Seventeen

3.8K 389 2
                                    

Tokoh/karakter dalam cerita milik Masashi kishimoto
.
She is mine||SH
by: Czcaax
.
.
.
🍭Happy reading🍭

Hinata dengan hati-hati mengoleskan obat luka ke lebam Sasuke, ia meringis sesaat melihat memar di wajah Sasuke.

"Aw!" ringis Sasuke merasakan perih di wajahnya, padahal saat berkelahi tadi ia tidak merasakan apapun tapi saat diobati baru terasa perih.

"Maaf," gumam Hinata sembari meniup pelan luka Sasuke, ia menatap sekilas mata onix Sasuke yang terus memperhatikan wajahnya.

Hinata pun cepat-cepat membereskan kotak p3k dan menyimpannya kembali di lemari uks. "Sudah, jangan ulangi lagi, atau aku tidak akan mau mengobatinya," kata Hinata sembari mengambil handsaplas dan menempelkannya di pipi Sasuke yang sedikit tergores.

"Hn," gumam Sasuke.

Hening.

"Jadi, apa jawabanmu soal yang tadi?" tanya Sasuke dengan tatapan serius ia lemparkan untuk Hinata.

Hinata mengalihkan pandangannya asal tidak menatap wajah Sasuke, "Yang mana?" tanyanya pura-pura tidak ingat.

Sasuke menghela nafas lelah,"jangan pura-pura tidak ingat Hinata," katanya tajam.

Hinata menunduk menatap sepatunya yang berwarna putih itu, "Aku tidak tahu," gumamnya pelan, sangat pelan.

Sasuke tiba-tiba sudah berada di depannya dan mengacak rambutnya, "Tidak perlu menjawabnya sekarang, jangan buat ini mengganggu pikiranmu saat ulangan nanti." katanya lembut.

Hianat mendongak dan mengangguk kecil.

"Untuk Uchiha Sasuke dan Akasuna Sasori, bisa ke ruangan BK sekarang," suara pengumuman dari kantor guru langsung memenuhi KHS. Hinata melirik Sasuke yang mendengus kasar.

Hinata mengambil beberapa helai rambut hitam Sasuke yang menutupi dahi pria itu dan tersenyum tipis, "Sudah sana, kau harus mengaku kalau kau yang pertama membuat rusuh," kata Hinata.

Sasuke memasang smrik, "Seharusnya kau juga dipanggil karena kau yang membuatku melakukan itu."

Hinata mengernyit, "Sudah-sudah, sana pergi," katanya malas.

Sasuke terkekeh lalu keluar dari UKS dan menyusuri koridor menuju ke ruang BK yang katanya sangat menyeramkan, tapi bagi Sasuke tidak sama sekali, itu hanya ruangan biasa.
.
.
.
Hinata menatap punggung Sasuke yang menjauh, ia menggigit ujung ibu jarinya. Lalu mulai mengikuti langkah pria itu, ia memilih menunggu di depan pintu ruang BK, tetapi bell masuk membuatnya mengurungkan niat dan memilih ke kelas sambil menunggu kabar dari mulut Sasuke langsung.
.
.
.
Bell istirahat berbunyi, Hinata langsung keluar dengan ke-empat temannya menuju ke kantin. "Kudengar mereka bertengkar yah?" tanya Tenten sembari menatap ponselnya.

"Kan sudah kubilang juga apa, Kalau Sasori dan Sasuke itu menyukai Hinata," cerocos Ino sembari menatap Hinata dengan pandangan beruntung.

"Kau beruntung Hinata, bisa merebut dua anak famous disini," kata Ino menggelengkan kepalanya heran dengan Hinata.

"Coba saia aku bisa seperti Hinata," Gumam Sakura sembari membayangkan dirinya berada di posisi Hinata.

"Kalau begitu jadi aku saja, aku tidak mau. Kalian akan merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi diriku," kata Hinata sedikit ketus, kenapa teman-temannya bisa berpikiran begitu, coba saja kalau benar-benar mereka yang ada di posisinya sekarang, pasti sudah pusing juga.

She is mine || SH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang