4. MINGGU KETIGA

3.4K 203 3
                                    

#NWR #INCOGNITO #FIKSI #ROMAN #DEWASA

#NWR #INCOGNITO #FIKSI #ROMAN #DEWASA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ANNA

Sudah dua minggu aku melayani bu Sari, masih kurang enam belas hari lagi. Bu Sari sudah terbiasa dengan kehadiranku, kerewelannya sudah berkurang. Tapi aku mulai tidak nyaman di sini. Cara pak Titan memandangku sangat merendahkan, mungkin dikiranya aku menggoda keponakannya.

Sebaliknya, Krisna tidak membantu membuat segalanya lebih baik. Ia mulai ngelaba, berusaha untuk mepet-mepet denganku, meluk-meluk aku. Awalnya aku senang membantu mengerjakan tugas kuliahnya daripada duduk mengantuk menunggu pak Titan keluar kamar. Lama-lama Krisna yg mengatur tiap malam aku ke kamarnya, ada saja alasannya.

Pintu kamar memang selalu terbuka, tapi belakangan ini Krisna senang duduk di belakangku, mepet pet pet pet, aku meluruskan punggung sedikit saja, punggungku akan menyentuh dadanya. Apalagi kalau aku sedang menunjukkan suatu foto di laptopnya, enak saja ia meletakkan dagunya di bahuku, aku yg jadi berdebar-debar, secara aku ini jablay, sudah lebih sebulan aku meninggalkan Glen, aku rindu pelukan dan belaiannya.

Dan ini tadi terjadi lagi, kedua kaki Krisna di kiri kananku, menjepit erat kakiku, aku merasakan eh setengah mengharapkan sebentar lagi Krisna mengulurkan tangannya memeluk pinggangku, menarikku dalam pelukannya. Gila!

Aku mendengar suara pintu kamar bu Sari ditutup, aku segera bangkit berdiri, tapi seperti yg kuharapkan eh sudah kuduga, Krisna melingkarkan tangannya ke pinggangku, menarikku duduk lagi, dagunya diletakkan di pundakku, hidungnya digeser-geserkan ke telingaku.

"Kris!" Aku berusaha melepaskan diri sebelum pak Titan datang.

"Apa sayaaaannngg....."

"Ehemm." Nah terlambat, kan. Suara dehem pak Titan di pintu membuat Krisna melepaskan pelukannya, aku segera pergi, tapi punggungku terasa panas, merasa pak Titan memandangku tajam sampai aku masuk ke kamar.

TITAN

"Kenapa oom? Cemburu?" tanya Krisna tadi.

Buat apa aku cemburu? Dan besok sudah Jumat, aku akan pulang ke apartemen Maureen, akhir pekan ini ia lowong, aku sudah kangen, akhir pekan lalu ia ke Singapore untuk pemotretan.

Buat apa aku cemburu? Dan besok sudah Jumat, aku akan pulang ke apartemen Maureen, akhir pekan ini ia lowong, aku sudah kangen, akhir pekan lalu ia ke Singapore untuk pemotretan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari minggu, aku menemani Maureen ke supermarket, aku bertemu dengan Krisna, tumben nih anak mau ke supermarket, ia selalu menolak mengantar mbak Ira dengan sejuta alasan.

Aku melihat keranjang belanjaannya, pampers, underpad, dan sejumlah kebutuhan rumah lainnya, bukan hanya makanan.

"Titan, kamu juga belanja?" Mama mendekat, Anna di belakangnya mendorong kursi rodanya.

Mama mengajakku mengobrol, dan aku mengikuti mereka sampai ke parkiran, Krisna memasukkan belanjaan ke mobil, dan aku melihat bagaimana Anna tanpa bantuan memindahkan mama ke mobil. Krisna memasukkan kursi roda ke mobil, Anna menutup pintu depan, lalu masuk ke kursi belakang tanpa berkata apapun kepadaku.

Krisna berpamitan dan menjalankan mobilnya. Aku masih memandangi mobil itu sampai hilang di belokan, tanpa menyadari sejak kapan Maureen ada di belakangku.

"Siapa perempuan itu?"

"Mama." Jawabku melingkarkan tanganku di pinggangnya, "Sudah, belanjanya?"

"Bukan mama kamu, itu yg duduk di belakang." Lanjutnya tanpa menjawab pertanyaanku.

"Oooo susternya mama, kan mbak Ira sedang ke Eropa."

"Kupikir calon istrimu."

"Kok bisa mikir begitu?"

"Caramu menatapnya." Katanya melepaskan diri dari pelukanku dan berjalan ke arah mobilku.

"Hey kamu cemburu?" Tanyaku di mobil.

"Nggak, tadi aku pikir itu calon istri pilihan mamamu, tapi kok penampilannya seperti babu."

Aku diam saja, tidak suka dengan cara Maureen menyebut kata babu.

Senin aku kurang enak badan, mungkin terlalu forsir dengan Maureen, dua minggu tidak ketemu, entah berapa ronde aku bercinta dengannya mulai jumat malam sampai senin dini hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin aku kurang enak badan, mungkin terlalu forsir dengan Maureen, dua minggu tidak ketemu, entah berapa ronde aku bercinta dengannya mulai jumat malam sampai senin dini hari.

Aku pulang siang, jam duaan aku sampai di rumah mbak Ira, ada motor Krisna, tapi mungkin ia sedang tidur siang, aku membuka pintu sendiri, dan seterusnya masuk ke rumah.

Di ruang tamu aku melihat pemandangan seronok, Krisna duduk di sofa tangan kanannya terangkat jauh ke atas, tangan kirinya memeluk pinggang Anna, sementara lutut kanan Anna menyodok selangkangan Krisna, kaki kirinya di atas paha kanan Krisna, badannya menekan Krisna, tangan kirinya di pundak kanan Krisna, tangan kanannya berusaha menggapai handphone di tangan kanan Krisna.

Mereka berdua tertawa-tawa.

"Ehem," aku berdehem dan melangkah masuk ke kamar, terlalu lemah untuk mengurus mereka.

Tanpa mengganti pakaian aku langsung membaringkan tubuh di tempat tidur.

Waktu aku bangun lagi, aku melihat jam dinding, sudah pukul delapan malam. Aku menyingkapkan selimut, aku tidak ingat aku tadi memakai selimut, dan aku melihat aku hanya mengenakan celana dalam. Aku duduk dan ada yg jatuh dari keningku, handuk basah.

Pintu kamarku terbuka, Anna masuk membawa semangkok sup panas, meletakkannya di meja di dekat ranjang. Ia membuka lemariku, mengambil kaos, dan membantuku memakainya. Apakah Anna yg membuka pakaianku?

Anna menarik kursi ke dekat ranjang, lalu mulai menyuapiku. Ia melihat handuk di lantai, mengambilnya, dia memegang dahiku.

Selesai makan, Anna membaringkan aku dan mengambil air panas untuk mengompres aku lagi, menungguiku. Entah berapa lama, waktu aku bangun di pagi hari, kaosku sudah ganti, bukan yg tadi malam. Anna masuk membawakan makanan, melihatku sudah lebih baik, ia tidak menyuapiku, meninggalkan makanan di meja.

Setelah itu aku tidur lagi, bangun sekitar pukul dua siang, piring kotor yg tadi sudah berganti dengan makanan baru. Aku makan, lalu tidur lagi.

Aku bangun sekitar tengah malam dengan perut keroncongan, seperti siang tadi piring kotor sudah berganti dengan makanan baru. Aku makan, dan karena aku merasa lebih segar, aku membawa piring kotor ke dapur.

Dari dapur aku ke kamar mama. Mama dan Anna sudah tidur. Waktu berjalan keluar aku menginjak keset basah. Anna ini malas, mengapa keset basah dibiarkan di kamar? Aku membawa keset basah ke belakang, lalu minum.

Aku baru saja meletakkan gelas di meja ketika kurasakan sepasang lengan melingkari tubuhku dan kurasakan benda empuk hangat menekan punggungku.

Perempuan! Siapa?

bersambung

INCOGNITOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang