***
Suho dan Irene menatap kaget Lisa yang baru saja melempari cermin dengan pas bunga hingga berantakan itu. Tapi diantara kedua insan yang sedang bertelanjang dibalut selimut itu, hanya Suho lah yang sangat begitu terkejut.
"O, kau?" ujar Irene mengenali sosok Lisa dihadapan nya.
"Bukankah kau pegawai magang di kantor taehyung? Kenapa kau disini dan lancang mengganggu huh!" bentak Irene sambil menunjuk.
CIH!
Lisa berdecih dihadapan Irene lalu mengepalkan kedua tangan dengan bola mata besar bak boneka nya yang masih berkaca-kaca.
"Lisa-ya.. apa suho oppa ada didalam kamar nya?" teriak Jisoo jauh dari ruang tengah.
"Tidak ada eonni! Kamar ini kosong!" Lisa menjawab sambil mendorong pintu kamar Suho dengan kaki nya agar kakak yang ia sayangi itu tidak masuk melihat dua insan yang sedang bertelanjang dihadapan nya.
"A-apa jisoo ada diluar?" tanya Suho agak terbata.
"Tentu saja! Mesum! Bajingan! Iblis!" jawab Lisa dengan umpatan yang begitu frontal seraya menyilangkan kedua tangan nya di depan dada.
"Mworago?" Irene membulatkan mata mendengar umpatan barusan.
"YAK!! berbicaralah yang sopan pada calon suamiku" lanjut Irene marah tak terima. Sementara Suho, ia langsung terburu-buru turun memakai semua pakaian nya yang berserakan membuat Lisa harus menutup mata nya makin merasa jijik.
"Calon suamimu.. ? Jadi baru calon, lalu kenapa kau sudah bertelanjang bulat di atas kasur nya seperti pelacur!" ujar Lisa menyindir begitu frontal hingga membuat Irene bungkam dibalut amarah. Sementara Suho, dia masih tergesa dengan pakaian nya tanpa memperdulikan Lisa dan Irene yang tengah adu mulut.
"Oppa! Dia menghinaku kenapa kau sibuk memakai baju huh?" rengek Irene berteriak kesal melihat Suho yang hanya sibuk memakai pakaian.
"Lisa-ya.. kalau---
Jisoo menghentikan ucapan nya begitu membuka pintu kamar, membuat tiga orang didalam kamar menoleh terkejut, terutama Lisa yang langsung menarik nafas panjang kekhawatiran nya pada Jisoo.
Sementara Jisoo, tidak perlu bagi nya memperlihatkan mata yang berkaca-kaca untuk menangis. Ia bahkan langsung meneteskan air mata ketika melihat Suho yang begitu ia percaya tengah bertelanjang dada, dengan seorang wanita di atas tempat tidur nya yang sedang memegangi selimut menutupi tubuh nya.
"Oppa..?" panggil Jisoo pelan.
"Ayo eonni kita pulang! Lihatlah disini tidak ada apa-apa bukan?" ajak Lisa berbalik badan menyarankan agar kakak nya itu pura-pura tidak melihat apapun.
"Lisa-ya keluarlah!" Jisoo justru malah menyuruh Lisa yang sudah ia anggap sebagai adik nya itu keluar seraya meneteskan air mata masih menatap Suho yang mengkhianatinya.
"Eonni.." panggil Jisoo memohon.
"Keluar!" teriak Jisoo dengan nada tinggi. Dan Lisa yang tidak bisa melihat Jisoo menangis pun hanya bisa menahan emosi menurutinya sambil melirik Suho dan Irene sinis sebelum akhirnya pergi sesuai keinginan Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Destiny [vsoo]
Fanfiction[TELAH SELESAI] [TAHAP REVISI] [Up Ulang] -MATURE Story- Jisoo harus menjual kehormatannya pada lelaki yg baru saja akan meninggalkan rumah sakit dengan beberapa orang berjas hitam rapi dibelakangnya. Berpikir, mungkin itulah satu-satu jalan keluar...