So Hyun mengajak Pha mampir ke bar langganannya malam itu, sembari mengantarnya pulang. Selain menceritakan masalah pekerjaan, Pha juga menceritakan kekhawatirannya akan hubungan Singto dan Joss. Pha juga menyebut soal perubahan sikap Singto sejak acara ulang tahun teman So Hyun. Gadis itu pun merasa bersalah dan menawarkan untuk mentraktirnya minum sebagai permintaan maaf.
"Jika fondasi rumahmu kuat, kau tidak perlu takut akan badai!" komentar So Hyun.
"Maksudmu...perasaan kami pada satu sama lain?"
"Itu salah satunya...."
Namun masalahnya saat ini, ancaman tidak hanya berupa badai, pikir Pha. Kenyataannya kini mereka juga memelihara rayap yang sedang menggerogoti fondasi dari dalam.
Ia teringat ucapan Ming padanya beberapa hari yang lalu, pria itu mengancam akan membuat Singto meninggalkannya. Ia penasaran apa yang sedang direncanakan olehnya, apalagi sampai saat ini, Pha tidak pernah menceritakan pada siapapun tentang Ming mencoba menggodanya.
Pha menunduk dan menyeruput minumannya, ia tidak yakin apakah perasaannya pada Singto masih seperti dulu, begitu juga Singto padanya.
"Jika suatu hari, kau menyadari bahwa perasaanmu telah berubah...apakah kau akan meninggalkannya?" tanya So Hyun tiba- tiba.
"Er...aku tidak tau..." jawab Pha gugup, ia terkejut dengan pertanyaan So Hyun yang mengingatkannya dengan ucapan Singto padanya beberapa waktu yang lalu.
"Mempertahankan sebuah hubungan tanpa perasaan sangatlah sulit..." tambah So Hyun lagi. "Namun, sekali lagi di dalam berkeluarga, perasaan bukanlah satu – satunya hal yang menjadi alasan untuk bertahan..."
"Kau benar, karena keluarga tidak hanya dibangun oleh dua orang..." tambah Pha.
So Hyun mengangguk setuju, tiba – tiba matanya menangkap sosok seseorang yang dikenalnya di kejauhan, ia memicingkan matanya untuk melihat lebih jelas.
"Bukankah itu Ming?!" seru So Hyun sambil menunjuk ke salah satu meja dimana Ming sedang mabuk dan sepertinya sedang ada masalah dengan orang lain.
Pha seraya menoleh ke arah yang ditunjuk oleh So Hyun.
Namun belum sempat Pha berkomentar, gadis itu langsung melesat ke depan dan hendak menolong Ming. Ia pun terpaksa menyusulnya dan tampak khawatir.
Ming terlihat menggenggam botol kaca yang dipecahkan dan mengancam seorang pria, ia berbicara dalam Bahasa Korea yang memiliki pronounce yang buruk di campur bahasa Thai.
Grup orang – orang yang merupakan teman kuliahnya itu menertawakannya dan mengejeknya sebagai freak.
"Aku kira orang jaman sekarang lebih berpendidikan dan sopan, tetapi tidak disangka, aku baru saja melihat kelompok barbar yang menertawakan spesies mereka sendiri!" sindir So Hyun yang muncul tiba – tiba dan bertindak sebegai heroin.
Dia kemudian berbalik ke Ming dan berteriak.
"Jatuhkan botolnya, itu bukan senjata!"
Tapi Ming tidak mendengarkannya, penglihatannya tampak berbayang dan kepalanya berputar.
Semua orang di sana segera berbalik ke So Hyun dan memeriksanya dari atas ke bawah dengan tatapan mengejek.
"Siapa kau? Teman atau pacarnya?" Tanya seorang wanita pada So Hyun.
"Kurasa dia bukan pacarnya, kau lupa bahwa pecundang ini adalah freak..." mereka menertawakan Ming lagi.
"Maksudmu dia gay?"
"Maksudnya dia tidak normal...hahaha..."
Meskipun mabuk berat, namun pendengaran Ming masih tajam, dan ia menjadi emosi seketika saat seseorang menyebutnya sebagai pecundang dan transgender, ia seraya mengayunkan botol di tangannya ke arah orang itu, namun hampir mengenai So Hyun jika Pha tidak bergerak cepat menarik gadis itu ke belakang.
YOU ARE READING
(IND - ENG) Lovely, New Year Gift 2 (THE END)
عاطفيةCharacter : Singto/Phana Genre : Romance/Drama Just for fun XD Description : The couple face the new problem and new rivals that become the trial of their relationship.