Nine

4.8K 487 23
                                    

Tokoh/karakter dalam cerita milik Masashi kishimoto
.
She is mine||SH
by: Czcaax
.
.
.
🍭Happy reading🍭

Sesuai yang di katakan Sasuke, dia akan membelikan Hinata cokelat. Hinata tidak tau kalau Sasuke sungguh-sungguh akan membelikannya.

Dan disinilah mereka berada, tepatnya motor Sasuke berhenti di mall yang ada di pusat kota Konoha. Hinata biasanya kesini untuk bermain bersama Hanabi.

Di luar mall benar-benar panas, cahaya matahari menusuk kulit pucat Hinata, ia merutuki dirinya yang tidak membawa jaket, matanya melirik Sasuke yang baru saja turun dari Motornya.

"Ini pakai," Sasuke memberikan jaket berwarna hitam kepada Hinata, Hinata menatap jaket itu dan beralih ke arah Sasuke.

"Itu jaket cadanganku," kata Sasuke mengerti tatapan Hinata yang seakan mengatakan, 'Lalu kau?'.

Hinata mengangguk mengerti, lalu memakai jaket itu dengan gerakan cepat. Sasuke memakaikan penutup kepala pada jaket Hinata di kepala Hinata, Hinata mempoutkan bibirnya, "Gerah Sasuke," gumamnya.

"Panas ya? Mau beli minuman?" tanya Sasuke, Hinata mengangguk, ia juga berpikir membeli minuman dingin tadi.

Mereka pun memasuki mall dan membeli minuman terlebih dahulu. "Mau ice cream?" tawar Sasuke menunjuk Ice cream di sebelah kulkas minuman.

Mata Hinata berbinar, tanganya langsung beralih membuka ice cream scooping cabinet dengan penuh semangat. Sasuke tersenyum kecil, "Jangan terlalu banyak makan itu, nanti kau sakit," kata Sasuke penuh perhatian.

"Iya iya, tenang aku tidak akan sakit," ujar Hinata mantap, ia mengambil wafel ice cream rasa vanilla.

Sasuke mencubit pipi Hinata, membuat pipi Hinata merona. "Apa sih," Hinata menepis tangan Sasuke dari pipinya, Sasuke tersenyum tipis.

"Mau nonton sebelum membeli cokelat?" tanya Sasuke setelah mereka selesai membayar ice cream dan minuman.

"Nonton apa?" Hinata balik bertanya.

Sasuke tidak menjawab dan langsung saja menarik Hinata menuju ke arah bioskop dan melihat film yang terbuka.

Mata mereka saling memperhatikan film yang ada, "Terserah kau saja mau menonton apa," kata Hinata ke atah Sasuke, Sasuke mengangguk-angguk lalu tiba-tiba menarik tangan Hinata untuk memesan tiket.
.
.
.
Selesai menonton, Dua remaja itu langsung menuju ke Timezone. "Bagaimana kalau tantangan, yang kalah bermain harus menuruti ke mau-an yang menang permainan?" tanya Sasuke.

Hinata menekuk alisnya, "Bermain apa?"

"Street basketball," jawab Sasuke.

Hinata menghela nafas, "Jelas kau yang menang, kau ketua bas--"

"Tidak ada penolakan!," sela Sasuke tajam, ia menarik pergelangan tangan Hinata.

Berakhirlah mereka dengan bermain bola berwarna orange itu. Hinata tentu saja kalah, ia tidak bisa bermain bola basket. Selalu saja bola bulat itu menghindari ring, bukan menghindar lebih tepatnya lemparan Hinata kurang tepat.

Hinata hanya bisa menunggu apa yang akan dilakukan Sasuke. Kalau dipikir Sasuke mungkin tidak akan meminta macam-macam, dia tidak termasuk orang yang cerewet dan tidak banyak maunya.

"Aku menang, sekarang aku minta.." Sudut bibir Sasuke naik dan melirik Hinata yang tengah menantikan kelanjuttan dari perkataanya.

"Apa?"

"First kiss mu," mata Hinata melotot, Sasuke tersenyum miring, smrik.

"Ha?" tanya Hinata memastikan, Cukup terkejut karena permintaan Sasuke. Ciuman pertama? Apa untungnya dia meminta itu. Hinata mungkin salah berpikir jika Sasuke tidak akan macam-macam.

"Bercanda, tidak perlu di pikirkan. Permintaanku..." Sasuke terlihat berpikir untuk menentukan apa yang dia inginkan dari Hinata.

Sebenarnya Sasuke memang sungguh-sungguh ingin meminta ciuman pertama Hinata. Tapi mengingat jika gadis itu masih suci, polos dan imut-imut, Sasuke jadi tidak tega untuk memintanya sungguh-sungguh.

"Permintaanku yang pertama, kau harus memberikan ponselmu satu minggu 2x kepadaku," kata Sasuke final.

Dahi Hinata menyerngit, "Untuk apa? apakah itu permintaan?"

"Ada saja, ya itu permintaan, aku memintamu memberikan ponselmu satu minggu 2x kepadaku," jawab Sasuke.

Sungguh macam-macam, Hinata tidak habis pikir dengan permintaan Sasuke yang sama sekali tidak ada di pikirannya. Tadi akan meminta first kiss nya, sekarang ponsel, besok apa lagi? Hinata pikir pria itu akan meminta di traktir atau apa.

"Aku minta sekarang," Tangan Sasuke terulur seakan meminta ponsel ber case kelinci milik Hinata.

Hinata pun memberikan ponselnya dan sedikit memutar bola matanya samar agar tidak terlihat oleh Sasuke. Tanpa peduli apa yang akan di lakukan Sasuke pada ponselnya, Hinata pikir tidak ada yang aneh di ponselnya.

"Aku ingin makan," Gumam Hinata sembari melirik kanan dan kiri mencari sebuah restourant di dalam mall, lalu menghela nafas kecewa. Ia ada di lantai 2 yang digunakan untuk bagian tas, sepatu, dan beberap pakaian, makanan ada di lantai bawah.

Sasuke tersenyum tipis, "hn," ia langsung menarik tangan Hinata, dan mereka mencari tempat untuk makan terlebih dahulu. memenuhi permintaan gadis kecil Uchiha Sasuke.ops
.
.
.
Hinata diam dengan cake dan milkshake di depannya, sedangkan Sasuke sibuk mengotak-atik ponsel Hinata. Hinata seakan tidak peduli dengan ponsel nya yang menjadi korban jari-jari besar Sasuke yang terus menyentuh layar ponsel Hinata tanpa henti.

Mata onix Sasuke menatap galeri ponsel Hinata yang kosong, tidak kosong hanya ada beberapa foto keluarganya dan hanya ada 1-2 foto Hinata saja.

"Kau tidak pernah berfoto?" tanya Sasuke.

Hinata menoleh, "Aku berfoto menggunakan kamera, bukan kamera ponsel, aku juga tidak tau jika sudah berfoto akan ku apakan, jadi memang jarang," jawab Hinata santai, beberapa detik kemdian matanya membulat karena tersadar.

"Hey!! Apa yang kau lakukan dengan ponselku! Jangan lihat yang aneh-aneh!" protes Hinata dengan nada kesal.

Tangannya mengambil paksa ponselnya di tangan Sasuke dan merenggut kesal. Sasuke terkekeh, "Aku sudah melihat banyak di ponselmu, dan kau baru sadar sekarang? Seberapa pentingnya makanan ini untukmu?" tanya Sasuke mengacak rambut Hinata gemas.

"Perut lebih penting di bandingkan ponsel, ponselku tidak bisa membuatku puas," gumam Hinata.

"Hm... Kalau puas di atas ranjang kau suka?" Sasuke menutup mulutnya sendiri saat refleks mengatakan itu.

'Your Stupid!' rutuk Sasuke dalam hati.

"Maksud mu apa? Apa hubungannya dengan ranjang" tanya Hinata dengan wajah polosnya.

"Yaa, maksudku... Tidur,"

"Ohh, aku suka tidur, tapi kadang-kadang tidak."

'Mungkin karena kau tidak tidur di pelukanku,' smrik Sasuke.

"Kenapa kita membicarakan ini?" tanya Hinata bingung, ia menyeruput milkshake nya dengan tenang.

"Hn," gumam Sasuke.

Hening

"Ngomong-ngomong, jika si Sasori itu mengirim pesan chat, jangan di jawab,"

"Kenapa?"

"Aku tidak suka."
.
.
.
Selesai membeli cokelat, akhirnya dua sejoli itu pulang ke rumah masing-masing.

.
.
.
TBC

Part 9🍫

Vote and coments and fhalaw and coments and vote and coments and vote and fhalaw and vote and coments ⌒ ‿ ⌒ ok!!!

She is mine || SH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang