(IND) Chapter Eight - Suspicious Attitude

368 40 30
                                    

Seperti biasanya Pha membawa Singto dan anak – anak mereka menghabiskan akhir pekan bersama, jalan – jalan atau berbelanja. Dalam perjalanan pulang mereka mengunjungi café tempat So Hyun bekerja untuk menikmati makan malam.

"Kenapa kau membawa kami makan di tempat yang jauh seperti ini?" Singto bertanya heran sambil mengatur posisi duduk si kembar dan mengisyaratkan mereka agar tidak membuat masalah.

"Aku suka makanan di sini..." jawab Pha asal. "Ada masalah?"

"Menurutmu?" Singto melototinya sambil menunjuk si kembar dengan matanya.

"Aw!" Pha menoleh pada keduanya sambil mengelus kepala Seung Hee. "Seung Hee, Seung Gie, apakah hari ini kalian akan membuat daddy marah?"

"Tidak daddy!"

"Anak pintar!" puji Pha pada keduanya. "Katakan itu pada Papa, sayang!"

Keduanya menoleh pada Singto sambil tersenyum lebar. "Papa, kami akan jadi anak baik hari ini! Janji!" dilanjutkan dengan tertawa cekikikan.

Singto memandang mereka dengan tatapan curiga. "Jika kalian membuat ulah, papa akan pergi meninggalkan kalian!" ancamnya.

Keduanya cemberut lalu menoleh pada Pha. "Daddy tidak akan meninggalkan kami, kan?"

Pha melirik Singto sejenak dan kembali pada kedua bocah itu, lalu berkata sambil tersenyum. "Daddy tidak akan meninggalkan kalian!"

"Janji?"

"Janji!"

"Yeay! Daddy paling baik! Kami sayang Daddy!" keduanya turun dari kursi lalu memeluk dan mencium Pha, kemudian menoleh pada Singto. "Papa, tidak sayang kami!"

Singto membelalakkan matanya terkejut dan tidak percaya, lalu mengangguk beberapa kali.

"Benar, aku tidak mencintai kalian, aku hanya mencintai Seung Eun dan ayah kalian..." SIngto menggoda mereka lalu memeluk Seung Eun.

Keduanya menjadi sedih dan merajuk.

Singto memperhatikan arah pandangan mata Pha yang sesekali mencuri pandang ke satu arah sambil tersenyum, iapun menoleh ke belakang dan melihat wajah seseorang yang tampak familiar, ia pun mencoba mengingat - ingat.

"Bukankah itu..." Singto akhirnya mengingat nama gadis itu, kebetulan So Hyun juga sedang melihat ke arahnya, dan melambaikan tangan ke arah mereka sambil tersenyum lebar. Singto mengangguk ringan menyapanya, lalu menoleh pada Pha. Wajah pria itu tampak berseri - seri seperti orang yang baru saja jatuh cinta.

"Kau tau dia bekerja disini?" pertanyaan Singto menyadarkan Pha seketika. "Karena itu kau mengajak kami kemari?" tebaknya.

"Er...aku pernah kemari beberapa kali dan bertemu dengannya..." Pha terlihat gugup. "Ia memintaku untuk mengajakmu dan anak – anak makan di sini..."

"Kenapa kau tidak berkata terus terang?" tanya Singto heran.

"Karena alasanku membawa kalian kemari bukan itu, aku memang menyukai makanan disini..."

Singto terlihat tidak percaya, namun ia mengabaikannya dan mencoba berpikir positif, lalu menoleh pada Seung Eun yang sedang melihat – lihat menu. "Sayang, kau mau memesan sesuatu?"

Tidak lama, So Hyun datang dan menyajikan pesanan mereka di meja.

"Halo, senang melihat kalian semua disini..." sapa So Hyun ramah lalu pada Pha dan Singto, lalu membelai kepala si kembar, kemudian berlutut di lantai mensejajarkan tubuhnya dengan Seung Gie dan bertanya.

"Annyeong...gwaenchanh-a?" ia menanyakan pada bocah itu apakah ia baik – baik saja.

Seung Gie mengangguk dan berkata. "Jeoleul gu haejusyeoseo gamsahabnida..." terima kasih sudah menolongku balas Seung Gie.

(IND - ENG) Lovely, New Year Gift 2 (THE END)Where stories live. Discover now