MENJELANG UN

333 26 0
                                    

Part sudah direvisi!





*****

Minggu-minggu ini, Wendy dan teman-teman di sibukkan oleh berbagai tryout dan latihan soal untuk menghadapi ujian. Sehingga walaupun sudah seminggu lebih berpacaran dengan Chanyeol, ia tidak pernah sempat ada waktu hanya untuk sekedar nonton saja karena jadwal sekolah yang semakin padat. Mungkin mereka hanya bisa saling modus saat berada di les bimbel. Selain itu, Chanyeol dan Wendy sama sekali tidak bertegur sapa.

"Kasian banget gue. Punya pacar tapi rasanya tetep jomblo aja," curhat Chanyeol yang membuka resleting tasnya untuk mengambil buku latihan soal matematika.

"Salah lo sih pacaran pas mepet-mepet ujian," ujar Sehun.

"Ya namanya juga cinta, Hun. Daripada deket tapi nggak ada kepastian. Mending langsung booking aja biar nggak ada cowok lain yang berani godain," balas Kai bijak. Membuat Sehun dan Kai langsung cengo. Sedangkan Kai yang di lirik hanya berjengit risih. "Napa sih?"

"Makan apa lo sampe bisa ngomong bener kayak tadi," balas Chanyeol sehingga remasan kertas oret-oretan Kai melayang sempurna ke wajah Chanyeol.

"Mau jadi bijak gue. Biar Krystal tambah demen sama gue. Lo mana tahu sih setiap gue ke rumahnya Ital, nyokapnya suka bahas mantannya Krystal yang sekarang masih SMA tapi udah jalanin bisnis sendiri. Siapa sih yang nggak panas dingin kalo dibanding-bandingkan, "curhat Kai sambil memainkan bolpennya. Ada raut sendu di balik wajah lelaki itu.

Sehun merangkul pundak Kai. Lalu tersenyum kepada lelaki disebelahnya."Jangan minder gitu lah, sob! Lo ya lo, dia ya dia. Lo tuh orangnya asik Kai. Apalagi lo setia. Padahal banyak yang demen sama lo. Tapi hati lo cuma ke Krystal doang. Makanya Krystal mau balikan sama lo. Nyatanya walaupun mantannya Krystal udah punya bisnis sendiri, tapi Krystal tetap milih lo kan?" Kai menghela napasnya. Ada sedikit rasa lega saat Sehun menyemangatinya.

"Lo napa Kai tumben banget muka lo lecek?" Tanya Suho yang datang karena mau mengembalikan buku miliknya Sehun.

"Biasalah, masalah cewek," balas Chanyeol.

"Sempet-sempetnya mikirin cewek. Belajar dulu lah Kai. Ntar kalo nilai lo bagus kan Krystal tambah sayang sama lo. Yakin deh sama gue," ujar Suho menyemangatinya.

"Terus apa kabar lo sama Irene?" Sindir Kai berniat menggoda Suho.

"Apaan sih. Gue sama dia cuma temenan doang nggak lebih," balas Suho.

"Tapi lo yakin Irene nganggapnya nggak lebih?" Imbuh Chanyeol. Sedikit menohok.

"Ya gimana ya. Gue juga bingung. Irene baik. Tapi Lucas juga suka sama Irene. Lo tahu kan Lucas temen lama gue sejak SMP. Gue takut ntar dia malah dan ngganggap gue nikung dia," jelas Suho.

"Masalahnya Irene bahagianya sama lo Ho. Bukan sama Lucas. Gue yakin Lucas pasti akan ngertiin perasaan lo dan perasaannya Irene. Apalagi Lucas orangnya juga cakep. Gampang lah dia move on. Apalagi dia anak basket kan? Yang tiap hari ketemu sama cewek Cheers cakep-cakep," jawab Sehun memberikan wejangan.

"Gue pikir-pikir lagi deh. Masalah Irene gue pikir entaran aja," gumam Sehun. "Gue pinjem buku lo yang ini boleh nggak Nyeol? Butuh tambahan referensi soal nih." Chanyeol mengangguk. Mempersilahkan Suho mengambil buku dektat fisika.

"Jangan kelamaan mikirnya. Ntar diambil orang baru tahu rasa lo," ujar Kai memperingati.

"Iya iya. Rempong lo kayak mak gue," desis Suho pelan.

"Jadi intinya lo udah suka sama Irene nih ceritanya?"

*****

"Hai cape ya? Sama kok gue juga." Baekhyun tahu-tahu datang dengan sebungkus roti sandwich rasa strawberry yang ia bawa. Sedangkan yang lainnya hanya terkekeh pelan sambil menahan kantuk yang teramat dalam.

Bagaimana tidak ngantuk jika jam dua belas malam, mereka masih menetap di sekolah hanya untuk sekadar makan dan nanti melanjutkan jam pelajaran terakhir untuk mengupas berbagai macam soal.

Memang tidak enaknya kalau bersekolah di sekolah super favorit karena tuh resikonya ya begini. Beban yang ditanggung jadi lebih berat karena SM tidak mau jika kalah saing dengan sekolah lain. Makanya muridnya lebih dikuras dari segi tenaga sampai mental. Walaupun jam belajarnya melewati batas normal.

"Wen, lo nggak makan?" Wendy yang terkantuk hanya menggeleng pelan. Lalu merebahkan kepalanya di jaket milik Chanyeol.

"Kasihan pacar gue udah ngantuk," ucap Chanyeol sambil menepuk punggung Wendy.

"Kopi yang gue minum aja bener-bener nggak ngefek sekarang. Kayaknya gue bener-bener udah nggak kuat bangun," kata Irene ngelantur sambil mengadu minuman latte yang ia pesan. Mungkin sudah ada tiga kopi yang ia pesan. Namun, semuanya tak berefek ke gadis itu. Gadis itu memijat pelipisnya karena sedikit pusing.

"Kapan ya kita bisa bebas kek kemarin. Kayaknya baru aja seneng-seneng pas kemah. Sekarang udah sibuk banget ngurusin ujian." Krystal mencebik kesal menatap beberapa lembar latihan soal lalu meremasnya pelan karena sudah terlanjur emosi.

"Pengen nonton," ucap Wendy dengan mata yang masih terpejam.

"Semangat dong. Ini juga baru try out pertama. Ya kali udah mau nyerah," ujar Suho dengan wajah membara. Memang disini hanya Suho lah yang matanya masih bisa melek. Dari tadi tangannya sibuk ngerjain soal. Padahal ini masih waktunya istirahat. Terlalu ambis adalah kata yang harus disematkan kepada pria konglomerat tujuh turunan ini.

"Kalo gue diberkahi otak kayak lo, udah dari tadi gue semangat kambing!" Sungut Sehun yang sedari tadi sibuk main kalkulator karena jawabannya tidak ditemukan di pilihan ganda.

"Nggak nyangka banget sih kita udah mau lulus aja," gumam Kai. "Ntar pas udah lulus jangan sombong ya? Jangan lupain gue. Gini-gini gue temen kalian. Walaupun nggak pernah nguntungin kalian sih. Malah gue yang selalu ngrepotin," kekeh Kai.

"Nggak bakal lah. Gue aja bahagia banget bisa ketemu lo Kai. Masa SMA gue di SM adalah masa terindah di hidup gue. Gue nggak bakal bisa lupa. Karena cuma di SM gue bisa dapet temen yang sefrekuensi sama gue," balas Sehun.

"True banget sih. Kapan lagi ya kan kita dapet temen yang sebrobrok kita-kita," jawab Baekhyun.

"Udahlah jangan mikir yang besok-besok. Bikin gue sedih aja. Bayangin pisah sama kalian aja udah bikin gue mau nangis," imbuh Seulgi berkaca-kaca.

"Kapan lagi ya kan topik kita ngomong masalah serius," Sindir Suho jujur membuat yang lainnya tertawa pelan mendengarnya. Mungkin memang sudah saatnya mereka beranjak dewasa.

*****

Tbc

It's Only You | SM SCHOOL (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang