55. Ldr Sesungguhnya

2.8K 266 9
                                    

🌻🌻🌻

"Arrgghh! Gue udah nggak tahan lagi!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arrgghh! Gue udah nggak tahan lagi!"

"Sabar Ash, sabar.. Mungkin Callen sibuk."

Aster menatap dengan delikan sinis, "sibuk? Lo pikir sibuk bisa sampai sebulan tanpa ngasih kabar!"

Vanya dan Luna hanya bisa diam tanpa bisa membuat Aster tenang, gadis dengan rambut sebahu ini sudah hampir berada pada batas sabarnnya. Hal itu dikarenakan sang kekasih tak bisa ia hubungi selama sebulan lamanya, benar-benar membuatnya tak bisa berpikir jernih dan merasa baik-baik saja.

"Lo udah ngehubungin adik-adiknya Callen?" Carlo mulai bertanya dengan pelan agar tak semakin menyulut emosi Aster.

"Udah,  katanya malah mereka minggu lalu baru balik dari China."

"Lah terus lo tanya nggak gimana Callen disana?" kali ini Devon ikut nimbrung.

Aster menghela nafasnya gusar sambil mengacak rambutnya pelan, "udah von, tante Clarissa bilang Callen baik-baik aja, dia juga lagi sibuk nyiapin projek besar katanya sama perusahaan yang disana, tapi sesibuk apasih sampai sebulan nggak ngontak gue?"

Vanya dan Luna saling tatap lalu mengangguk bersamaan seakan sepakat dengan apa kata Aster.

"Iya juga ya Ash, sebulan loh ini, bukan hitungan hari."

Lengan Vanya disenggol Devon, ia diingatkan untuk tidak menambah keresahan sahabatnya tersebut.

Semua tampak diam menyaksikan wajah Aster yang ditekuk habis-habisan, ia juga berkali-kali terdengar menghela nafas gusar sambil terus mengomel tidak jelas.

Beberapa saat kemudian Carlo pun membuka suara, ia berhasil mengejutkan semua orang yang saat ini tengah berkumpul disofa Castsoft.

"Jadi gini gengs, sebenarnya gue itu pengen ngasih tau pas deket sama harinya, tapi kayaknya bakal gue buka sekarang aja deh."

Semua perhatian tertuju pada Carlo, Aster pun menatapnya dengan wajah datar.

"Kamu ngomong jangan setengah-setengah, bikin penasaran tau!" kata Luna pada Carlo yang seminggu lalu sudah resmi menjadi kekasihnya.

Merasa sedikit didesak, Carlo pun berjalan mengambil tas lalu membuka seakan ingin mengambil sesuatu, saat tangannya keluar dari tas ia pun mengeluarkan 5 tiket pesawat.

"Apaan tuh car?" Devon penasaran.

"Tiket." sahut Carlo polos.

Ash For Call ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang