18 - Merasa Bersalah

106 12 0
                                    

Nowplaying | Samfischer - This city

~~~

A/N: Follow instagram di bawah ini:
Keynanalfarizi2
Safiraalanaa
Elangmanggalaa
Lalunajessica
Fransiscoalgifari_
Maurencintyabella
Zeandavidson
Claudiaputri1919

----

Baik, bukan untuk dipermainkan dan tulus, bukan untuk dikecewakan.

***

"BANGSAT!"

"Sialan! Kenapa tuh cewek ada disana?!" Tanyanya sendiri sambil meninju berkali-kali tiang koridor utama rumah sakit jiwa sehingga menimbulkan bekas merah di tangannya.

Ia mengusap wajahnya kasar dan kembali memukul tiang koridor itu sehingga mendapatkan perhatian dari beberapa orang.

Rahangnya mengeras, ia ingat, tadi ia telah meninggalkan gadis itu sendirian begitu saja. Lalu ia kembali mengacak rambutnya kesal.

"SIALAN!" Makinya, lalu pergi meninggalkan koridor, kini ia berlari sangat kencang. Gadis itu, dia pasti sedang ketakutan.

Elang menggeram kesal, ketika ada beberapa orang yang menghalangi jalannya. Tentu saja, Elanglah yang telah meninggalkan gadis itu.

Dugaannya benar, ketika ia sampai di sana, gadis itu masih disana dan bersandar dengan dinding. Badannya meringkuk, wajahnya ia telusupkan diantara kedua kakinya.

Isakan yang tadi ia dengar, kini telah berganti dengan tangisan yang sangat keras.

Perlahan, ia mendekati gadis itu dengan tenang, menyentuh tangannya yang terasa dingin. Tapi, gadis itu langsung menepisnya dan tangisan gadis itu malah makin menjadi.

Raut wajah Elang berubah menjadi khawatir, karena gadis itu tampak takut padanya. Lalu, ia kembali menyentuh tangan gadis itu.

"BRENGSEK!"

Elang terkesiap dan mundur beberapa langkah ke belakang, ketika tiba-tiba bogem mentah diarahkan ke arahnya. Ia melihat ke arah orang yang memukulnya tadi. Keynan. Laki-laki itu selalu ada disamping gadis itu, membuatnya tambah kesal.

Ia berusaha berdiri dari duduknya, tapi tidak sempat karena bogem mentah itu lagi-lagi diarahkan ke arahnya. Ia terduduk lagi, sudut bibirnya sudah mengeluarkan darah.

Keynan kembali menghajarnya laki-laki di depannya dengan emosi, berkali-kali sampai lawan di depannya tertidur lemas.

"BRENGSEK! APA YANG LO LAKUIN SAMA FIRA?! BANGSAT!!!!"

Elang kembali berdiri dan ingin membalas bogem mentah Keynan, tapi lagi-lagi gagal. Karena Keynan dengan cekatan lagi-lagi menghajarnya duluan. Ia sedikit meringis kesakitan, karena pelipis dan sudut matanya kini mengeluarkan cairan merah.

Sedangkan Safira, rasa takut itu menjadi bertambah begitu mendengar suara adu pukul itu. Tangisannya tambah menjadi-jadi.

Ia berdiri dari duduknya, lalu langsung memeluk laki-laki yang selalu menatapnya hangat itu. Laki-laki yang beberapa hari ini selalu di dekatnya. Elang menegang. Ia mengurungkan niat untuk membalas pukulan Keynan.

Safira : She Is a Good PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang