ARGARA {3}

877 262 414
                                    


•••••

Ting ... tong!

Semua siswa-siswi masuk kedalam kelasnya masing-masing.

Arga yang mendengar bel berbunyi segera melangkahkan kaki-nya masuk kedalam kelas. Semua teman sekelas Arga terutama para girls menatap Arga dengan memuja, saat cowok itu mulai menapakan kaki-nya ke dalam kelas

"Bang Arga makin ganteng deh!" sahut melin teman kelas Arga yang super-duper alay-nya.

"Arga mau jadi pacarnya aku nggak?" sahut cewek yang berada di dekat melin, yang selalu buntuti di manapun Reni dan melin pergi. Namanya juga sohib, gitulah.

"Ya ..., mana mau Arga sama cewek menor kayak lo!" sahut Reni.

Arga yang mendengarnya hanya cuek tidak peduli apa yg dikatakan teman sekelasnya itu.

Arga duduk bersama Gabriel sohib-nya itu yang super duper cerewet di manapun cowok itu berada

•••••

"Pagi anak anak," sapa bu Tia.

"Pagi bu" Ucap semua-nya kecuali Arga.

"Diem bae lo Ga, lagi kesambet ape lo?" sahut Gabriel di samping Arga yang memerhatikan cowok itu sejak tadi yang hanya diam.

"Hm" singkat, padat dan sangat tidak jelas.
Itulah ucapan Arga saat mood-nya yang tiba-tiba absyurd bet.

Saat bu Tia guru fisika yang sangat-sangat terkenal dangan killer-nya menerangkan materi pembelajarannya , semua sedang memperhatikan bu Tia yang sedang menjelaskan di depan, tiba- tiba ...,

"ARGA YUANDA PRATAMA ...!" terdengar suara yang menggema di dalam kelas! suara bu Tia yang sangat keras,
tiba-tiba semua yang tadi matanya tertuju di depan sekarang semua menoleh ke orang yang sedang dipanggil namanya dengan guru ter-killer-nya itu.

"Kenapa kamu melamun?! kenapa kamu tidak perhatikan saya yang sedang mengajar di depan?" ucap bu Tia dengan suara yang sangat keras.

"Emangnya kenapa bu?" ketus Arga

"Kamu bilang kenapa ? keluar kamu sekarang dari mata pelajarannya ibu!" perintah bu Tia sambil jari telunjuknya menunjuk ke arah luar.

"Atau ibu akan hukum kamu hormatdi tengah lapangan?"

"Ok," simpel, padat dan jelas.

Arga keluar kelas dengan kedua tangan yang diselipkan di saku celana nya.

"Tumben tuh orang kek gitu."

"Lagi galau mungkin."

"Kayak-nya lagi ada masalah deh" sahut Gabriel dengan teman geng nya itu.

"Kenapa lagi tuh orang," ketus Daniel, teman sekelas Arga yang 11, 12 dengan ketampanan Arga.

"Bukan urusan lo!" ketus Gabriel.

"Bu Tia tau kalau anak itu sedang dalam mode yang tidak baik. Tidak biasanya Arga bersikap kaya gini, walaupun Arga sering buat ulah, bolos bersama empat gengnya, tapi Arga tidak seburuk itu.

Arga memiliki kecerdikan dan kepintaran
Yang harus di acungi jempol.

Gabriel tau Arga dalam mode yang absyurd karena ia baru putus dengan Rena.
Gabriel juga tau Arga ingin sendiri jadi dia membiarkan Arga keluar tanpa harus mengikutinya.

Biasanya jika Arga keluar Gabriel bersama gengnya juga pasti selalu mengekori Arga di manapun ia pergi.

Selain mempunyai wajah dan body yang bisa dikatakan sempurna cowok itu juga peka sama perasaan para sohibnya itu. Gabriel juga pandai menyimpan masalahnya sendiri tanpa harus membebani orang yang ada di sekitarnya.

ARGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang