Re-Upload
Mature Content 21+
[FANFICTION BTS BOOK 2]
Tersedia dalam bentuk E-BOOK
Semua manusia pasti punya rahasia right? Tapi bukan rahasia seperti itu yang Jungkook maksud. Pernikahan yang menurutnya kelewat konyol membuka jutaan rahasia yang sia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
About Secret
“Bisa ulangi?”
Layaknya mendapat kekayaan secara tiba-tiba, Jungkook linglung. Otaknya berkelana kearah lain saat Ibunya mengatakan kalimat irasional hingga membuat hal yang ada di dalam kepalanya hilang bersama dengan angin yang berhembus melalui jendela mansion mereka.
“Kau harus menikahi Ahra!”
Sebuah perintah, tapi bagi Jungkook itu adalah bencana.
Sedetik kemudian, Jungkook tertawa sumbang sembari memukuli lengannya sendiri. Ia harap itu hanyalah lelucon sang Ibu yang layak untuk ia beri penghargaan.
“Tidak ada yang lucu Kook. Ibu sungguh-sungguh!”
Jungkook mendekat ke arah sang Ibu. Membingkai kedua wajah ayunya dan memeriksa apakah ada yang salah. Tak lupa pula ia mengecek suhu tubuh melalui kening dengan menggunakan punggung tangannya. Siapa tahu saja Ibunya ketularan penyakit tidak waras dari teman sosialita nya.
“Ck. Ibu baik-baik saja.”
“Lalu kenapa Ibu menyuruhku menikah dengan gadis aneh ini!”
Aneh?
Ahra hanya menunduk saja sembari memainkan jari kukunya. Ayolah..itu kejutan paling mengerikan sepanjang hidupnya. Iya aneh! Ahra juga merasakan hal yang sama. Pasalnya belum genap dua hari mereka bertemu, ralat! Bahkan pertemuannya terasa begitu aneh.
“Dia tidak aneh Kook. Dia cantik.”
Iya. Mata Jungkook masih sehat betul untuk melihat bahwa gadis itu memang cantik. Tapi.. “Mengerti lah Ibu~ baiklah. Kita buat perjanjian. Aku tidak akan mengunjungi club malam Mingyu lagi, aku akan tinggal di sini, pulang sebelum pukul sembilan. Aku akan jadi anak penurut lag..Ibu!”
Gi Moon terdiam. “Tawaranmu sangat menarik Jung. Aku sangat tergiur..”
Jungkook bernapas lega setelahnya. Ia tersenyum. Betul yang ia pikirkan! Ibunya akan luluh dalam hal-hal yang berbau dengan dirinya. Apalagi demi kebaikan.
“Lusa! Aku mau kalian menikah.”
Oh tidak!
“Kau tidak masalah bukan Ahra?” tanya Gi Moon dengan mata penuh binar, memandang ke arah Ahra dengan puppy eyes yang sebenarnya sangat tidak cocok dengan umurnya.
Jelas Ahra ingin menolak. Ketika ucapannya sudah ada di ujung lidah, tatapan tajam wanita itu membuatnya bergeming. Ia hanya mampu menunduk dengan takut.
“Aku akan mengembalikan rumahmu jika kau menerima.”
Ahra mengangguk. Ia tidak memikirkan apapun lagi selain mengiyakan tawaran yang begitu menggiurkan. Rumah sederhana yang sebenarnya berada di lingkungan yang kurang baik sudah menyimpan jutaan kenangan bersama dengan Sang Paman. Tidak. Ahra tidak akan membiarkan rumahnya hilang begitu saja.
