12. Eoma dan Appa

154 10 2
                                    

Sehari setelah rapat tersebut, aku berada di rumah dan tak boleh kemana-mana. Aku merasa bosan sampai....

Eoma
Bella, eoma dan appa udah sampai di bandara.

Bella
Bandara Korea ma? Jadi, eoma sama appa udah pulang?

Eoma
Iya sayang

Bella
Kok mendadak sih?

Eoma
Ini kan surprise

Bella
Kalau begitu, aku jemput sekarang ya!

Eoma
Oke! Eoma tunggu ya!

Bella
Nee

Setelah menerima pesan WhatsApp dari Eoma, aku pun bergegas berangkat ke bandara untuk menjemput eoma dan appa.

Sesampainya di bandara....

"EOMA! APPA!" Teriakku setelah melihat kedua orang tuaku dari kejauhan sambil melambaikan tangan. Lalu aku langsung berlari menghampiri mereka berdua.

"BELLA!" Teriak kedua orang tuaku sambil berlari menghampiriku.

"Eoma, appa, aku rindu." Kataku sambil berpelukan dengan mereka berdua seperti Teletubbies.

"Jangan rindu! Berat. Kamu gak akan kuat. Biar appa saja." Kata appa berbicara seperti Dilan.

"Dilan mulu. Bosen!" Kataku setelah melepas pelukan kami.

"Gimana sekolah kamu?" Tanya eoma.

"Pastinya setiap semester ranking satu terus donk!" Kataku dengan nada sombong sambil menyibakkan rambutku kebelakang.

"Daebak! Ini baru anak eoma." Kata eoma sambil mengelus rambutku dengan lembut.

Kami berjalan keluar bandara sambil bercerita. Aku sangat senang karena bisa bertemu dan bercerita dengan kedua orang tuaku seperti dulu. Namun, kebahagian itu tak berlangsung lama. Sampai suatu suara yang membuat keadaan menjadi sangat mencengangkan.

Auuuuuuu~

"Bella, itu suara apa? Mana mungkin di bandara ada serigala." Tanya eoma kebingungan.

Kemudian orang-orang berlari berhamburan karena ada segerombolan werewolf yang menyerang mereka. Bukan, lebih tepatnya mereka menyerang bandara ini.

"Eoma, appa, mereka apa itu gak penting sekarang. Yang penting sekarang kita lari dulu." Kataku kepada kedua orang tuaku yang di balas anggukan tanda setuju oleh keduanya. Lalu kami bertiga berlari menuju keluar bandara.

Tiba-tiba, ada werewolf yang menangkap appa ku.

"APPA!" Teriakku memanggil appa karena ia di tangkap oleh salah satu werewolf.

"JANGAN PEDULIKAN APPA! KALIAN LARI AJA! CEPAT!" Kata appa ku sambil berusaha melawan werewolf tersebut.

"GAK MAU! AKU GAK MAU LARI KALAU APPA GAK IKUT!" Teriakku sambil mengeluarkan air mata.

Blood sweat and tearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang