PART 22

54.9K 1.9K 45
                                    

Agatha membuka pintu kamar mandi secara perlahan, kemudian dia mengintip keluar. Dalam hati ia sangat berharap agar Kenan tidak ada di dalam kamar. Agatha menghembuskan nafasnya dengan lega ketika matanya tidak melihat sosok suaminya.

Dengan cepat ia berjalan menuju ke arah lemari pakaian. Tapi belum sampai disana, langkah Agatha harus terhenti ketika mendengar suara Kenan.

"Kamu lagi goda aku?" tanya Kenan.

Agatha menoleh ke arah suaminya yang sedang berada di ambang pintu balkon. Pantas saja tadi ia tidak melihat Kenan, ternyata laki-laki itu ada di balkon. Kenapa Agatha tidak kepikiran kesana?

"Kamu keluar cuma pakai handuk buat goda aku kan?" ujar Kenan sambil melangkah mendekati Agatha.

Ya, Agatha kini hanya menggunakan sehelai handuk untuk menutupi tubuhnya. Tadi ia lupa membawa pakaian ganti, hingga dengan terpaksa keluar dengan handuk.

"Enggak, aku sama sekali nggak ada niat untuk menggoda kamu." Kata Agatha seraya mundur beberapa langkah.

"Terus untuk apa? Kamu sengaja kan mau mancing gairah aku?" tuduh Kenan.

Agatha menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Sumpah, aku nggak ada niatan kayak gitu."

Baru saja Agatha hendak masuk ke dalam kamar mandi lagi, tapi tangannya sudah lebih dulu ditarik oleh Kenan.

"Mau kemana kamu? Nggak boleh pergi kemana-mana sebelum kamu tanggung jawab dulu," ucap Kenan.

"Tanggung jawab apa sih? Memang aku ngapain kamu?" bingung Agatha.

"Kamu udah buat aku on, jadi kamu harus tanggung jawab." Ungkap Kenan sambil sedikit meremas tangan Agatha.

"Ken, sumpah aku nggak ada niatan kayak gitu. Tadi aku lupa bawa pakaian ganti, makanya keluar cuma pakai handuk. Aku kira kamu lagi nggak ada di kamar, makanya aku berani keluar pakai handuk." Jelas Agatha.

"Itu sama aja bagi aku," sahut Kenan.

Baru saja Agatha hendak membalas ucapan Kenan, tapi suaminya itu sudah lebih dulu melumat bibirnya. Kenan mencium Agatha dengan lembut, berbeda dari sebelum-sebelumnya. Laki-laki itu mencecap bibir Agatha dengan penuh kelembutan. Menghisap bibir atas dan bawah perempuan itu secara bergantian. Lidahnya juga tidak ketinggalan untuk membelit serta menghisap lidah Agatha.

Akibat ciuman Kenan yang lain dari biasanya, Agatha menjadi terbuai. Walaupun ragu, tapi ia juga membalas ciuman suaminya. Untuk beberapa waktu, bibir mereka saling berpagutan. Hingga Agatha tersentak ketika tangan Kenan yang mulanya memeluk pinggangnya kini beralih menjelajahi badannya yang masih terbalut handuk.

Seolah mendapat peringatan berbahaya, Agatha mendorong dada Kenan dengan cukup kuat. Dapat ia lihat raut wajah Kenan yang kesal dan marah.

"Mama udah ngasih tau kamu kan?" tanya Agatha dengab nafas yang terengah-engah.

Sebelah alis Kenan terangkat. "Ngasih tau apa?"

"Masalah itu."

"Itu apa sih? Kalau ngomong yang jelas!" kesal Kenan.

"Penyebab aku sakit, pasti mama udah ngomong kan sama kamu? Kita nggak boleh ngelakuin itu dulu sampai aku benar-benar sembuh." Papar Agatha.

Kenan tertawa lepas hingga membuat Agatha mengernyit heran. Kenapa laki-laki itu tertawa? Apakah ada yang lucu?

"Jadi kamu mikirnya kesana?" tanya Kenan.

"I--iya, tadi kan---"

"Aku cuma mau cium istri aku, nggak lebih. Lagian aku pasti bisa nahan beberapa hari lagi sampai kamu benar-benar sembuh." Tutur Kenan yang membuat Agatha merona malu.

Marriage Contract ✔ [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang