About Secret
Malam ini benar-benar sunyi. Tak ada candaan yang terlontar kesana kemari di udara. Atau sebuah tawa kecil yang menghiasi malam. Bahkan remang-remang televisi tak terdengar sama sekali. Sepi senyap seperti tak berpenghuni. Padahal nyatanya apartemen yang berdiri di pusat kota Gangnam itu sedang ditinggali dua insan yang saling terdiam membisu.
Jungkook menekuk lututnya lalu menyembunyikan wajahnya di sana. Berusaha berpaling dari tatapan seorang insan yang terasa seperti membunuhnya. Bukan, padahal sosok itu hanya menatap dengan penuh rasa sakit. Tapi bagi Jungkook semua terasa pura-pura. Tak ada yang nyata baginya.
Bibirnya ia jilat sejenak seiring lelehan air mata yang membanjiri pipinya. Isak tangisnya bahkan terdengar pilu. Saat tangan mungil yang kala dulu begitu sering ia kecupi mengelus punggungnya, Jungkook semakin meringsek takut.
Haruskah Jungkook menjadi pecundang?
Jungkook kini yakin, hidupnya sudah hancur.
Flashback.
Tepat pukul tiga sore, Jungkook menyanggupi keinginan Ahra untuk mengunjungi 'dia' yang dimaksud gadis itu. Jungkook sama sekali tak tahu menahu. Karena sesuai informasi yang ia gali, Ahra tinggal bersama pamannya setelah orangtuanya kecelakaan tempo lalu.
Dan mereka tidak memiliki sanak saudara lainnya.
Ia tidak mengerti mengapa mereka menuju pada sebuah panti asuhan yang terletak di sudut kota.
Terlihat halamannya cukup asri, bangunan tua yang didominasi warna hijau muda dengan beberapa motif bintang di sekelilingnya. Senyum Ahra tak pernah berhenti mengembang. Seperti ada kebahagiaan yang membuat gadis itu tak pernah berhenti tersenyum.
Kira-kira apa?
"Kau sangat bersemangat," kata Jungkook sambil membuka pintu mobil dan mereka keluar bersama. Kedatangan keduanya disambut suka cita oleh beberapa anak panti yang usianya masih kisaran lima hingga lima belas tahun.
"Junho-ya!" teriak Ahra kegirangan pada bocah kecil dengan rambut ikal yang digunting rapi.
"Nuna!" balas sosok itu lalu memeluk erat Ahra seperti mereka bak lem yang saling merekat satu sama lain.
"Bagaimana kabarmu? Ouhh..siapa yang memotong rambut jelekmu ini humm?"
Terlihat bocah kecil itu mengerucut namun masih memeluk Ahra dengan erat. "Aniyo.. Rambutku adalah yang paling bagus."
Selama percakapan mereka, Jungkook lebih memfokuskan pandangannya pada sosok wanita berdress kuning sedang memberi pelajaran menggambar kepada beberapa anak panti. Terlihat tidak asing.. Jungkook tidak ingat siapa dia. Namun wajah gadis itu mengingatkan dirinya kepada seseorang.
"Tempat ini bagus bukan?" Jungkook kembali memfokuskan diri kepada Ahra lalu tersenyum kecil.
"Jadi..siapa 'dia' yang kau maksud?"
KAMU SEDANG MEMBACA
About Secret; JJK ✔
FanficRe-Upload Mature Content 21+ [FANFICTION BTS BOOK 2] Tersedia dalam bentuk E-BOOK Semua manusia pasti punya rahasia right? Tapi bukan rahasia seperti itu yang Jungkook maksud. Pernikahan yang menurutnya kelewat konyol membuka jutaan rahasia yang sia...