Part sudah direvisi!!
*****
11. Meet You (Again)
Matahari pagi menelisik masuk perlahan membuat empunya mengerang. Lelaki tersebut menarik selimutnya agar menutupi semua bagian tubuhnya. Hari ini adalah hari Minggu dimana Chanyeol malas untuk melakukan apapun itu. Padahal ia sudah ada janji dengan Kai dan Sehun untuk main futsal bersama di GOR sekolahnya.
Nada dering itu membuat pria tersebut terpaksa menyibakkan selimutnya dan mengambil ponselnya yang ia taruh di atas nakas.
Tertera kontak dengan nama 'Jisoo sayang' membuat Chanyeol menyunggingkan senyum tipis. Ia mengangkat telpon itu dan bisa Chanyeol dengar bahwa Jisoo sekarang berada di tempat ramai sekarang.
"Halo jis!"
"Eh nyeol! Lo bisa kesini nggak?"
Chanyeol mengerutkan dahi tak paham. Bukannya gadis itu sekarang tengah berada di Jepang?
"Kesini kemana?"
"Bandara. Gue barusan balik." Chanyeol terkejut bukan main. Apakah sekarang Jisoo memaafkannya sehingga gadis itu mau kembali lagi ke Korea? Pikir lelaki itu dengan senyuman yang tak memudar.
"Bukan berarti gue maafin lo ya Nyeol. Gue minta bantuan lo karena semua nomer temen gue pada nggak aktif semua." Senyuman Chanyeol sedikit memudar. Gadis itu terlalu peka sehingga mengerti apa yang dipikirkan Chanyeol sekarang. Namun, Chanyeol tetap bersemangat karena ia merindukan gadis itu. Sudah satu tahun lebih Jisoo pergi karena kecewa padanya. Setidaknya, Jisoo sudah mau berbicara dengannya. Itu sudah cukup melegakan.
"Lo tunggu aja di counter Starbuks kayak biasanya. Gue siap-siap dulu." Jisoo hanya berdehem pelan lalu mematikan panggilannya sepihak. Chanyeol tidak terlalu memikirkan kecuekan Jisoo dan bergegas mandi sebentar lalu bersiap-siap untuk menjemput Jisoo.
*****
"Lo beneran jalan Sama Chanyeol kemarin?" Tanya Seulgi sembari mengoleskan masker peel off ke wajah Wendy. Wendy mengangguk pelan. "Dia ngajak gue pas gue lagi gabut makanya gue mau."
"Bukan karena lo udah mulai suka sama Chanyeol kan?" Sekarang Irene yang bertanya sambil memincingkan mata mengintrograsi. Jangan lupakan roll Pink besar di dahinya sehingga ia terkesan lebih mak kos-able.
"Gue? Suka Chanyeol? Yakali ah," sanggah Wendy yang menyampirkan jarinya Irene yang menunjuk ke arahnya. "Bagus deh kalo gitu. Cari yang lain aja. Jangan sama Chanyeol pokoknya!" seru Irene memberi nasihat.
"Emang kenapa kalo misalnya gue suka sama Chanyeol?" Tanya Wendy penasaran.
"Lo kan tahu kalau Joy obsesinya keterlaluan banget kalau sama Chanyeol," jelas Seulgi memberitahu. "Apalagi si Joy punya geng besar di SM. Dan bukan hanya di SM tapi di JYP sampai YG pun ada. Pokoknya dia punya antek-antek banyak lah. Bisa-bisa lo habis sama Joy."
Irene mengangguk antusias. "Dan yang harus lo tahu adalah ada satu mantannya Chanyeol yang dulu pernah bunuh diri di rumah gegara dibully habis-habiskan sama Joy." Wendy mendelik tak percaya.
"Sumpah lo Rene?" Bukan hanya Irene yang mengangguk tetapi Seulgi juga. "Tapi kok beritanya nggak sampe booming di sosmed? Dan Joy juga kenapa enggak di scors dari sekolahan?"
Pertanyaan tadi membuat Irene mengusap wajahnya kasar karena gemas. "Lo nggak tau SM kayak gimana? Masalah bisa selesai Wen kalo ada uang. Apalagi Joy anaknya orang penting di SM. Jadi nggak ada yang berani buat ngeaduin dia ke pengadilan ataupun nyuruh dia buat keluar dari sekolah."
Seulgi yang barusan kepikiran pun langsung menceletuk, "Dan lo juga nggak bakal bisa menggantikan posisinya Jisoo di hatinya Chanyeol."
"Jisoo?"
"Cinta pertamanya Chanyeol dari SMP."
"Trus si Jisoo nolak Chanyeol?"
Seulgi menggeleng. "Bukan nolak. Tapi lebih ke arah nggak bisa."
"kenapa?" Tanya Wendy sehingga Seulgi dan Irene saling melemparkan pandang.
"Gue nggak bisa kasi tahu lo Wen. Mungkin setelah nanti Chanyeol nyaman sama lo, lo pasti akan dikasi tahu kok." Bukannya tak mau memberi tahu, akan tetapi Seulgi dan Irene hanya tak enak saja membahas masalah pribadi Chanyeol. Apalagi mereka sudah janji kepada Chanyeol agar tak memberitahukannya ke siapa-siapa karena dulu Chanyeol yang cerita ia tidak mau sampai terusik dengan pertanyaan dari orang lain yang mengetahui masalahnya itu.
*****
Baik Chanyeol maupun Jisoo tidak ada yang mau memulai percakapan. Jisoo lebih memilih menikmati cupcake ubi ungu yang ia beli. Sedangkan Chanyeol sibuk menyeruput americano panas yang ia pesan.
Walaupun begitu, hanya Chanyeol saja yang masih mau memandang takjub Jisoo yang menurut Chanyeol, Jisoo bertambah lebih cantik sekarang. Apalagi dengan model rambutnya yang berbeda dari yang dulu. Sedangkan Jisoo masih acuh dengannya. Lebih memilih memandang toko buku di sebrang sana. daripada memandangnya. Padahal Chanyeol sudah tampil rapi dengan poni depan yang sengaja ia sisir ke belakang.
"Setelah ini mau langsung pulang?" Jisoo berdehem pelan sambil melirik sekilas lalu berkutik ke telpon genggamnya.
"Gue ke kasir dulu. Mau beli donat buat mama papa. " Entah sengaja atau bukan, Chanyeol merasa bahwa Jisoo menekan perkataannya di kata mama dan papa.
Chanyeol mengangguk pelan dan menatap punggung gadis itu yang menjauh."Emang susah buat dapetin hati lo lagi, Jis." Chanyeol mengambil ponselnya dan mengetikkan pesan di grup chat random nya.
Chanyeol : Jisoo udah balik bro
Chanyeol : Tapi kayaknya dia masih marah sama gue
Kai : Mungkin dia masih canggung sama lo
Kai : Apalagi saat Jisoo pergi, lo sama dia kan masih ada masalah dan belum kelar masalahnya.
Sehun : Menurut gue sih bahas lagi aja masalahnya
Sehun : Selesai sekarang supaya hubungan lo balik lagi kayak dulu
Chanyeol : Gue bingung harus bahas dari yang mana dulu
Kai : Pelan pelan aja
Kai : Masalah yang lo anggep penting buat diselesain sekarang diomongin dulu
Kai : Baru setelahnya lanjut ke masalah-masalah lainnya
Chanyeol menelungkupkan ponselnya. Menunggu kedatangan Jisoo kembali ke tempat sambil mempersiapkan kata-kata yang pas untuk membahas masalah ini.
Saking gugupnya, Ia tak berhenti-berhentinya menghentakkan kakinya di bawah meja. Apalagi suaranya semakin keras saat Jisoo berjalan kembali dengan membawa plastik berisikan donat yang ia pesan.
"Jis," ucapnya dan Jisoo akhirnya mau memandang dirinya sembari menarik kursi untuk duduk kembali.
"Gimana?"
"Gue mau minta maaf—"
"Gue lagi nggak mood bahas masalah yang dulu. Yang udah lalu, lupain aja mendingan. Anggep aja kalo gue emang nggak mau deket lagi sama lo. Jujur, gue lebih suka yang kayak gini," tutur gadis itu membuat Chanyeol tercekat. Entah mengapa tenggorokannya menjadi kering seketika. Bibirnya kelu untuk membantah. Chanyeol hanya terdiam dengan perasaan yang sungguh kecewa.
"Maaf..."
Hanya itu yang mampu ia ucapkan. Dan setelahnya tak ada pembicaraan lagi antara mereka berdua sampai keduanya kembali ke rumah. Chanyeol sadar kembalinya Jisoo tak akan merubah apapun.
*****
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Only You | SM SCHOOL (SELESAI)
FanficJudul sebelumnya : SM SCHOOL | Chanyeol Exo and Wendy Redvelvet fanfiction | Bagaimana rasanya dicintai cuma karena ia terlampau obsesi dengan cinta pertamanya dulu? Itu yang dirasakan Wendy sekarang. Wendy harus menahan rasa pahit saat menjalani hu...