Saat seseorang menelponku... Tepat jam 10 malam. aku tak tahu dari siapa telpon itu. aku hanya menghiraukannya, hampir 100 kali orang tersebut menelpon ku, aku memberanikan diri mengangkatnya, dan itu...
"Haloo... Neng.. namanya siapa?"
Sontak aku kaget, yahh gimana yah... aku aja gak punya kenalan diluar sana. Lalu tiba-tiba ada yang nelpon aku gitu.
tanganku dingin, hati ku tak bisa menahan ketakutan serta emosi, aku ingin menangis. lalu Ian mengechat ku. Siangnya aku sempat ngechat dia, tapi katanya dia punya kerjaan, dan mungkin gak sempat balas chatku, jadi tenang-tenang aja akunya."Fii... kamu udah tidur?"
"Kamu capek nungguin aku?"
"Maaf yah... aku baru aja bebas dari sibuk""An... aku takut"
"Fi.. kamu kenapa? kamu gapapakan?"
"An.. aku takut banget:("
"Ada yang nelpon aku""Siapa?"
"Gatau, aku juga gak kenal"
"Duhh..masih ada aja yah orang jahil di malam-malam gini. gak mikir apa kalau ini jam istirahat tuan putriku"
"An... serius aku takut"
"Fi... kalo dia nelpon kamu rekam layar yah, supaya aku denger suaranya, kamu gak usah bicara, yahh... kamu jangan takut, coba kasiin aku nomornya"
Aku ngirimin Ian nomor yang nelpon aku
"Udah Fi.. udah"
"Ian aku bisa VN kamu, Tapi kamu balas VN balik, soalnya aku takut banget"
"Iyaa, iyaa"
*VN aku dan Ian
"Ian, suaranya kek bapak-bapak gitu dia nanyain alamat aku, nama papa, mama dan semuanya"ucapku dengan suara yang parau disebabkan tak tahan emosi lalu menangis
"Udah kamu gak usah ngomong ke dia, Udahh yah.. gausah nangis, nanti kamu jelek loh"
"Ian aku takut. kamu malah gitu"
"An... dia nelpon lagi""Udah angkat aja"
Saat aku mengangkat telpon itu
"Halo dek.. kamu bicara dong"
"Kalo nggak, saya bisa ke rumah kamu"
"siapa nama mama kamu, bapak kamu""Maaf om, saya gak kenal sama om"
"Alah... alasan, saya ini orang sumatra utara, bapak sama mama kau punya utang ke saya, gak dibayar, saya akan culik kamu dalam 1 minggu ini"
"Om maaf yah... salah sambung"
Setelah itu aku blokir nomornya
lalu ku chat Ian, karena untuk saat itu hanya dia yang bisa membuatku tenang."Ann... aku udah rekam"
"Yaudah kirim"
"Iyaa iyaa otw"
Setelah Ian mendengarnya
"Emangnya Mama sama papa kamu pernah ngutang sama orang sumatra utara?"
"Gatau juga, tapi mama aku tuh pernah tinggal di sumatra,tapi bukan sumatra utara."
"Yaudah kalo kamu mau verifikasi lanjut kamu telpon aja dia"
"Tapi An... aku udah blokir"
"Cepetan, kan ada aku"
Yaudah terpaksa aku telpon balik tuh bapak-bapak.
Tapi aku gak sebodoh bapak-bapak tukang tipu itu. aku ubah suara ku jadi suara wanita dewasa"Halo... pak, dengan tuan siapa dimana?"
Sontak kuingin tertawa, gimana nggak, seakan-akan aku mau kasih kuis berhadiah aja. wkwkwkw"Saya pak Sunarsidi di Medan"
"Pak, apakah saya pernah utang ke bapak"
"Maaf bu. ini siapa?"
"Anda sendiri yang menelpon saya, tadi anak saya yang ngangkat"
"Maaf bu saya hanya ingin kenalan dengan anak ibu"
"Terus kenapa kamu bilang mau datang ke rumah saya, apa masalah kamu?"
"Tidak bu... saya bercanda dengan anak ibu"
"Kamu tau, anak saya itu baru 7 tahun, dan kamu berani-beraninya bilang begitu"
"Iyaabu... maaf, saya tidak akan menelpon anak ibu lagi"
Sesudah itu respon aku yah... senang lah, udah gak diganggu lagi.
Yaudah si Ian ngechat aku lagi"Fi... kamu baik-baik ajakan"
"Hmm iyaa baik-baik aja kok An.."
"Dia gak nelpon kamu lagi?"
"Iyaa An. tenang aja:)"
"Syukur deh..."
"Fi... udah malam, tidur aja sana""Iyaa An.. bentar lagi, masih ada kerjaan"
Dan malam setelah ini, menurutku itu biaa dikatakan adalah malam dimana aku liat perjuangan dia demi aku
~Bersambung~
#Thanks
Jangan lupa tinggalkan jejak, And tungguin kira-kira apa maksud Fia yah...
tunggu part 8nyaaa guys
ig:ulfaltf19
KAMU SEDANG MEMBACA
ANFI'S LOVE IN RAIN
RomanceHmm berawal dari perkelahian? serius jadi cinta? begitulah yang dialami Ian dan Fia. Awalnya tak saling kenal dan kenal dengan cara yang unik... Berjalan dengan kesederhanaan, kenyamanan, dan kepercayaan mereka. Bagaimana kisah cinta mereka? Akanka...