Perpisahan

1.6K 226 8
                                    

"Hana!"

Yang dipanggil pun dengan cepat langsung menggerakkan kepalanya, mencari sumber suara yang memanggilnya.

"Apaan, Seok?" tanya Hana kala berhasil menemukan pemilik suara tersebut. Seokhwa.

"Yunseong memang benar mau pindah?"

Sebuah kerutan di dahi berhasil dibuat karena kebingungan dari oknum bernama Hana tersebut.

"Gak tau, gue gak tau apa apa tentang dia"

"Masa? Perasaan kalian dekat deh dulu"

Hana tersenyum kecut, iya dulu, tapi sekarang seolah dinding besar telah membatasi mereka berdua.

"Ng--... Gue mau balik dulu, deh. Gue ada urusan. Dah Seokhwa!"

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Hana langsung meninggalkan seokhwa yang masih terdiam ditempat. Langkahnya begitu cepat, ia merasa harus segera menuju apartemennya.

***

Tangannya terangkat sedikit ragu. Hana ragu untuk menekan beberapa digit nomer password milik apartemen Yunseong.

Klek

Pintu terbuka, menunjukan si pemilik rumah dengan seorang bayi digendong depan tubuh bagai induk koala dan anaknya.

"Eh, Hai" ucap Hana sedikit gugup, ia bingung harus berucap apa.

Sedangkan Yunseong yang masih berdiri di daun pintu hanya membalas dengan senyuman tipis.

"Lo beneran pindah?"

Anggukan pelan di kepala Yunseong adalah jawaban dari pertanyaan milik Hana.

"Kenapa? Kenapa mendadak? Kuliah lo gimana?"

Yunseong menghela nafasnya sebelum ia kembali membuka suara.

"Orang tua gue udah tau, makanya gue disuruh hadap dia. Masalah kuliah, gue gak tau"

Hana menatap intens Yunseong yang kini dihadapannya.

"Lagian... Anak anak kampus juga akan tau keburukan gue, Na"

Hana terdiam, ia bingung ingin mengungkapkan apalagi terhadap Yunseong.

"Yaudah, gue pamit dulu. Jangan cabut mulu lo" ucap Yunseong dengan senyuman diakhir kalimat kemudian ia mengacak rambut Hana.

Setelah itu, Yunseong pergi meninggalkan Hana yang masih membeku pada tempatnya.

"Yunseong!"

Naas, panggilan tak digubris oleh sang empu dikarenakan telah masuk kedalam lift.

Hana. Kini ia dapat merasakan kehilangan seseorang.

Tak ada lagi oknum Hwang yang mengganggunya kala pagi.

Tak ada lagi oknum Hwang yang menyapanya kala kembali dari kampus.

Tak ada lagi oknum Hwang yang memintanya untuk membantu merawat bayi.

Tapi, disisi lain Hana merasa kecewa. Ia tak habis pikir tentang Yunseong sebenarnya. Ia, merasa gagal untuk menjadi teman.







HADEEEEH.
Masih ada yang baca buku ini enggak? Huee sibuk banget belakangan ini. Jadi enggak bisa megang dunia oren ini.

Oh iya, jaga kesehatan ya buat kalian!

[✓] Young Parents - Hwang Yunseong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang