(IND) Chapter Three - Meet by Destined

501 54 9
                                    

Seoul....

Kim So Hyun, gadis yang ditolong oleh Pha sedang berkumpul dengan teman – temannya di sebuah bar langganannya.

"Apakah kau sudah bertemu lagi dengan penyelamatmu?" goda teman – temannya padanya.

"Aku sungguh ceroboh, aku lupa menanyakan namanya..."

"Tapi kau menyimpan nomor telephonenya, kan? Kenapa kau tidak langsung menghubunginya dan mengajaknya bertemu?"

"Er...dia sudah menikah..."

"Apa?! Sayang sekali!" komentar teman – temannya. "Kau pasti patah hati, kan?"

"Apa yang kalian katakan? Aku tidak berpikir ke arah sana!"

"Sungguh?"

"Aku hanya ingin berterima kasih dan melunasi utangku!"

"Semoga kau segera bertemu dengannya lagi..."

------------------------------------------------------------------------------

Tiga bulan bulan kemudian, Yung dan Rene memutuskan untuk menetap di Bangkok seperti usul Singto. Mereka menutup peternakan dan meneruskan bisnis ramen milik Pha, Pha memberikan 50% saham untuk mereka.

Namun kedua orang tua Singto menolak untuk pindah ke Bangkok, dan lebih memilih untuk menetap di kampung di rumah tua mereka, meskipun hanya tinggal berdua. Jane dan kakak – kakaknya yang lain kadang datang mengunjungi mereka, Yung dan Rene juga pulang mengunjungi mereka setiap tiga bulan sekali.

Sementara Ming memutuskan untuk melanjutkan S2nya di Korea, dan tinggal bersama Singto dan Pha, menimbang kampusnya tidak jauh dari rumah, selain itu ia juga belum lancar berbahasa Korea. Jadi Singto bersikeras menyuruhnya untuk tinggal bersama mereka, agar ia bisa mengawasinya.

Sore itu, setelah mengantar Ming mendaftar ke universitas dan mengurus segala prosedurnya, Singto mengajaknya ke gedung perusahaan Kong Ill, lalu mengajak Pha dan Joss makan malam bersama, merayakan di terimanya Ming di universitas.

Mereka mengunjungi sebuah restoran hot pot di dekat perusahaan.

"Aku akan pergi memilih bahan mentah, ada yang ingin ikut?" Tanya Joss, sembari bangun dari kursinya berjalan menuju lemari display bahan mentah dimana diletakkan sayur, daging, jamur, dll.

Pha membuka buku menu dan melihat – lihat menu dessert dan appetizer.

"Ada yang mau es krim atau snacks?"

"Aku skip!" jawab Singto. "Joss, aku ikut!" Singto segera menyusul pria itu, melihat itu Pha langsung menggertakkan giginya kesal.

"Aku ingin soju..." Ming menyebutkan orderan mengalihkan perhatian Pha.

"Aw, tapi kata Sing kau tidak bisa minum, yakin mau pesan soju?"

Ming mengangguk bersemangat. "Setelah dari sini kita langsung pulang, kan? Aku baik – baik saja, tidak perlu khawatir!"

Pha mengangguk ringan mengiyakan lalu memanggil pelayan.

"Er...akhir – akhir ini kau sering pulang malam, apakah istirahatmu cukup?" Ming membuka pembicaraan.

Pha mematung sesaat dan bingung kenapa tiba – tiba pria itu menanyakan hal itu padanya. "Ya, aku baik – baik saja, terima kasih atas perhatiannya..." jawab Pha sambil menyeruput minumannya.

"Apakah kau sudah melihat – lihat kampus barumu?" Pha mengalihkan topik.

"Aku akan melihatnya nanti begitu kuliah di mulai..." jawabnya to the point. "Aku ingin mencari pekerjaan, apakah kau bisa membantuku?"

(IND - ENG) Lovely, New Year Gift 2 (THE END)Where stories live. Discover now