PART 25

55.6K 1.9K 48
                                    

Agatha menghembuskan nafasnya kasar, sudah hampir jam lima sore tapi ia sama sekali belum masak untuk makan malam. Entahlah, padahal kulkas penuh oleh bahan makanan. Agatha masih memikirkan ucapan Kenan tadi, rasanya sangat sulit untuk dilupakan.

Laki-laki itu sangat sulit untuk ditebak, sikapnya suka berubah-ubah layaknya bunglon saja. Sebentar bersikap seolah Agatha adalah istri tercintanya, tapi kemudian dia akan mengingatkan Agatha bahwa ini hanyalah pernikahan kontrak. Sebenarnya apa yang diinginkan oleh laki-laki itu?

Lamunan Agatha harus terhenti ketika mendengar suara dering ponselnya. Ada panggilan yang masuk, yaitu dari mertuanya. Tanpa kata lagi Agatha langsung mengangkatnya. 

"Halo ma," sapa Agatha.

"Halo sayang, mama kangen banget sama kamu."

"Belum juga ada seminggu kita pisah, ma."

"Iya, tapi tetap aja mama kangen."

"Agatha juga kangen sama mama."

"Makasih udah kangen sama mama, sayang. Oh ya, Kenan gimana? Dia nggak buat ulah kan?"

"Enggak kok, ma."

"Syukurlah, mama kira dia udah ngapa-ngapin kamu karena kalian cuma berdua disana. Agatha, ketemuan yuk? Kebetulan mama ada di kafe yang nggak jauh dari apartemen Kenan. Mama lagi males banget kesana, jadi kamu bisa kesini nggak?"

"Tapi ma, Kenan gimana?" tanya Agatha.

"Ya nggak gimana-gimana, biarin aja dia. Tapi kamu jangan lupa izin dulu sama dia, bilang mau ketemuan sama mama."

"Oke."

"Mama tunggu ya, bye."

Panggilan telponnya langsung terputus ketika Saras selesai mengucapkan itu. Baru saja ingin mengirim pesan kepada Kenan, tapi sudah ada panggilan masuk dari laki-laki itu.

"Halo."

"Hmm, aku nelpon cuma mau kasih tau kamu kalau aku bakal lembur hari ini."

"Lembur? Sampai jam berapa?"

"Pastinya aku bakal malam banget pulangnya, jadi kamu nggak perlu nungguin aku. Aku tutup telponnya."

"Eh, tunggu dulu! Aku mau izin pergi sama kamu."

"Kemana?"

"Mama ngajakin ketemuan di kafe dekat sini."

"Hmm."

"Boleh?"

"Pergi aja."

Agatha hendak membalas ucapan Kenan, tapi laki-laki itu sudah lebih dulu memutuskan sambungan telponnya. Perempuan itu menghembuskan nafasnya kasar, kenapa semuanya jadi seperti ini? Padahal sebelumnya mereka baik-baik saja.

Agatha memutuskan untuk mengganti pakaiannya menjadi lebih anggun. Ia akan menggunakan dress untuk bertemu dengan mama mertuanya. Agatha segera meraih tasnya dan berjalan keluar dari apartemennya. Karena jaraknya dekat, jadi ia memutuskan untuk berjalan kaki saja.

Agatha masuk ke sebuah kafe yang Saras katakan, tak susah menemukan keberadaan mertuanya karena dia duduk di dekat jendela. Saras tersenyum ketika menyadari keberadaannya. Setelah Agatha duduk, ia langsung memanggil pelayan dan memesan minuman.

"Kok lama banget?" tanya Saras.

"Iya, kan Agatha harus ganti baju dulu." Jawab Agatha.

Saras manggut-manggut mendengar ucapan menantunya itu. "Mama tadi habis ketemuan sama teman lama. Karena tempatnya dekat, makanya mama suruh kamu kesini."

Marriage Contract ✔ [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang