan telpon dari Carlo, "ketemuan?" gumamnya sambil menatap ponselnya.
"Dijemput lagi katanya..."
***
Aster masih bergulat dengan snack serta laptopnya dimeja belajar yang terdapat dikamarnya. Tak terhitung sudah bungkusan keberapa chiki yang ia habiskan untuk melengkapinya saat menonton drama Taiwan kesukaannya.
Saat pergantian episode, Aster sengaja mem-pause videonya lalu berjalan mengambil snack lagi dari tempat penyimpanan makanan ringannya. Saat kakinya turun dari kursi, ia mendengar suara ketukan dari luar kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ash For Call ✔
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM BACA) (COMPLETE) 🌼🌼🌼 Jika ini Cinta, maka biarkan ia tumbuh sebesar-besarnya. Tapi, jika rasa ini bukan untuknya, jangan biarkan hati ini terus bertahan pada tempat yang sama dalam waktu yang lama. Dan jika aku harus bertahan...