~Part 3~

29 7 0
                                    

Linda terkejut karena melihat ke arah kanan kemacetan, dan ternyata di sana ada....

"Ehh... Fi... bukannya itu adalah Ian?" ujar indah dengan wajah yang terkejut sambil menepuk-nepuk pundakku

"Kayaknya iya sih, tapi aku gak salah liat kan?" ujar Fia

"Iyaa seriusan... itu Ian. dia kayaknya sama ayahnya tuh..." Ucap Linda dengan nada yang sok tau

"Udahlah... kamu mau kita ikutin dia?" 

"Yaa... kita ikutin, dimana kira-kira dia pergi"

Jalan kembali seperti semula, kemacetan tak seperti tadi, Waktu itu Pukul 21.40 kemacetan sudah reda, polisi sudah menangani kemacetan itu. aku dan Linda mengikuti kemana Ian pergi. aku juga bingung, kenapa sih Linda pengen banget tau kemana Ian?

"Ehh Fii... Fi... dia berenti depan pusat perbelanjaan, kira-kira dia ngapain yah?" ucap Linda dengan penasaran.

"Lin... udah deh. Kita bukan siapa-siapanya, terus kenapa harus kepo sama urusan dia?" ucapku dengan wajah yang lelah melihat sikap Linda

"Iyadeh... aku ngalah, Tapi lain kali kita cari tau lagi yah aku penasaran banget nih"

"Iyaa Linda:)" Ujar ku dengan wajah tersenyum.

Pukul 21.55 aku sudah sampai dirumahnya, yahh aku sempat singgah ke rumah Linda, sebenarnya aku juga bingung mengapa Ian kesana. disisi lain Pemikiranku turut berkecamuk dengan tugas matematika yang kudapatkan dari sekolah. kata orang aku adalah anak yang pintar dalam hal berbicara depan umum dan dia juga pandai berbahasa inggris serta kesenian.

Tetapi, aku tak pernah tertarik dalam hal matematika. aku hanya searching di google apabila ada tugas matematika yang kudapatkan.

Sehubung dengan masalah Ian, aku juga bingung ada apa sebenarnya, tetapi aku berusaha meyakinkan diri
"Sudahlah Fi... Ian bukan siapa-siapamu" ujarnya dalam hati sambil meminum air dan duduk santai di kamarnya

Tiba-tiba
"Fi..." (tok...tok... tok...) suara mengetuk pintu terdengar

"Iya mah"

"Kamu kenapa kok gak makan malam, entar sakit loh" ucap ibuku dengan sorot mata yang melihat sekeliling kamar

"Nggak kok ma... aku cuman stress mikirin tugas, soalnya susah banget nih" ucapku dengan wajah sok kelelahan

"Ohh okelah, kalau udah selesai makan yah nak..."

"Iyaa mama"

Saat ibunya keluar dari kamarnya, aku merapatkan pintu kembali. jujur semuanya tak semudah yang terlihat, sikap cerewetku, sikap ceriaku tiba-tiba lenyap begitu saja, aku badmood

Lalu aku memberanikan diri untuk ngechat Ian. Kemudian dia....

~Bersambung~

THIS IS PART 3 GUYS. SO THANK YOU FOR READ. AND WAIT IAN AND FIA'S STORY IN THE NEXT TIME.

ANFI'S LOVE IN RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang