28 -problem, again

1.5K 209 51
                                    

"Jadi?" tanya Taeyong. Ya, saat ini kami semua sudah berada didalam sebuah dormitory milik anak-anak NCT 127, yang sengaja mereka beli untuk bermain-main. Ternyata dorm ini milik mereka. Aku tidak tau jika ternyata mereka memiliki dormitory yang mereka beli sendiri

"Ya kan udah aku jelasin tadi, masa nggak percaya sih?" ucap Yuta sebal.

Tadi, saat kami kepergok oleh semua anggota 127, suasana awkward berhembus selama beberapa detik. Taeyong lantas menyuruh Doyoung, dan kami berempat masuk kedalam dorm. Setelah kami masuk, Taeyong mulai melontarkan pertanyaan-pertanyaan mengapa kami bisa ada disana tadi. Yuta yang menjelaskan semuanya. Lalu disusul Winwin, soal padamnya listrik di dormitory pinjaman Yuta, dan terakhir aku, tentang– Hana. Ya.. kalian tau, semua member memeluk Hana, saat mereka akhirnya sadar bahwa perempuan baru yang ada bersama kami saat ini adalah Kim Hana. Mantan trainee SM yang menghilang tanpa jejak sekitar empat tahun lalu.

"Ya percaya sih, tapi kenapa kalian bisa berempat?" tanya Jaehyun membuka suara

"Itu– "

"Ya karena habis ngeluarin Hana aku sempet sakit, jadi Hana ngerawat aku" balasku mendahului Yuta yang hendak bicara. Biarlah, jangan sampai ada yang tau jika tulangku patah dan telapak kananku robek.

"Yang sakit Darren ngapain noona yang nolongin? Baik banget" ucap Mark, dengan tatapan sinisnya padaku. Sepertinya memang dia sangat membenciku, entah apa penyebabnya. Omong-omong Mark memanggil Hana dengan sebutan noona, aku saja memanggil Hana dengan hanya menyebut namanya.

"Darren sakit karena dia selamatin aku dari kayu besar. Lengan kirinya retak, telapak tangan kanannya robek, padahal harusnya aku yang kena" jelas Hana. Aku menatapnya sambil menggelengkan kepala. Ah, kenapa dia bilang ke semua? Aku tidak ingin semua orang tau.

Hana membalas gelenganku dengan tersenyum seperti berkata 'tidak ada yang perlu ditakuti'. Aku lantas membalasnya dengan wajah seperti menampakkan kata 'terserah.'

Mark yang mendengar ucapan Hana barusan langsung diam, dan yang lainnya menatapku kasihan.

"Aku nggak apa-apa kok" balasku sambil tersenyum meredakan hawa sedih di dalam dormitory ini.

"Kalian udah makan?" tanya Taeyong menatap kami berempat

"Udah"

"Belom"

kami berempat berucap bersama, lagi. Tapi bedanya aku dan Hana berucap sudah, sedangkan Yuta Winwin berucap belum.

"Aku percaya Yuta sama Winwin" ucap Taeyong akhirnya. Setelah beberapa detik kami terdiam. "Ayo makan, ada mie"

Aku dan Hana saling bertatapan kurang setuju. Walau kami memang belum makan, tapi tadi siang kami sudah makan sup, dan aku masih kenyang sampai sekarang

"Siapa yang masak?" tanya Winwin belum bangkit dari duduknya. Sama seperti aku dan Hana. Hanya Yuta saja yang sudah bangkit dengan Taeyong.

"Aku aja ak— "

"Aku aja, kamu kan lagi sakit tangannya Ren," Jaehyun buru-buru memotong kalimatku.

Baru aku mau menawarkan diri untuk memasakkan mereka mie, tapi Jaehyun malah menawarkan dirinya.

"Aku bisa kok– aaww " kalimatku terpotong lagi karena saat aku berusaha bangkit dari duduk sila dengan menopang tubuhku menggunakan tangan kanan, luka robekku justru kembali mengeluarkan cairan kental itu lagi akibat tekanan yang kuberikan pada tanganku.

"Eh– eh, itu– lukanya— "

"Biar aku yang obati" balas Taeyong memotong kalimat Mark.

"Aku yang bawa dia" ucap Mark kemudian mendekat kearahku dan membantuku untuk bangkit sembari berjalan menuju sofa yang ada di dormitory.

Fate | Winwin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang