PART 33

50.3K 1.9K 71
                                    

Kenan dan Agatha sampai di Jakarta tepat jam delapan pagi, lalu keduanya langsung menuju apartemen. Agatha sibuk membereskan barang-barangnya sedangkan Kenan langsung pergi ke kantor setelah mandi. Sebenarnya Agatha berpikir bahwa laki-laki itu sengaja pergi kesana untuk menghindarinya. Tapi Kenan dengan tegasnya mengatakan ada rapat penting yang harus dihadiri.

Sekarang baru jam empat sore dan Agatha berencana untuk membeli bahan makanan yang sudah habis. Tadi sewaktu jam makan siang, Agatha baru menyadari bahwa bahan makanan sudah banyak yang habis. Perempuan itu menggunakan celana jeans panjang yang dipadukan dengan baju sabrina berwarna pink. Tak ketinggalan juga tas selempangnya yang berisi ponsel dan dompetnya.

Biasanya waktu ia belum menikah dengan Kenan, ia akan selalu membeli bahan makanan di warung atau pasar. Tapi kali ini Agatha akan berbelanja di supermarket terdekat saja. Ia hanya berpikir jika Kenan sudah biasa membeli bahan makanan disana. Agatha naik taxi untuk sampai di supermarket tersebut. Jaraknya lumayan jika ia berjalan kaki dan pasti akan menghabiskan waktu yang banyak.

Sesampainya disana, Agatha langsung mengambil bahan makanan yang sudah habis. Tapi sebelum itu, ia menyempatkan diri untuk melihat harganya. Agatha menghembuskan nafasnya kasar ketika tau bahwa harga disini berbeda jauh dengan harga yang di pasar. Harga satu kilo wortel disini mencapai 25 ribu, sedangkan kalau di pasar hanya sekitar 10 ribuan saja.

Padahal sama-sama wortel, tapi memiliki harga yang beda. Sepertinya nanti Agatha harus mengatakan pada Kenan bahwa ia akan selalu beli bahan makanan di pasar saja. Kan lumayan sisa uang dari perbandingan harganya bisa untuk ditabung. Agatha merasa semuanya sudah dibeli, tapi ia seperti ada yang kurang. Tapi apa ya? Agatha tersenyum ketika mengingat apa yang belum ia beli.

Perempuan cantik itu segera menuju ke salah satu rak. Kedua matanya menyipit ketika melihat kotak teh hijau yang ia cari berada di rak paling atas. Bagaimana cara mengambilnya? Tubuh Agatha kan pendek, jadi tidak bisa menjangkau teh hijau tersebut. Perempuan itu mendengus ketika menyadari bahwa tidak ada orang di sekitarnya.

"Siapa sih yang naruh teh hijaunya di atas? Aku jadi nggak bisa ngambil," gerutu Agatha.

Agatha mencoba untuk meraihnya, tapi tetap saja tidak bisa. Hingga ada sebuah tangan yang mengambil teh hijau tersebut lalu menyodorkannya pada Agatha.

"Ini, lain kali kalau nggak bisa langsung minta bantuan." Ujar orang itu.

"Kamu?" seru Agatha ketika melihat wajah orang yang membantunya.

"Agatha, kan?"

Agatha menganggukan kepalanya. "Kamu, kamu yang udah bantuin saya kan? Kita juga pernah ketemu di kedai ice cream waktu itu."

"Iya, kalau kamu lupa nama saya Juan. Sekarang udah ketiga kalinya kita ketemu, tapi kamu lupa sama nama saya." Tutur Juan.

"Saya nggak nyangka kita udah tiga kali ketemu," kata Agatha.

Juan tersenyum. "Kita udah ketemu tiga kali tanpa sengaja loh. Apa jangan-jangan kita jodoh ya?"

"Hah?"

"Saya bercanda, jangan dibawa serius!" ucap Juan yang hanya dibalas anggukan oleh Agatha.

"Kamu sendirian kesini?" tanya Juan.

"Iya."

Juan menoleh ke arah ujung kaosnya yang ditarik dan ia melihat Manda sebagai pelakunya. "Jangan narik-narik baju kakak! Nanti baju kakak melar."

"Aku kesal sama kakak, soalnya ninggalin aku sendirian. Nanti aku bakal aduin kakak ke mama, supaya dimarahin." Ujar Manda.

"Eh, ada kakak cantik disini?" lanjut Manda ketika baru menyadari bahwa Agatha ada disana.

Marriage Contract ✔ [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang