ah, ya! Tadi Jungkook ngebunuh vampire itu dengan cara di tusuk dadanya kan?' Kata ku dalam hati. Lalu aku mengambil gunting yang ada di meja bekas memotong kertas untuk prakarya.
"RASAKAN INI!" Teriakku sambil menusukkan gunting itu pada dadanya. Naas, tapi gunting itu berhasil ditangkisnya dan di buang ke sembarang tempat.
Aku lantas melemparkan apapun yang ada di meja sebelah kasurku. Mulai dari buku-buku dan yang lainnya. Namun, tidak ada yang mempan padanya. yang terakhir aku melempar toples bedak yang terbuat dari kaca tepat di wajahnya.
"Berhasil!" Kataku senang karena toples tersebut pecah saat mengenai wajahnya. Tentu saja, dia terluka dan karena toplesnya pecah, dia jadi tidak bisa melihat untuk sementara. Karena matanya tertutup bedak.
Kesempatan yang sangat bagus ini tentunya aku gunakan untuk melarikan diri. Aku berlari sekencang-kencangnya menuju kebawah menggunakan tangga.
Kini aku berada di gudang. Di gudang banyak sekali barang-barang. Lalu aku menutupi pintu dengan barang-barang yang ada di gudang tersebut.
Lalu, ada yang berusaha mendobrak pintu gudang. Dapat ku dengar ia mencakar pintunya sampai aku bisa melihat sedikit cakarnya yang menembus pintu.
Aku bersembunyi di belakang barang-barang yang sudah ku susun sedemikian rupa agar bisa melindungi ku dari vampire. Tidak, sepertinya dia bukan vampire. Karena dia lebih mirip serigala. Tubuhnya berbulu dan dia memiliki cakar yang tajam. Jelas itu bukan Vampire.
Aku tak peduli. Yang aku pedulikan adalah bagaimana caranya selamat dari makhluk mengerikan itu. Aku mengambil handphone ku dan hendak menelpon Jungkook.
"Ah, sial! Kenapa gua gak minta nomor telepon nya di sekolah sih?" Ocehku lalu memutuskan untuk menelpon Yoongi. "Ya! Yoongi oppa pasti sama Jungkook. Gua telpon dia aja."
Tuuuut...... Tuuuut...... Tuuuut.....
Nomor yang anda tuju, sedang sibuk. Cobalah beberapa saat lagi!
"Sial! Pas lagi genting kek gini, dia malah sibuk." Kataku kesal dengan masih memegang handphone.
Brak!
Pintu gudang sudah terbuka. Kini makhluk mengerikan yang memiliki bulu di sekujur tubuhnya menghampiriku.
'Siapa yang harus gua hubungin? Siapa?' Tanya batinku lalu aku teringat Jimin. 'Jimin! Aku akan telpon dia.'
Aku menyalakan handphone ku yang mati lalu menelpon Jimin. Tepat saat telepon ku tersambung pada Jimin, makhluk mengerikan itu membuang handphone ku ke sembarang tempat. Aku rasa handphone ku masih menyala. Jadi aku berteriak sekencang-kencangnya nya.
"JIMIN! TOLONG AKU!........ AKU DI SERANG MAKHLUK ANEH.... JIMIN! YOU LISTEN TO ME? TOLONG AKU!"
Jimin POV
Aku yang mendengar teriakan Bella langsung
khawatir dan segera akan pergi. Namun, Taehyung menahan tangan ku dan bertanya."Kenapa? Siapa yang telpon?' tanya Taehyung sambil masih menahan tangan ku.
"Bella yang telpon. Kayaknya dia dalam bahaya." Kataku lalu bergegas pergi.
"Aku ikut!" Kata Taehyung lagi.
"Yaudah! Ayo!" Kataku lalu menggendong Taehyung lalu berlari dengan kecepatan penuh menuju rumah Bella.
Bella POV
Aku masih bisa bertahan karena aku membela diriku sendiri dengan cara melemparkan barang yang ada di sekitar. Aku tidak peduli barang apa itu dan seberapa berantakan gudang di rumah ku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood sweat and tears
FanfictionBIASAKAN VOMEN SEBELUM BACA! Kim Bella adalah seorang gadis SMA yang tidak percaya dengan yang namanya Vampir. Ia kedatangan murid baru yang bernama Jungkook. Berawal dari Jungkook yang bisa mengetahui isi pikirannya serta serangan-serangan dari mak...