PART 6

60.1K 2.1K 19
                                    

Agatha membulatkan matanya ketika melihat beberapa orang di depan kontrakannya. Dua orang laki-laki bersetelan hitam menatapnya dengan datar. Entah itu karena apa, yang jelas berhasil membuat Agatha sedikit gugup. Bagaimana tidak? Pagi-pagi seperti ini sudah ada yang mengetuk pintu kontrakannya dengan cara yang kurang sopan.

Ketika Agatha membukanya, munculah dua orang laki-laki ini. Siapa mereka? Kenapa mereka kesini? Tiba-tiba saja terlintas pikiran yang menyatakan bahwa mereka adalah orang suruhan Ardian. Tapi kalau benar, kenapa? Urusan Agatha dengan laki-laki tua itu kan sudah selesai sejak kemarin.

"Nona? Kenapa nona melamun?" tanya salah satu dari mereka yang membuat Agatha tersadar dari lamunannya.

"Maaf," seru Agatha.

"Tidak masalah nona."

"Kalian ini siapa ya? Kenapa datang ke kontrakanku? Seingatku, aku tidak mengenal kalian berdua." Ujar Agatha.

"Kami datang ke sini atas perintah dari Tuan Kenan." Balas laki-laki asing yang lebih muda.

"Kenan?" gumam Agatha.

"Ya, Tuan Kenan memberi perintah kepada kami untuk menjemput nona."

Baru saja Agatha akan membuka suara, suara ponselnya menghentikan niatnya. Ia langsung melihatnya dan membuka pesan singkat yang baru saja masuk.

From : +6281805392xxx

Jangan banyak bertanya atau protes! Kamu ikut aja sama orang suruhanku.

Agatha menghembuskan nafasnya kasar melihat pesan singkat tersebut. Sudah bisa dipastikan pengirimnya, ya siapa lagi jika bukan Kenan. Agatha menatap sejenak ke arah dua laki-laki di hadapannya, lalu mengatakan pada mereka bahwa ia akan bersiap-siap sebentar saja.

Setelah kurang lebih selama lima belas menit, Agatha sudah siap. Ia menggunakan celana jeans yang dipadukan dengan baju crop berwarna biru. Tidak lupa juga ia membawa tas selempangnya. Agatha mengikuti langkah orang suruhan Kenan.

Agatha sedikit terkejut ketika salah satu orang suruhan Kenan membukakan pintu mobil untuknya. Perempuan cantik itu masuk dan duduk dengan nyaman di jok belakang. Jika sudah seperti ini, Agatha seperti nyonya besar saja. Padahal kan ia hanya perempuan biasa.

Agatha melihat ke arah jendela sambil sesekali melihat layar ponselnya. Sudah hampir tiga puluh menit, tapi sepertinya mereka belum sampai ke tempat tujuan. Awalnya Agatha kira ia akan diajak ke apartemen milik Kenan, tapi ternyata bukan. Karena jalan yang dilalui mobil ini berlawanan arah dengan apartemen laki-laki itu.

"Nona, kita sudah sampai."

Agatha mengerjap, lalu keluar mengikuti orang suruhan Kenan. Ia menatap sebuah bangunan di hadapannya. Salon beserta butik mewah dan terkenal yang hanya bisa dikunjungi oleh orang kelas atas. Untuk apa Agatha diajak kemari?

"Ayo masuk, nona!"

Agatha menganggukan kepalanya, lalu masuk ke bangunan mewah tersebut. Belum selesai rasa terkejutnya, ada seorang perempuan yang menyambut kedatangannya.

"Kamu sudah datang? Ayo, kita mulai dari sekarang saja!" ujar perempuan itu.

"Hah? Memulai apa?" bingung Agatha.

"Sudahlah, jangan banyak tanya! Ikut saja denganku!" balas perempuan itu.

Agatha menatap kedua orang suruhan Kenan yang kini malah duduk di sofa yang berada di sudut ruangan. Salah satu dari mereka memberikan kode pada Agatha agar mengikuti ucapan perempuan itu.

Marriage Contract ✔ [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang