49. Pergi?

3.3K 314 14
                                    

🌻🌻🌻

"Apa kamu bilang, aku kekanak-kanakan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kamu bilang, aku kekanak-kanakan?"

"Iya, kenapa, nggak terima?"

Seseorang yang dihakimi tersebut diam sejenak, ia menatap wajah sang kekasih dengan sorot tak menyangka.

"Kamu yang nggak ngehargain aku, bukan aku yang kekanak-kanakan!"

***

Aster pulang dalam keadaan terguncang. Ia berlalu begitu saja langsung menuju kamar dengan mata yang semakin bengkak karna pertengkaran hebatnya dengan Callen beberapa saat yang lalu.

Tadi setelah ia merasa lega melampiaskan sedikit rasa cemas dengan berdiam diri ditaman, Aster memutuskan turun disalah satu minimarket untuk sekedar membeli air minum, namun kemalangan menimpanya saat ia menemukan Callen mendapatinya lalu mengajaknya bicara.

Awalnya mereka hanya berbicara dengan intonasi lelah karna sudah sama-sama letih, namun Callen melontarkan kalimat yang paling Aster benci, yaitu menyebutkan bersifat kekanakan, sontak emosi Aster pun memuncak.

×flashback on×

"Kamu yang nggak ngehargain aku, bukan aku yang kekanakan!" sahut Aster pada kalimat Callen.

Callen mengusap wajahnya gusar lalu menarik Aster masuk kedalam mobil gadis tersebut, ia sengaja menguncinya lalu membiarkan mereka berada didalam dengan diam beberapa saat.

"Akhir-akhir ini kamu kenapa, ngehindar dari aku, apa maksudnya?" kata Callen memulai perdebatan mereka.

Aster dengan mata yang sudah berair menoleh dengan sorot sinis, "kenapa nanya aku, harusnya kamu yang sadar udah ngelakuin apa sama aku akhir-akhir ini." sahut Aster tajam.

Callen mendengus, "kamu fikir aku cuma mikirin kamu 24jam? Aku punya kesibukan dan urusan lain selain kamu Ash, tolong ngerti aku yang nggak bisa selalu faham kamu tanpa kamu beri tau."

"Kamu nggak nganggap aku cewek kamu call, aku nggak terima!" teriak Aster sambil meloloskan air matanya.

"Iya maksudnya apa, nggak ngehargain kayak gimana maksud kamu, coba jelaskan yang rinci jangan cuma kode-kode." balas Callen tak kalah sengit.

Air mata Aster masih mengalir, ia pun berusaha berbicara meski dadanya sesak, "kamu mau pergi, kenapa nggak bilang sama aku?" tembak Aster dingin.

Raut wajah Callen seketika menegang, "kamu-"

"Iya aku tau, kamu fikir aku sebodoh itu yang bakalan nggak bakal nyium bau-bau kepergian kamu?"

"Ash-"

"Udah cal, kamu dari awal udah niat buat nyembunyiin ini kan dari aku, iya kan?"

Ash For Call ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang