Apakah dia memperjuangkanku?#Part8

12 3 0
                                    

Malam itu, sama seperti malam yang lain, yang membuatnya berbeda hanyalah, cuaca untuk saat ini sangat dingin. Tapi bintang dan bulan masih terlihat memancarkan sinarnya.

Saat itu adalah jadwal waktuku melaksanakan bimbel. dan yah... aku pulang pukul setengah 11 malam.
Mama dan papa sedang tidak berada dirumah, mereka sedang keluar kota.

Saat aku pulang, aku menyadari bahwa dari pagi aku belum makan, karena faktor kesibukanku, dan malamnya aku bimbel, lalu pukul 11 malam. Aku memaksa diriku untuk tidak makan, dan tidur secepatnya.

Aku lupa ternyata aku mematikan data ku saat aku ingin pergi bimbel. dan aku menyalakannya, lalu tiba-tiba

"Ting-tung, Ting-tung, Ting-tung"

Chat dari Ian masuk. Saat kubuka
"Fi... kamu dimana sekarang?"
"maaf yah tadi siang aku sibuk banget gak sempat balas chat kamu"
"Fi... aku lagi di pameran nih, kamu mau kesini gak?"

"nggak deh An... soalnya nih udah malam banget, mama ama papa ngelarang aku keluar malam setelah pulang bimbel"

"Ohh iya deh, btw kamu udah makan gak?"

"gak, soalnya dirumah gak ada makanan"

"Ohh gitu yah, aku otw"

"Otw kemana?"

"Kerumah kamu lah"

"Yaelah An... gausah, kamu disana aja"

"Gausah banyak bacot, cepet kamu nya mau makan apa?"

"Apaansih, gausah An... besok pagi aja aku makannya"

"Kamu gak makan dari pagi kan? yaudah aku beliin makanan sekarang, maunya apa?"

"Ih... gausah. serius gausah"

"Kalo kamu nolak kita gabakalan chat lagi nih"

"Iyaadeh iyaaa.... Beliin aku Bakmi Mewah:)"

"Hmm yang mana tuh?"

"Tanyain aja ama mbak-mbaknya, belinya di Indomaret/alfamidi"

"Yaudah aku otw, kamu jangan kemana-mana"
"Bye"

"Iyaa bye"

Dia maksa banget, gamau kalo aku tolak penawarannya, pokoknya aku harus terima, tapi aku tau maksudnya baik sih, dia gak tega aku tidur dalam kondisi lapar.

Jam setegah 12. Dia ngechat aku lagi
"Fi... rumahmu nomor berapa, soalnya banyak banget rumah disini"

"Nomor 29 blok F"

"Ohh oke tunggu yah"

Semenit setelah itu,

"Fi... kamu mana?"

"Dikamar"

"Buruan gihh... aku depan rumahmu"

Dan dia tuh benar-benar datang gitu, aku juga kaget banget, and then pas aku mau ganti uangnya

"An...nih uangmu"

"Udah Fi... itu ucapan makasih aku, karena kamu udah banyak bantu aku"

ANFI'S LOVE IN RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang