***
Satu jam berlalu Taehyung dengan sabar berdiri menunggu Jisoo didepan pintu kamar mandi untuk menyakan alasan Jisoo menahan rasa sakit dikakinya, ia bahkan memakai pakaian agar Jisoo tidak canggung saat berbicara dengan nya nanti. Penantian Taehyung akhirnya berakhir, Jisoo keluar dari kamar mandi dengan kimono putih yang membalut tubuh mungilnya.
"Oh, astaga!" ucap Jisoo terkejut.
Jisoo benar-benar terkejut melihat Taehyung berdiri dipinggir pintu kamar mandi dengan kancing pakaian yang sedikit terbuka, membuat Jisoo sesegera mungkin untuk memalingkan wajahnya. Taehyung menatap Jisoo penuh teliti dengan mata yang penuh pertanyaan.
"Kenapa?" tanya Taehyung yang sadar jika Jisoo memalingkan wajahnya karena dadanya terbuka.
"Mengapa kau malu melihat tubuhku? Bukankah kau pernah melihatnya?" Taehyung bertanya kembali dengan nada menggoda tapi tujuannya hanya bercanda.
Jisoo menarik napas panjang lalu menatap Taehyung, sebelum akhirnya tangannya dengan berani meraih kemeja Taehyung dan membuka kancing nya satu-persatu.
Pikiran Taehyung yang penuh pertanyaan teralihkan oleh wajah cantik Jisoo yang sedang membuka kancing kemejanya. Taehyung hanya menatap Jisoo tidak mengatakan apapun, ia benar-benar membiarkan Jisoo membuka kemejanya hingga sekarang tubuh bagian depannya terbuka.
"Aku harus menepati ucapanku, kau telah membayar biaya operasi ibuku. Terimakasih" ucap Jisoo dengan menatap kosong dada bidang Taehyung diiringi airmata yang keluar dari pelupuk matanya.
Melihat raut wajah Jisoo yang penuh kesedihan, kedua tangan Taehyung mengepal kuat bahkan dadanya menggebu emosi. Benar-benar terlihat jelas sedih, amarah dan kecewa yang terkumpul pada sorot mata Jisoo yang masih mengalirkan airmata.
Emosi yang menggebu didada Taehyung kini di campur dengan rasa sakit yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, rasa sakit yang hanya bisa dirasakan oleh seorang kekasih jika sedang melihat pasangannya bersedih. Rasa sakit itu bertambah ketika Taehyung mengakui pikirannya tentang Jisoo yang selalu saja meneteskan airmata ketika bersamanya, rasanya sesak hingga Taehyung memutuskan niatan nya untuk tidak meniduri Jisoo.
Tapi siapa yang bisa mendengar isi pikiran dan niat Taehyung selain dirinya sendiri jika tidak diutarakan? Begitulah keadaanya, kini Jisoo menggenggam kedua lengan Taehyung dengan gemetar lalu meletakkan tangan itu di pinggang ramping miliknya. Air mata Jisoo benar-benar mengalir deras, ia menutup mata sejenak sambil menghela napas untuk membuang isi pikiran yang begitu melukai harga dirinya, berpikir bahwa ia murahan.
Meski isi pikirannya tidak bisa ia buang secepat yang di harapkan, Jisoo memberanikan diri membuka matanya pelan kemudian menatap wajah Taehyung lalu meraih tengkuknya.
Dengan kaki yang menjinjit "chuu"
Jisoo mendaratkan ciuman dibibir Taehyung dengan terpaksa, hingga hal itu membuat Taehyung membulatkan mata terkejut. Bibir tipis Jisoo masih menempel diam begitu pula bibir Taehyung yang ikut diam kaku karena masih terkejut. Tak lama membulatkan mata, Taehyung pun perlahan menggerakkan kedua bola matanya secara sadar untuk sekedar melihat wajah gadis yang berhasil menghipnotisnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Destiny [vsoo]
Fanfiction[TELAH SELESAI] [TAHAP REVISI] [Up Ulang] -MATURE Story- Jisoo harus menjual kehormatannya pada lelaki yg baru saja akan meninggalkan rumah sakit dengan beberapa orang berjas hitam rapi dibelakangnya. Berpikir, mungkin itulah satu-satu jalan keluar...