"Yeobo, tolong ambilkan handuk untukku!" teriak Pha yang baru selesai shower dan kedinginan.
Beberapa saat berlalu, tidak ada jawaban atau suara yang menyahutnya.
Pha pun keluar dengan gemetaran sambil membungkus diri dengan lengannya, lalu segera masuk ke dalam closet untuk berpakaian.
Ia membongkar seluruh isi lemarinya hanya untuk menemukan setelan kemeja dan jas yang hendak dikenakannya hari itu, lalu bersusah payah memasang dasinya, mengancing lengan kemejanya, dan hampir lupa mengenakan belt. Setelah selesai, ia berjalan ke depan cermin untuk mengatur penampilan dan rambutnya.
Pha menarik nafas panjang sejenak dan bertanya – tanya dimana Singto, ia lalu berjalan keluar kamar menuju dapur. Pha melihat anak – anak sudah bersiap – siap ke sekolah, dan ibunya sedang menyiapkan bekal untuk mereka, namun ia tidak melihat Singto.
"Papa sudah berangkat ke kantor?" tanya Pha pada putra sulungnya, lalu mencium pipi ketiga bocah itu satu per satu.
"Apa maksudmu? Singto sudah lama meninggalkan kita!" sahut ibunya.
Pha membeku seketika seakan terhipnotis, dan tidak mengerti apa yang dikatakan oleh ibunya.
"Ma sedang bercanda, kan?" tanya Pha pada ibunya.
"Kau amnesia? Kau dan Singto sudah bercerai setengah tahun yang lalu dan kau sudah menikah So Hyun!"
"Yeobo, selamat pagi! Kau sudah sarapan?"
Pha yang belum hilang dari syoknya, selanjutnya ia mendengar suara seorang wanita menyapanya dari belakang. Pha seraya menoleh dan melihat So Hyun sedang berjalan ke arahnya, dan langsung menciumnya mesra.
Pha tercengang dan tidak mempercayai semua ini, ia memutar otaknya mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. Dia tidak ingat kapan dia menandatangani surat cerai dengan pria itu, dan sama sekali tidak tahu kapan dia menikahi So Hyun.
Terakhir kali dia ingat bahwa dia dan Singto tidur di kamar terpisah. Pha segera melesat ke kamar Singto untuk mencari pria itu, dan betapa terkejutnya ia ketika dia menemukan ruangan itu kosong dan berdebu.
"Dimana Singto?" tanya Pha masih bingung.
"Apa maksudmu? Dia sudah pergi setelah kalian bercerai..." jawab So Hyun. "Aku adalah istrimu sekarang..." ia menunjukkan cincin di jarinya.
"Tidak mungkin, aku tidak percaya....ini pasti cuma mimpi!" tukas Pha, ia lalu melewati So Hyun dan menelusuri seluruh rumah mencari Singto sambil berteriak memanggil namanya.
"Sing....Yeobo....kau dimana?!!"
.
.
.
"Yeoboooo!!!!" teriak Pha dan melompat bangun dari ranjangnya dengan berkeringat dingin, ia seraya menoleh ke ranjang kosong di sebelahnya, dan memindai seluruh ruangan, jantungnya berdebar kencang.
Pha langsung melompat turun dari ranjang dan berlari keluar kamar menuju kamar Singto, namun ia tidak menemukan siapapun di dalam. Pha semakin panik lalu segera melesat menuju dapur, dan membeku seketika dengan ekspresi lega saat melihat Singto sedang merapikan pakaian Seung Eun.
"Daddy!!!" seru si kembar saat melihat Pha, lalu berlari memeluk ayah mereka yang sedang menatap lurus ke arah Singto dan tersenyum seperti orang bodoh.
Singto menoleh ke belakang menatap Pha lurus dengan penasaran.
"Kau kenapa?" tanya ibunya.
Pha terenyak seketika dan segera menoleh pada ibunya. "T-tidak apa – apa, aku hanya mimpi buruk..."
YOU ARE READING
(IND - ENG) Lovely, New Year Gift 2 (THE END)
RomanceCharacter : Singto/Phana Genre : Romance/Drama Just for fun XD Description : The couple face the new problem and new rivals that become the trial of their relationship.