"Mama... apa-apaan sih kok kasi Kartu Kredit ke Ian" Ujarku kasar.
"Yaa... kamusih kalo udah belanja lupa buat pulang, kamu tuh udah gede, masa sih kamu mau belanja gede-gedean mulu setiap harinya, kamu mikir dong buat masa depan kamu" ujar mama yang membuat diriku sangat kesal.
Ian terus saja mengacak rambutku, seakan dia berkata "Yaa kasian yah".
"Yaudah ma...aku mau pergi sama Ian, udah dulu yah" ujarku ke mama
"Ehh... tunggu, kasi hpmu ke Ian mama mau dengar suaranya"
Aku memberikan handphone ku pada Ian"Yan, tolong kamu matika mode loudspekernya mama cuma mau kalo kamu yang dengar bukannya si Fia"
Ian memencet tombol "Headset" dan suaranya tidak terdengar olehku
"Dasar mama sama Ian sama aja" Umpatku dalam hati."....."
"Iya tante tenang aja, aku bisa kok"
"...."
"Iya tante aku pastiin, dan gak bakal kubiarin"
"....."
"Siap tante, tenang aja di bawah kendali ku"
"...."
"Iya tante, waalaikum salam"
"Mereka ngomong apaan sih?" Tanyaku pada diriku
"Yann, Lu kok gituu, jahat. Lu sekongkol sama mama, and you don't want to tell me"
"Udahlah Fi.. kita berangkat yuk, kita ke mall, mau gak?"
"Iyaudah, jangan kemaleman kita pulangnya soalnya banyak tugas belum selesai nihh" Kataku seakan merengek.
"Iya bawel, cepetan, kamu siap-siap, gausah mandi, kamu tetap wangi kok. Tetap Fia yang nyebelin dan cerewet juga"
"IAN!!!"
"Becanda sayang"
"SAYANG, MATAMU"
Ian terkekeh sendirian sementara aku masuk ke kamar untuk mandi dan bersiap-siap, Ian menungguku diruang tamu.
Tak genap 15 menit. Aku keluar dengan rapi, Ian masih saja sibuk dengan handphone kesayangannya itu, kulihat dia sedang bermain game. Wajahnya menunjukkan keseriusan menikmati permainan, aku tak mau mengganggunya. Biarkan dia menyelesaikan 1 permainan saja.
"Ehh..Fi, kamu berdiri dari tadi, sini dong, duduk dekat aku" ternyata dia menyadari aku memperhatikannya"
"Yuk.. kita pergi sekarang" ucapnya
"Tapikan kamu belum selesaikan 1 game. Mubazir tau gak sih" ucapku sambil mengerucutkan bibir
"Iya deh...iya"
Tak genap 15 menit, dia sudah menyelesaikannya, "Cepet juga sih, wajar kalo dia sering ikut turnament game" batinku.
"Yuk... Nih udah selesai"
Dia menarik tanganku"Iya" segera kumengunci pintu dan masuk kedalam mobilnya, di mobil kami tak banyak bicara hingga ia memulai pembicaraan
"Kamu cantik loh kalo pake baju hoddie pink gitu, kayak cute. Pengen nyubit" ucapnya dengan wajah sok di maniskan
KAMU SEDANG MEMBACA
ANFI'S LOVE IN RAIN
RomansaHmm berawal dari perkelahian? serius jadi cinta? begitulah yang dialami Ian dan Fia. Awalnya tak saling kenal dan kenal dengan cara yang unik... Berjalan dengan kesederhanaan, kenyamanan, dan kepercayaan mereka. Bagaimana kisah cinta mereka? Akanka...