Re-Upload
Mature Content 21+
[FANFICTION BTS BOOK 2]
Tersedia dalam bentuk E-BOOK
Semua manusia pasti punya rahasia right? Tapi bukan rahasia seperti itu yang Jungkook maksud. Pernikahan yang menurutnya kelewat konyol membuka jutaan rahasia yang sia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
About Secret
"
Untuk apa ini?"
Jungkook mendengus geli pada wajah Ahra yang terlihat begitu terkejut dengan credit card yang keluar dari saku celananya. Ia menggeleng pelan serta merta tidak percaya bahwa Ahra tidak mengerti kegunaan benda tipis tersebut.
"Kau tidak mungkin makan tanpa membayar bukan?"
Sedetik kemudian, Ahra paham jika benda sejenis kartu tersebut bisa ia gunakan untuk membayar barang yang ia beli secara kredit. Maklumi saja, Ahra tidak pernah melihat benda seperti itu dari jarak dekat.
"Tapi sekolahku tidak menggunakan benda seperti itu," balas Ahra.
"Benarkah? Aku kira semua tempat sama saja."
Gadis itu melepaskan jaket tebal yang ia kenakan dan melipatnya cukup rapih.
"Jam berapa kau pulang?"
"Aku tidak tahu. Kudengar ada kegiatan les," jawab Ahra dengan meletakkan lipatan jaket tersebut di atas pahanya.
"Hubungi aku setelah pulang sekolah nanti. Jangan pergi kemanapun sebelum aku menjemput," Jungkook meraih tangan Ahra dan meletakkan benda pipih persegi panjang di atas telapak tangannya. "Dan jangan bahas di sekolah tentang pernikahan kita, mengerti?"
Dengan jarak yang begitu dekat dari wajahnya, Ahra dapat merasakan bahwa pria itu mengkhawatirkan dirinya. Sorot mata tajam namun teduh barusan membuat siapa saja akan luluh, begitu pula dengan Ahra yang langsung spontan mengangguk. Hatinya benar-benar menghangat saat sebuah elusan lembut mendarat di puncak rambutnya.
"Pergilah."
Tangan Ahra melambai pada pria itu sembari keluar dari mobil yang ia tumpangi. Sebenarnya enggan baginya untuk keluar dari mobil tersebut dan menjauhi pria yang begitu lembut. Sangat lembut melebihi permen kapas yang sering Ahra rasakan saat usia lima tahun.
Sedangkan di sisi lain, anak mata Jungkook masih terlihat memandangi tubuh mungil yang semalam berada di dekapannya kini berlari kecil memasuki halaman sekolah. Senyum kecil mendadak terbit saat ia tiba-tiba ingat jika ia akan dinikahkan dengan seorang gadis belum lulus sekolah. Bagaimana mereka bisa menikmati malam pertama jika takut gadisnya akan kesulitan berjalan saat berangkat kesekolah?
Gadisnya? Jungkook tak kuasa menahan tawa saat itu juga.
Tuk tuk.
Alis Jungkook menaut begitu dua ketukan kecil mendarat di kaca mobilnya. Seorang bocah laki-laki yang sangat Jungkook kenal. Dengan hati-hati ia menurunkan kaca mobilnya hingga menampilkan sosok itu dengan sangat jelas. Terlihat sekali jika wajahnya penuh dengan tanda tanya.
"Hyung? Kenapa di sini?"
Jungkook memutar otaknya. Hei! Ia tidak mungkin langsung ceplas-ceplos dan mengatakan bahwa dirinya baru saja mengantar calon istrinya. Pasti pria sok dewasa itu akan akan semakin bertanya hingga membuat kepalanya pening mendadak.
