7. School attack

188 14 37
                                    

Bella pov

Fire~ Fire~

Alarm dari handphone ku berbunyi. Aku membuka mataku lalu mematikan alarm nya. Saat ini kakiku sudah agak membaik. Meskipun masih terasa sakit saat berjalan, Namun aku bisa berjalan dengan benar.

Aku berjalan menuju kamar mandi dan tentu saja aku ke sana untuk mandi. Setelah selesai mandi dan berpakaian, aku berjalan ke bawah tepatnya di ruang tamu dan kudapati empat namja yang tertidur pulas.

"TOLONG! ADA MALING DISINI! TOLONG! TOLONG!" Teriakku yang bertujuan untuk membangunkan mereka.

"AW!" Teriak Taehyung karena ia terjatuh dari sofa lalu ia berteriak seperti orang gila. "ADA MALING? DIMANA? PANGGIL POLISI! KYAAAA! PAK POLISI DI SINI ADA MALING! SAVE ME!

"Cuma maling kan? Gebukin aja! Ntar juga kabur." Kata Yoongi dengan masih menutup matanya.

"Maling? Kamu gak di apa-apain kan sama maling?" Tanya Jimin khawatir yang langsung menghampiriku.

"Iya Bella! Malingnya gak ngapa-ngapain kamu kan?" Tanya Jungkook menghampiri ku yang sama khawatirnya dengan Jimin.

"Bhahahahah!" Tawa ku karena melihat kelakuan mereka.

"Kok, kamu ketawa sih?" Tanya Jimin kebingungan.

"Iya! Kok, ketawa sih? Apa yang lucu?" Lanjut Jungkook.

"Gak ada maling kok! Aku teriak cuma buat bangunin kalian." Kata ku dengan mengusap air mataku karena habis tertawa.

"Udah, pada mandi gih! Ntar telat loh!" Kata ku menyuruh mereka mandi lalu meninggalkan mereka semua.

Aku berjalan ke dapur. Di dapur, aku melihat bangkai makhluk yang semalam menyerang ku di dekat pintu gudang. Aku bisa melihatnya karena letak gudang dan dapur berdekatan.

Aku sangat jijik melihatnya. Oleh karena itu, aku menutup pintu gudang tersebut dan tak menghiraukannya. Bangkainya sangat bau. Hingga mengganggu kegiatan memasak ku.

Aku sudah selesai memasak. Aku menaruh semua makanan di meja makan. Selang beberapa menit setelah makanannya selesai di taruh, keempat namja tersebut pun datang.

"Kamu masak apa?" Tanya Jimin.

"Masakan kurang kerjaan." Kata ku asal.

"Masakan kurang kerjaan? Kek gimana tuh?" Tanya Jungkook sambil memiringkan kepalanya.

"Iya! Masakan kurang kerjaan. Soalnya masakan ini tuh kurang kerjaan banget. Udah tau nasi udah mateng, masih juga di goreng. Kan kurang kerjaan. Hahahaha!" Kata ku menjelaskan lalu tertawa.

"Nasi goreng yang dari Indonesia ya! I like it!" Kata Jimin lalu duduk dan hendak mengambil sepiring nasi goreng di meja.

Plak!

"Sebelum makan, aku boleh minta tolong sama kalian kan?" Tanya ku dengan nada imut setelah memukul pelan tangan Jimin.

"Apa?" Tanya Jimin.

"Sini ikut aku!" Ajak ku kepada keempat namja tersebut.

"Tuh! Liat tuh!" Kataku menyuruh mereka untuk melihat mangkai yang tergeletak di gudang setelah membuka pintunya. "Tolong buangin bangke itu donk!"

"Ih! Jijik!" Kata Jungkook sambil menutup hidungnya dengan tangan. "Gak mau ah! Si Bantet aja yang buang!"

"Kok, gua sih? Lu aja!" Kata Jimin menimpali perkataan Jungkook.

"Biar adil semuanya aja ya! Biar aku yang bersihin bekas darahnya. Please deh! Nanti gak aku kasih makan loh!" Kata ku dengan nada imut tapi mengancam.

Blood sweat and tearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang