a/n : 11,5k reads! ga nyangka:)) makasihh! yg blm vote, vote ya. hargain aku.
"mama, ayah kapan bangun ma?" tanya jinha dengan muka polos yang membuat eunha gemas. eunha hanya terkekeh.
"kapan ma?" ulang jinha. eunha memeluk anak satu-satunya itu lalu menjawab "kamu berdoa aja, mama juga ga tau"
setelah dari sekolah jinha, mereka pulang ke rumah. sekarang ada asisten di rumah, jadi eunha tidak perlu repot-repot lagi memasak.
"ma, abis ini kita ke tempat ayah lagi kan?" tanya jinha sambil miringin kepalanya yang membuat eunha gemas.
"kamu hari ini main sama jinyoung aja ya, gapapa kan?" pinta eunha. iya, dia agak repot kalo harus bawa jinha ke rumah sakit. jadi dia nitipin eunha di rumah yuju.
"yaudah deh. aku udah lama ga main sama jinyoung" untung, jinha gampang dibujuk.
tak lama kemudian yuju dateng. setelah menaruh jinha di dalam mobil, yuju menghampiri eunha.
"gue yakin, kembaran gue bisa sembuh. lu harus kuat na, jangan buat gue ikutan sedih. lu harus makan yang banyak juga, inget, lu lagi berbadan dua, jangan dianggap remeh" nasihat yuju.
"iya ju. makasih ya udah mau bantuin gue selama kembaran lu lagi sakit, gue ga ngerti gimana cara balas lu gimana" jawab eunha. yuju mengusap-usap punggung eunha.
"sans. udah ya. pergi dulu" setelahnya yuju meninggalkan pekarangan rumah eunha.
eunha masuk ke dalam rumah. di rumah bertambah dua orang karena asisten rumah tangga. tetap saja, rumah terasa hampa tanpa jungkook.
buru-buru eunha pergi ke rumah sakit. setelah sampai di kamar jungkook, ia duduk di samping jungkook yang sedang tertidur pulas, entah kapan bangun nya.
"kook, galaksi mu datang" mulai eunha. ia memulai rutinitas ini beberapa hari setelah ia mengetahui jungkook koma. umji yang menyarankan.
katanya, kalau orang koma, coba diajak ngobrol, diceritakan tentang masa lalu, atau apapun.
"kook, hampa kook. kamu kapan bangun? aku janji ga akan bikin kamu marah lagi, ga akan ngambek, bisa jadi istri yang lebih baik buat kamu. kalau kamu kesel sama aku bilang kook" eunha mulai sesenggukan.
ini alasan eunha menitipkan jinha. ia sudah tidak kuat berpura-pura tersenyum dan tidak menangis di depan anaknya.
"udah dua minggu kook. kamu ga kangen sama aku, jinha, sama yang di perut? bulan depan aku jadwal yang di perut keluar kook" curhat eunha sambil memegang tangan jungkook yang dingin dan lemas.
"andai kamu dengar ini. aku cinta sama kamu. ga bisa digantiin apapun. aku.. hiks.." eunha tidak sanggup melanjutkan kata-katanya.
eunha melepas genggaman tangan nya. ia duduk di sofa yang ada diruangan itu. dia duduk.
pikirannya kosong. badan kurus. muka kusam. kantong mata tebal. mata bengkak. benar-benar tidak terurus.
eunha tidak kepikiran untuk mengurus dirinya sama sekali. pikiran nya hanya dipenuhi jungkook, jungkook, dan jungkook.
eunha mulai nangis lagi. rasanya ia tidak kuat menghadapi apa yang terjadi di keluarga kecilnya ini.
ia tiba-tiba memikirkan, bagaimana kalau tiba-tiba jungkook pergi? rasanya ia sudah tidak sanggup menjalani hidup. ia juga mau pergi juga.
tapi bagaimana dengan jinha? sungguh, anak polos itu sangat prihatin dengan kondisi mama nya. namun mama nya selalu tersenyum seolah meyakinkan kepadanya "tidak akan terjadi apa-apa, jangan bersedih".
aslinya, eunha berbanding jauh dari apa yang dikatakannya. biarlah eunha dibilang pembohong. yang penting, anaknya tidak sekhawatir dirinya.
krek
"abang ngapain disini?" tanya eunha sembari mengelap air mata nya. jin mendengus.
"makan nih. dari kemaren lu belum makan kan?" eunha menggeleng. "biarin aja gue bang"
jin duduk di sebelah adeknya. "gue tau lu khawatir sama jungkook, begitu juga gue sama yuju. tapi lu tetep harus urus diri lu sendiri, jungkook juga sedih kalo tau keadaan lu sekarang" ucap jin.ia sedih. adeknya seperti mayat hidup. makan nya jarang, rambut acak-acakan dan kusut, badan kurus kering. definisi benar-benar tidak terurus.
"kamu cek ya nanti malam, udah 8 bulan, kamu harus inget" eunha hanya mengangguk.
"nanti malem cek sama abang ya?" eunha mengangguk lagi. jin pun beranjak untuk meninggalkan eunha, karena sepertinya eunha butuh waktu sendiri.
eunha menarik tangan jin yang membuat ia menoleh. "apa ntet?"
"temenin gue disini bang" pinta eunha. jin pun duduk kembali.
"gue harus gimana bang? gue lelah. gue gakuat" eunha mulai menangis. entah berapa kali ia menangis setiap hari.
hati jin sangat tersayat melihat adik kesayangannya ini seperti ga ada semangat hidup.
"na, denger gue" jin menangkup wajah eunha dengan tangannya.
"bagaimana pun, tuhan ga akan ngasih cobaan yang ga mampu lu lewatin. gue yakin lu bisa, ini itu sebagai pengerat keluarga kalian. yang lu lakukan cukup sabar, berdoa, usaha"
eunha sesenggukan. ia melirik ke arah jungkook memejamkan matanya.
"tapi gimana bang? dokter kemarin bilang belum ada tanda-tanda dia bangun bang. gue ga sanggup, kalau misalnya dia pergi. mending gue yang pergi" eunha nangis kejer di pelukan jin.
jin pengen nangis juga sebenernya. tapi masa nangis dua-duanya.
"inget, lu masih ada anak yang di perut ini, sama jinha. masih ada dua yang harus lu urus. jungkook pasti bangun, percaya sama gue"
jin kemudian pergi karena kerjaan jungkook di agensi terbengkalai. ia harus mengerjakannya.
eunha beranjak untuk duduk lagi di sebelah jungkook.
walaupun lu ga denger, gue sayang banget sama lu kook. melebihi apapun.
![](https://img.wattpad.com/cover/180215830-288-k228371.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
galaxias • eunkook
Romansakumpulan cerita random tentang keluarga eunkook yang bobrok dan gesrek, serta bangchin sebagai pemeran pendukung. © 𝐠𝐥𝐨𝐰𝐢𝐧𝐠𝐝𝐚𝐲, 𝟐𝟎𝟏𝟗