Titan curiga dengan perawat ibunya, siapakah dia sebenarnya?
Anna sabar melayani kecerewetan ibunya, cekatan mengganti pampers, menaik-turunkan ranjang pasien, rajin mengurus rumah, pintar memasak.
Apa sih pendidikan seorang perawat? Kalau dia lulu...
"TASIA!!" Aku membentaknya tanpa sadar, "Aku sudah pernah bilang jangan mmmm mmmm di depanku, itu merangsangku, tau!"
Setan lewat ............. sunyi sepi, tak ada yg bersuara, aku juga kaget sudah membentaknya.
"Tasia," aku menurunkan volume suaraku, mengulang, "Maukah kamu menjadi istriku?"
"Mmmmmm......."
"TASIA!"
Tasia mengangguk tanpa suara, aku memeluknya, mencium pipinya kiri-kanan. Sebenarnya sih ingin mencium bibirnya, tapi penonton terlalu banyak. Nanti saja, setelah semua sudah tidur, Tasia menginap kan?
"Kamu nginap, kan?" Mbak Ira memastikan, aku mengangguk tidak bisa menyembunyikan senyumku.
"Krisna, pindahkan tas Tasia ke kamarmu, malam ini kamu tidur dengan oom Titan, Tasia tidur di kamarmu."
"Tasia di kamar tamu saja, mbak?" potongku.
"Nggak cukup oom, kasurku 120cm, oom sekarang kan badannya lebar." Krisna nyengir.
Semalaman aku tidak bisa tidur, kuatir Krisna menyelinap balik ke kamarnya, tidur mendekap Tasia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku pikir Tasia tinggal di rumah Nella, tapi ia tidak pernah ada di rumah. Jam 6 pagi aku ke sana, ia sudah berangkat. Hah??? Memangnya sejauhh apa tempat kerjanya? Jam sembilan malam aku ke sana, ia belum pulang. Lewat mana??
Dan handphone lebih sering mati. Aku WA pagi jawabnya sore, WA sore jawabnya tengah malam. Sayangnya ini tahun 2019, PSTN sudah tidak laku. Ngaku di rumah, kalau ada PSTN aku bisa mengecek. Tanpa itu, aku langsung naik mobil tancap gas, tapi saat aku datang pembantu bilang tidak ada. Tasia mengaku terburu-buru, tidak bisa menungguku. Atau rumah siapa yg tadi dimaksudnya?
