Nineteen

3.8K 407 7
                                    

Tokoh/karakter dalam cerita milik Masashi kishimoto
.
She is mine||SH
by: Czcaax
.
.
.
🍭Happy reading🍭
   

"Kau beruntung Hinata!!! menjadi seorang kekasih Sasuke si boyfriend material!!!" teriak Ino girang membuat beberapa siswa yang lewat langsung menoleh penasaran.

"Boyfriend material? bukankah dulu kalian selalu tidak menyukai nya?" tanya Hinata menyipitkan matanya menatap ketiga temannya yang tengah misuh-misuh karena Hinata baru saha mengatakan ia dan Sasuke berpacaran, UTS sudah berlalu yang artinya sudah sekitar 3 minggu ia dan Sasuke berpacaran dan baru hari ini ia berani membocorkannya, karena kalau dibocorkan dari awal takut banyak gosip dan membuatnya tidak fokus saat ulangan.

"Iya aku tauu, tapi Sasuke itu dingin dan cuek begitu, aslinya dia itu care, lihat saja dia sampai berkelahi dengan Sasori karena kau, dia pintar, tidak pemalas, astaga!!" kata Sakura sembari mengepalkan tangannya seakan tidak bisa berkata-kata lagi.

"Bukankah nilaimu naik karena dia!" tebak Tenten menepuk bahu Hinata tidak percaya, berharap ia bisa seperti Hinata.

"Iyaa, tapi..."

"Yang jelas!! Kau beruntung!" Hinata memutar bola matanya malas, ia melepaskan tangannya dari genggaman tangan Ino.

"Terserah kalian, lebih baik cepat kalian cari pasangan sebelum lebih lama mengatakan aku beruntung, kalian juga pasti beruntung kalau mendapat pasangan," kata Hinata panjang lebar, ia melirik sisi wajah Ino yang berdiri di depannya, ralat lebih tepatnya ke arah Sasori yang tengah mencari sesuatu di depan kelasnya.

"Sebentar," Hinata berlari dan menghampiri Sasori, "Ada apa?" tanya Hinata.

"itu, nanti sore kau bisa ajari adik kelas kan? aku tidak bisa karena aku ada urusan nanti sore," kata Sasori tersenyum tipis, Hinata mengangguk mengerti.

"Kalau begitu aku duluan," kata Sasori embari meninggalkan depan kelas Hinata, Hinata mengangguk.

Tiba-tiba Sakura merangkul bahu Hinata, "Kenapa dia? belum puas di pukuli Sasuke?" tanya Tenten membuat kerutan di dahinya, Hinata mengkibaskan tangannya di depan wajah Tenten.

"Husshh, jangan begitu." kata Hinata, Tenten tersenyum kuda lalu mereka memasuki kelas yang masih setengah kursi terisi.

"Aku jadi ingat dulu bagaimana mereka mendiskusikn kelompok, saling diam karena canggung," kata Ino menggoda Hinata sembari duduk tenang dikursinya, Hinata merasakan pipinya memanas.

"Kau ini,"

"Iyaa, apalagi saat mereka terlihat lirik-melirik satu sama lain," kata Sakura yang tengah memperbaiki rambutnya.

Hinata tersenyum, "Ayolahh, itu dulu."

Sakura dan Ino megangguk, sedangkan Tenten sedari tadi fokus dengan ponselnya. "Iya memang, dulu dan sekarang berbeda."

Hinata langsung menunjuk mereka, "Nah, itu tahu," diakhiri dengan tawa.

Pintu kelas terbuka dan menampakkan empat siluet tubuh tinggi yang sangat mereka hafal, Hianta tersenyum manis saat Sasuke tersenyum ke arahnya.

Sakura, Ino dan Tenten menatap arah pandang Hinata dan Sasuke. "Aku iri," gumam mereka menghela nafas, secepatnya mereka ingin memiliki pedamping.

Sasuke mendekati meja Hinata, "Pagii," katanya lembut sembari mengacak rambut Hinata membuat Hinata menatapnya kesal.

"Rambutku berantakan," protes Hinata.

"Biar saja, agar aku yang hanya tertarik dengan mu," ujar Sasuke menekan kedua pipi Hinata dengan satu tangannya.

She is mine || SH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang