Kebanyakan Byungchan jadi orang bobrok ya, jadi suka aku. Kan aku bobrok juga, mungkin aja jodoh ehh 😂
...
"SPADA DUNIA AKU SUDAH SIAPP!"
"ANJIR LO NGAPAIN TERIAK TERIAK GAK JELAS SIH BEN!"
"EHEHE BALES DONG MASA GAK DIBALES!"
"YAUDAH YAUDAH HAI PETRIK! APA YANG LEBIH LUCU DARI DUA PULUH EMPAT??"
"DUA PULUH LIMA! BHAHHAAH!"
Ketika Beni dan Wei disatukan di dalam kelas yang sama, itu sama aja kaya kamu nyari polusi suara gratis, haha. Yuvin mah udah biasa kaya gini. Temennya punya tingkat kewarasan yang berbeda beda dan yang paling rendah.. ya mereka berdua ini.
Adek-adek kelas yang sekelas sama mereka pun udah gak heran sama tingkah para beagle itu. Mempesona sih iya, tapi kalo udah keluar bobroknya adek-adek juga cringe. Tapi sebenernya ada beberapa alasan kenapa Beni maupun Wei bertingkah kaya orang gila.
"Pagi semua!"
"Pagi-- Bian kamu beda banget!"
Yuvin, Beni dan Wei sontak nengok ke arah Bian. Terlihat Bian yang bukan kucir kuda, melainkan rambut pendek seleher. Kesannya terlihat lebih dewasa ketimbang Bian yang berambut kucir kuda. Cowok cowok dikelasnya pada ngelihatin dia dengan berbagai ekspresi. Baru juga dua hari gak ngelihat, kenapa Bian terasa abis menghilang setahun aja sih?
"Iya, rambut lama udah gak enak hehe."
"Kamu jadi tambah cantik loh."
"Masa sih? Gak ah, kamu ini emang suka canda."
"Ihh engga Bi! Beneran kamu jadi tambah cantik!" Juju yang emang suka ceplas ceplos mendadak nunjuk Yuvin yang kebetulan lagi melongo sambil mandang Bian.
"Buktinya kak Yuvin langsung salpok sama kamu hayo! Berarti kamu cantik!"
Yuvin auto salting dong! Tapi saltingnya model elit wkwk. Dia langsung ngalihin atensinya ke buku filsafat di mejanya. Wei sama Beni heran ngelihat tingkah Yuvin yang mendadak kaya anak malu malu kucing modelan cool.
"Mampus, kenapa gue harus melongo segala sih!"
"Psst psst! Ben!" Bisik Wei yang dibales langsung sama Beni.
"Apaan bujang?"
"Yuvin aneh banget coy, gewla abes!"
"Gue pikir bukan cuma gue yang mikir begituan. Asli ya mikir beginian bikin gue tambah mikir yang bisa buat pikiran gue kebanyakan mikir duh emang--"
"Lo kalo ngomong bisa agak normal dikit gak? Capek gue nalarnya."
"Iyak iyak monmaap deh."
"Udah bisik bisiknya?"
Wei dan Beni natap Yuvin dengan tatapan polos dan gak berdosa dan dengan mulusnya mereka cengir sambil ketawa nakal. Emang ya punya temen dua biji kaya gak ada faedahnya, pikir cowok jakung itu. Rasanya pengen aja mindahin dua orang itu ke atas mescusuar gedung Q biar sekalian gak bisa turun selamanya, hah :v
Mata kuliah dimulai. Karena dosen filsafat gak masuk, asdos cuma nerangin materi trus ngasih tugas kelompok. Nah, sekarang asdosnya lagi bagiin kelompok dengan cara kocokan. Kenapa pake kocokan? Karena dosennya suka jadi tukang cokok arisannya dosen Sasing. Aya aya wae mah asdos ini 😂
"Udah dapet semua kan?"
"Iya Bu!"
"Mahasiswanya ada 24, jadi sama bagi ke 12 nomor aja. Nanti tiap minggu saya kasih jatah 6 kelompok buat presentasi. Gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Care [Song Yuvin]
Short StoryBianca, bulan kecil Saturnus bertemu dengan Altair, si bintang tampan yang tak peduli dengan apapun kecuali dirinya sendiri. Hingga semesta menuntun mereka untuk bertemu, Altair merasa ada yang berbeda dengan dirinya.. Local names, well-known casts...