PART 26

55.6K 1.8K 64
                                    

Kenan mengalihkan pandangannya ketika melihat Agatha mendekat ke arahnya. Sejak kejadian kemarin ia jadi malu untuk sekedar bertatapan dengan perempuan itu. Kejadian semalam terjadi begitu tiba-tiba, ia sendiri tidak tau kenapa ia berbicara seperti itu.

Flashback on.

Kenan mencari posisi nyaman supaya bisa tidur, tapi percuma saja. Kedua matanya tidak bisa diajak kompromi. Padahal sejak pulang dari kantor ia merasa sangat mengantuk, tapi langsung hilang begitu melihat Agatha sudah tertidur.

Kenan sudah berusaha memejamkan kedua matanya, tapi tetap saja ia tidak bisa masuk ke alam mimpi. Laki-laki itu menghembuskan nafasnya kasar dan menatap ke arah Agatha yang masih tertidur dengan nyenyaknya. Sekarang apa yang harus ia lakukan? Ia ingin mendapatkan elusan di kepalanya sebelum ia tidur.

Jam sudah menunjukan pukul satu dini hari, tapi Kenan belum juga menunjukan ciri-ciri akan tidur. Kenan memandang ke arah langit-langit kamarnya. Sejak kapan ia seperti ini? Rasanya sangat aneh dan mengganggunya.

Kenan memutuskan untuk bangun dan menuju dapur. Ia akan minum dan berharap setelah itu ia bisa tertidur. Sesampainya disana, Kenan langsung meneguk segelas air. Tenggorokannya terasa sangat segar, tapi rasa kantuk belum juga menghampirinya.

"Kenan?"

Kenan berbalik dan melihat Agatha berdiri tak jauh darinya. "Kenapa bangun? Dan kamu ngapain kesini?"

"Aku kira kamu belum pulang, tapi aku langsung nyadar kalau kamu belum pulang terus siapa yang mindahin aku kesana. Aku nyari di kamar mandi, tapi kamunya nggak ada. Makanya aku kesini." Ucap Agatha.

"Aku udah pulang satu jam yang lalu dan lihat kamu tidur di sofa, makanya aku pindahin." Terang Kenan.

"Makasih. Oh ya, kamu udah makan? Aku udah siapin makanan," kata Agatha.

Kenan menganggukan kepalanya. "Kalau kamu?"

"Belum, tadi rencananya pengen nungguin kamu pulang dulu." Tutur Agatha.

"Kan aku udah bilang supaya nggak nungguin aku, kenapa keras kepala? Dan kenapa kamu nggak makan duluan aja? Kalau kamu sakit gimana? Aku juga kan yang repot," cerocos Kenan.

"Aku---"

"Aku hangatin makanannya dulu terus kamu makan." Potong Kenan.

"Eh? Nggak perlu, Ken. Aku bisa hangatin sendiri, kamu mending tidur aja. Kamu pasti capek habis lembur di kantor," tolak Agatha.

"Oke kamu yang hangatin, tapi aku bakal nungguin kamu disini." Ujar Kenan.

"Kenapa diam? Buruan!" lanjutnya ketika melihat Agatha masih terdiam di tempatnya.

Kenan duduk di meja makan dan memperhatikan Agatha yang sedang menghangatkan makanan. Enak saja perempuan itu menyuruhnya untuk tidur. Kenan kan tidak bisa tidur tanpa elusan kepala dari Agatha. Kebetulan perempuan itu terbangun, jadi Kenan akan menyuruh dia untuk mengelus kepalanya sebelum tidur.

"Gimana badan kamu nggak kayak papan cucian kalau makannya sedikit?" ejek Kenan ketika melihat porsi makan Agatha yang sangat sedikit.

Marriage Contract ✔ [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang