[✓] Young Parents - Hwang Yunseong

Terserah

"Apasih lo tadi bilang gue segala istri?!" Kesal mu yang baru saja sampai di apartemen, kali ini kalian berada di apartemen milik Yunseong.

Yunseong mengangkat bahunya, "Gak tau, asal ceplos aja yang ada dalam pikir gue"

Kamu hanya menghela nafas, harus sabar menghadapi seorang Hwang Yunseong dalam pikirmu.

"Nih bayinya, gue mau pulang" Kamu memberikan bayi tersebut kepada Yunseong, dengan sigap Yunseong pun menerimanya.

"Dah sana tidur lo, besok kan lo ngampus"

"Tanpa disuruh pun gue bakal lansung tidur" Balasmu kemudian dengan cepat kamu keluar dari apart milik pemuda tersebut.

Kebetulan apart milikmu dan Yunseong berhadapan, jadi tak butuh waktu lama untuk sampai ke apart milikmu.

Kamupun lansung memilih tidur untuk menghilangkan rasa pusing yang dari tadi kamu rasakan.

***

Seperti biasa, aktivitas pagimu hari ini; Mandi, sarapan, kemudian bersiap menuju kampus.

Merasa sudah siap, sekarang waktunya kamu untuk ke kampus.

Kamu keluar apartemen milikmu, tapi entah apa dalam pikiran mu sekarang, kamu malah menatap pintu apart milik Yunseong.

'Yunseong udah berangkat belum ya?'
'Kalau dia ngampus, bayinya gimana?'

Dengan cepat kamu menggelengkan kepalamu, berusaha membuang pikiran tersebut jauh jauh.

"Gak usah khawatirin, pasti bisa dia mah" Ucapmu kemudian segera berjalan meninggalkan lokasi tersebut.

***

"Jadi..."

Tok tok...

"Maaf pak saya telat"

Kamu melirik kearah pintu, sudah ia duga kalau pemuda Hwang tersebut akan telat.

"Karena saya baru mulai juga, jadi sekarang kamu cepat duduk" Perintah Dosen yang lansung dianggukin oleh Yunseong, dengan cepat Yunseong pun lansung menghapiri tempat yang kosong.

Yunseong kini duduk di sebelahmu, melihat keadaannya cukup miris. Rambut yang masih berantakan, ditambah mukanya yang seperti baru saja bangun tidur.

"Kenapa lo?" Tanyamu sembari mencatat apa yang dibicarakan oleh Dosen yang berada didepan.

"Samalam Baby Hwang gak bisa tidur, terpaksa gue harus begadang ngelonin dia" jawabnya pelan, nyaris tak terdengar oleh dirimu.

Kamu hanya mengangguk kepalanya, "Kan udah gue bilang, taro aja di panti"

"Gak mau, gue mau belajar punya anak"

"Iya terserah lo aja deh"