>Prolog<

471 29 9
                                    

Ini adalah awalan. Awalan bagaimana aku mengetahui rasanya ditolak.

~~~

"Gal,"panggil seorang perempuan yang berseragam SMP. Rambutnya yang dikepang jalin dua sedikit sehingga menyisakan sebagian rambutnya yang terurai itu tampak bergerak berlawanan arah saat ia berjalan menghampiri seorang laki laki yang membelakanginya.

Ia membawa setangkai mawar putih di kedua tangannya setelah lama memilih mawar itu di toko yang sering mereka datangi ini.

Merasa terpanggil, ia menoleh ke arah perempuan itu seraya menampilkan senyum tipisnya.

Seolah tahu apa yang akan di katakan oleh perempuan di hadapannya ini.

"Yang mana yang cantik?"tanyanya lalu menyodorkan kedua mawar itu.

"Lo yang lebih cantik, Han." Ujarnya serius dengan mengulas senyum tipis di bibirnya.

Tapi, tampaknya perempuan di hadapannya ini menganggapnya sedang bercanda. Dilihat dari tawa kecil yang hadir di wajah manisnya.

Selalu seperti ini.

Kemudian, ia berangsur menggenggam tangan perempuan itu. Mensejajarkan tingginya dengan tinggi perempuan itu membuatnya sedikit menundukkan badannya.

Sejenak ia menghela napas berat, saatnya untuk mengungkapkan kata-kata ini lagi.

"Han. Gue serius. Gue suka sama lo. Gue sayang sama lo."

"Please, terima gue jadi pacar lo," Ucapnya kali ini dengan sungguh-sungguh.

Detak jantungnya terus berpacu dengan cepat menunggu perempuan di hadapannya ini menjawab pertanyaannya. Bukan pertanyaan lebih tepatnya permintaan.

"Gal. Please. Udah berapa kali lo nyatain ini sama gue. Jangan maksa gue," Tolak perempuan itu sambil melepas genggaman tangan itu.

"Gue butuh waktu buat menjawab pertanyaan lo."

Seulas senyum tipis itu memudar begitu perempuan itu malah berlari meninggalkannya.

Ya. Memang sudah berkali-kali ia menyatakan perasaannya. Dan selalu seperti ini. Ia selalu ditolak. Padahal ia harap hari ini ia perempuan itu akan menjawab pertanyaan atas perasaannya itu.

Perempuan itu terus berlari ke seberang jalan untuk melarikan diri darinya. Tak jauh dari sana, sebuah mobil sedan bewarna hitam melaju dengan cepat menabrak perempuam itu.

Ia memicingkan matanya. Tubuh perempuan itu sudah terpelanting jauh ke jalanan.

"JIHAAANNNNNNNN."

***

Hola! Cerita baru aku nih. Jangan lupa votment yaa😅

Cindy.

Safira : She Is a Good PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang