Tokoh/karakter dalam cerita milik Masashi kishimoto
.
She is mine||SH
by: Czcaax
.
.
.
🍭Happy reading🍭Sasuke memakai Wewangian andalannya, ia menatap jam tangan yang sudah menunjukkan pukul setengah 7 pagi. Sasuke mengingat perkataanya semalam kepada Hinata, ia berpikir apakah Hinata tidak akan aneh dengan kelakuannya yah?. Ya Sasuke juga sadar semenjak dekat dengan Hinata, percayalah sifatnya berubah drastis di depan gadis itu, bahkan ia rela menjemput gadis itu karena tau tengah bersama Sasori, Sasuke juga sadar sekarang ia masih Belum Siapa-siapanya Hinata. Mau mengatakan juga Sasuke selalu ragu, takut Hinata menolak lah, lain lagi alasan yang lain.
Sebenarnya ia ingin tahu Hinata itu peka atau tidak? apakah pendekatan Sasuke kurang gas yah?. perasaan sudah.eh
Sasuke menggeleng untuk menghilangkan pikirannya yang akhir-akhir ini selalu penuh oleh Hinata-hinata dan Hinata, atau kalau tidak gadis berambut indigo bertubuh mungil.
.
.
.
Sedangkan Hinata, ia baru saja menutup gerbang rumahnya dan menoleh ke kanan dan ke kiri. Sasuke belum menampakkan dirinya biasanya Hinata bisa melihat pria itu sedang menaiki mobil di rumah yang berbeda jarak 5 blok dari rumahnya. Hinata mengambil ponselnya yang bergetar dan melihat pesan dari Sasuke.Sasuke: Sudah menunggu?
Hinata Tanpa berpikir lebih panjang langsung mengetikkan jawaban.
Hinata: Baru saja
Setelah itu, sekitar 10 detik terlihat Sasuke keluar dari rumahnya. Hinata tertawa melihat dari kejauhan Sasuke yang langsung mengegas mobilnya dan menghampirinya.
"Gerakmu cepat," kata Hinata, Saat Sasuke turun dari mobil dan membuka pintu mobil untuknya, padahal Hinata bisa melakukannya sendiri.
Sasuke mengacak rambut Hinata, "Padahal aku santai tadi," katanya dengan nada sedikit membanggakan diri sendiri.
Hinata mendengus dan memilih mengalihkan pandangannya. Sasuke terkekeh lalu menutup mobil dan ke tempat mengemudi.
.
.
.
"Sasuke, kemarin ada urusan apa?" tanya Hinata, daripada diam ia pun memilih untuk bertanya urusan apa kemarin, apa Hinata terlalu ingin tahu yah."Ibuku bilang ada urusan mendadak, ternyata hanya disuruh memilihkan baju," jawab Sasuke, Hinata tertawa pelan, kalau dipikir Ibu Sasuke mirip dengan ibunya.
"Lalu?" tanya Hinata mulai tertarik, Sasuke melirik, "Ya sudah, karena kupikir tadinya penting ternyata hanya masalah sepele, jadilah kau diantar laki-laki berambut merah itu," dengus Sasuke.
"Bukankah tidak jadi karena kau menyusul?" tanya Hinata membenarkan.
"Ya, untung aku bergerak cepat," katanya memasang smrik, Hinata menggeleng dengan senyum tipis.
"Oh, iya. aku baru ingat UTS sebentar lagi," gumam Hinata tiba-tiba teringat dengan pesan Ino kalau dua minggu lagi sudah UTS. Sasuke mencubit pipi Hinata.
"Fighting!" Hinata merasakan pipinya memanas dan tubuhnya berdesir, ia mengembalikkan tangan Sasuke ke kemudi dan mencoba menutupi pipinya yang memerah.
"Semengatilah dirimu sendiri," kata Hinata. Sasuke terkekeh, pagi yang Indah kalau setiap hari bersama Hinata.
.
.
.
Hinata memasukkan buku-bukunya ke dalam tas dan berniat ke kantin, karena tadi dia terlambat mencatat gara-gara terpikirkan dengan Sasuke terus, akhirnya dia ditinggal temannya, Sasuke juga sudah di tarik oleh teman-temannya karena urusan basket.Hinata mau tidak mau harus ke kantin sendirian, saat di koridor ia tidak sengaja berpapasan dengan Sasori, lagi. Kira-kira apa yang akan dilakukan Sasuke lagi jika ia tercyduk bersama dengan pria berambut merah elegan ini.