***
Rose menatap Jisoo dan kakak nya tidak berhenti secara bergantian, kemudian melemparkan payung yang ia kenakan untuk memukul kakak nya itu kesemabarang arah. Setelah itu ia naik keatas ranjang lalu melompat sangat bahagia, Rose melompat-lompat riang seperti bermain trampolin.
"YEAY.. akhirnya aku akan menjadi seorang bibi yang imut yuhuuuu" teriak Rose yang kini mulai berputar-putar di atas ranjang. Karena cita-cita konyol Rose sedari kecil adalah ingin menjadi seorang bibi yang imut bagi anak kakak nya nanti.
Sementara Taehyung terjatuh lemas dengan badan penuh luka dikepala dan wajahnya. Jisoo yang memang memperhatikan Taehyung pun langsung bergegas menghampirinya.
"Gwenchana?" tanya Jisoo khawatir.
Melihat raut wajah Jisoo yang khawatir terhadapnya, Taehyung merasa senang. Dan Rose juga tersenyum melihat calon kakak iparnya begitu mengkhawatirkan kakak kandungnya. Ia pun berhenti melompat lalu duduk manja di tempat tidur Kakaknya.
"Aku tidak akan meminta maaf! Aku tidak salah" ucap Rose tidak mau disalahkan karena membuat Kakaknya babak belur.
"Kau ingin seorang keponakan lucu kan?" tanya Taehyung menatap adiknya yang duduk menekuk bibir sambil menyilangkan tanganya didada.
"Tepat sekali" jawab Rose begitu cepat dan penuh semangat.
"Kau mengganggu prosessnya tadi" tegas Taehyung begitu ringan hingga membuat Jisoo menahan napas dan menatapnya tajam.
"YAK! Aku beruntung telah datang membuat kekacauan ini! Jika tidak, keponakanku akan lahir sebelum pernikahan dan dia akan dikucilkan oleh orang-orang karena lahir sebelum pernikahan! Oh keponakanku yang malang" jawab Rose mengoceh seraya memanyunkan bibirnya.
Jisoo yang mendengar percakapan kedua kakak beradik itu merasa geli tapi gemas dengan tingkah Rose yang lucu hingga sesaat ia teringat dengan Jennie adiknya yang amat ia rindukan itu. Tapi yang bisa Jisoo lakukan hanyalah diam menahan kerinduan, dengan mengalihkan pikiran sedih nya membawa Taehyung keluar kamar untuk mengobati beberapa memar di tubunya.
Diruang tv, Jisoo mengompres dan mengobati luka Taehyung dengan hati-hati. Wajah Jisoo berkaca-kaca hatinya sakit melihat Taehyung penuh luka, padahal tadinya ia ingin marah dan memaki Taehyung karena lancang meremas bokongnya.
"Kumohon hentikan" gumam Jisoo dalam hati berharap rasa sakit yang tidak bisa Jisoo artikan itu terhenti.
Dengan sedikit senyum Taehyung mengangkat dagu Jisoo dan merasakan sakit seperti yang Jisoo rasakan. Namun rasa sakit yang Taehyung rasakan karena melihat pelupuk mata cantik Jisoo yang akan mengeluarkan airmata.
"Apa kau akan menangis?" tanya Taehyung yang masih memegang dagu Jisoo.
"Tidak" Jawab Jisoo singkat langsung disusul tetesan airmatanya.
Melihat bulir bening jatuh dipipi Jisoo, Taehyung langsung menghapus lembut airmata itu lalu menarik Jisoo kedalam pelukannya. Taehyung semakin tidak tega untuk memberitahu gadis yang berada dipelukan nya ini bahwa ibunya sedang kritis.
Sebelumnya, saat Taehyung sampai di apartment ia mendapat kabar dari Tzuyu sekretarisnya, bahwa ibu nya Jisoo semakin kritis.
"Terima kasih telah mengurus ibuku, aku akan menjenguk dan menjaganya setelah ini. Aku harap kau bahagia" ucap Jisoo melepaskan pelukan Taehyung lalu mengobati lukanya kembali.
"Siapa namamu?" Taehyung malah bertanya seraya menatap Jisoo, karena memang ia tidak mengetahui nama gadis yang kini mulai diam dihatinya itu.
"Jisoo, namaku Kim Jisoo" Jawab Jisoo tanpa membalas tatapan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Destiny [vsoo]
Fanfic[TELAH SELESAI] [TAHAP REVISI] [Up Ulang] -MATURE Story- Jisoo harus menjual kehormatannya pada lelaki yg baru saja akan meninggalkan rumah sakit dengan beberapa orang berjas hitam rapi dibelakangnya. Berpikir, mungkin itulah satu-satu jalan keluar...