3. pertarungan sengit!

260 24 51
                                    

Ok gaes biar gak tegang kita nyanyi dulu yuk! Soalnya kita akan menyaksikan pertarungan seru antara nchim Dan kookie. Disiarkan langsung dari Wattpad.

Bacanya sambil nyanyi jamais vu ya!

Please give me a vote nya!
Vote dan juga komentar
Ikuti author selalu jangan lupa
Kasih bintang dan komen
Please give me a

Sekian taerima kasih!

.

.

.

Kayu yang digunakan untuk memukul Jungkook patah menjadi dua. Sontak hal tersebut membuat Jimin dan Taehyung kaget dan tidak percaya melihat hal itu.

"Gak! Gak mungkin! Mana bisa kayu itu patah?" Tanya Taehyung yang kebingungan melihat kejadian tersebut.

"Sebenarnya lu itu siapa?" Tanya Jimin kepada Jungkook.

"Kepo lu!" Jawab Jungkook singkat.

"Lu pasti vampire Kan? Dari awal gua udah curiga sama lu." Kata Jimin lalu mendarat kan pukulan ke wajah Jungkook.

Tep!

"Cuma segini kemampuan lu?" Tanya Jungkook sambil menangkis pukulan Jimin.

Jungkook kemudian memelintir lengan Jimin kebelakang yang membuat Jimin teriak kesakitan.

"ARRRGGHHH! Lepasin tangan gua gak! Atau gak gua abisin lu!" Ancam Jimin sambil berusaha melepas lengannya dari pelintiran Jungkook.

"Gak akan! Lu kata gua nasi diabisin?" Kata Jungkook lalu semakin kuat memelintir tangan Jimin.

Taehyung yang melihat tersebut tidak bisa tinggal diam. Ia mengambil rotan besi dan memukul Jungkook dari belakang.

Namun, alih-alih Jungkook kesakitan, ia justru menangkis rotan tersebut dan membuangnya ke sembarang tempat.

Ia kemudian melepaskan Jimin dan beralih pada Taehyung. Ia mendaratkan pukulan di pipi kiri Taehyung yang membuat Taehyung terjatuh dan terluka cukup parah di bagian wajahnya karena pukulan tersebut.

Taehyung yang hanya manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah itu pun hanya bisa meringis kesakitan.

Jungkook berjongkok menyetarakan tinggi Taehyung. "Gimana? Sakit? Makanya, jangan macem-macem sama gua!" Kata Jungkook di hadapan Taehyung lalu mendaratkan pukulan lagi.

Namun, pukulan tersebut berhasil ditangkis oleh Jimin yang entah kapan ia sudah berubah menjadi werewolf.

"Jangan nyakitin temen gua!" Kata Jimin sambil menagkis pukulan Jungkook dan mendaratkan pukulan di pipinya.

Jungkook tak tinggal diam, ia membalas pukulan tersebut. Tentu saja, Jimin juga tidak mau kalah. Ia menghantam Jungkook dengan pukulannya.

Karena Taehyung hanyalah manusia biasa, ia hanya bisa sedikit menjauh dan menyaksikan pertarungan mereka. Ia takut karena kekuatan mereka sangat besar.

Pertarungan sangat sengit. Jungkook dan Jimin masih saling adu tinju. Hingga Jimin mencakar punggung Jungkook yang membuat bajunya sedikit sobek dan punggungnya terluka.

"ARRRGGHH!" Teriak Jungkook karena kesakitan.

Jimin semakin sadis menyerang Jungkook dengan cakarannya. Ia tak henti-hentinya mencakar Jungkook.

Jungkook kemudian mengeluarkan jurus andalannya. Ia mengeluarkan semacam bola listrik dari tangannya seperti cidori milik Sasuke. Lalu mengarahkannya pada perut Jimin. Cidori ini bisa menyebabkan kematian jika terkena manusia. Namun, tetap saja ini juga sangat berbahaya bagi werewolf.

Biasanya ia memakai kekuatannya tersebut hanya untuk berperang saja. Karena di takutkan ia akan kehabisan energi bahkan kemungkinan terburuknya adalah kematian. Namun, untuk kekuatan seperti cidori, itu tidak memakai banyak tenaganya. Jadi, tidak terlalu berbahaya.

Jungkook sudah menggunakan kekuatannya pada Jimin. Jimin pun tak mau kalah. Ia mengeluarkan racun yang mematikan dari cakarnya. Racun ini bisa sangat berbahaya. Bahkan bisa sampai membunuh jika terkena cakarnya. Namun, sama halnya seperti Jungkook racun ini juga tidak bisa digunakan sembarangan. Karena racun itu menggunakan sedikit darahnya. Kalian tahu jika darahnya habis? Ya! Itulah yang akan terjadi. Jimin akan mati.

Pertarungan semakin sengit. Darah dan keringat membasahi tubuh mereka berdua. Tidak ada salah satu dari mereka yang mau mengalah. Hingga suara seseorang menghentikan perkelahian mereka berdua

"HENTIKAN! suara tersebut terdengar sangat nyaring yang membuat mereka berhenti. "Kalian mau mati?"

Ya! Orang tersebut adalah Kang Daniel. Ayah angkat dari Jimin.

"Jimin, Taehyung, kalian ikut saya!" Suruh Daniel lalu membawa mereka menjauh dengan kecepatan kilat meninggalkan Jungkook.

Jungkook yang bercucuran darah dan keringat mulai kehabisan tenaganya untuk berjalan. Ia kemudian terjatuh dan tak sadarkan diri.

.    .     .     .

Ia mulai membuka matanya. Ia mendapati dirinya di sebuah kamar yang tidak asing baginya. Ya! Kamar tersebut adalah kamarnya sendiri. Ia kemudian duduk dan bersandar di kepala kasur.

"Yang mulia, kamu udah sadar?" Tanya seseorang yang sedari tadi sudah berada dikamar. "Kamu tau? Aku tuh khawatir banget sama kamu. Aku nungguin kamu bangun loh dari tadi."

Ya! Itu adalah Yoongi. Teman baik Jungkook sekaligus pengawal yang ditugaskan untuk menjaga Jungkook.

"Aku gak apa-apa kok hyung." Kata Jungkook kemudian bertanya. "Tadi hyung kan, yang bawa aku kesini?"

"Iya. Aku juga yang ganti baju kamu dan ngobatin kamu." Kata Yoongi kemudian ia menghela napas. "Kamu kenapa bisa sampai luka parah begitu sih? Kalau appa kamu tau kan bisa gawat."

"Jadi, ada werewolf yang mukul aku duluan. Terus..." Omongan Jungkook terpotong oleh Yoongi.

"Terus kamu lawan gitu? Dan kalian akhirnya berantem abis-abisan." Tebak Yoongi.

"Iya." Kata Jungkook sambil menundukkan kepalanya.

"Yaudah kalau begitu, kamu istirahat aja dulu!" Suruh Yoongi yang dibalas anggukan oleh Jungkook tanda setuju.

Sementara itu......

"Jimin! Kamu tau gak siapa yang kamu lawan tadi?" Tanya Daniel kepada anak angkatnya.

"Gak tau appa!" Jawab Jimin.

"Dia itu pangeran vampire." Kata Daniel lalu memberi peringatan. "Makanya, kamu jangan berani-berani melawan dia lagi.

"Iya appa." Jawab Jimin singkat.

"Taehyung, kamu udah baikan sekarang?" Tanya Daniel kepada Taehyung.

"Udah om. Makasih ya! Sekarang, aku pamit pulang aja." Kata Taehyung lalu berpamitan dan meninggalkan rumah Jimin.

Sementara itu, seperti biasa. Bella pulang malam karena bermain dengan teman-temannya. Dan seperti biasa juga, ia selalu merasa diikuti seseorang.

Bella melihat di sekitar. Namun, jalanan sepi sekali. Tidak ada seorang pun. Bella berjalan santai mengabaikan perasaan diikutinya dengan memakai earphone di telinganya.

Namun, tetap saja perasaan tersebut masih terasa. Bahkan saat ini, ia merasa sangat ketakutan.

Meskipun ia mengenakan earphone, Ia mendengar langkah kaki seseorang. Langkah itu berasal dari belakang dan menuju kearahnya. Ia tidak berani melihat kebelakang. Karena itu, ia hanya bisa berlari sekencang-kencangnya.

Tiba-tiba........

"KYAAAAA!" Teriak Bella.

BERSAMBUNG

Blood sweat and tearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang