33 -honest

1.6K 224 40
                                    

Lagunya disetel akhir-akhir aja okey. Harus disetel.

Lusa, atau tepatnya hari ini, adalah hari pertama aku kerja.

Latihan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul sepuluh pagi sampai satu siang, dan sesi kedua dimulai pukul tujuh sampai sepuluh malam. Jadwal itu adalah jadwal buatanku. Dulu sewaktu aku sekolah, pada jam-jam itulah mereka– para pelatih melatih dance kami.

Sekarang sudah pukul delapan. Aku sudah menyiapkan segala perlengkapan yang akan kubawa.

"Aku berangkat" pamitku pada kedua orang tuaku. Sekarang adalah hari libur. Ya, biasanya para dancer memang latihan di hari libur, dan berlibur di hari kerja. Itu memang sengaja dilakukan agar mereka tidak berinteraksi dengan banyak orang. Kadang ketika saat penilaian akhir tiba, para pelatih menyuruh mereka untuk menari di jalanan, guna menaikkan mental mereka.

"Hati-hati" ucap ibuku. Ayahku hanya melihatku pergi sembari memakan sarapannya.

Sekarang sudah pukul setengah sembilan, perjalanan pasti memakan waktu satu jam lebih, karena sekarang hari libur.

"Macet banget sih" gumamku mengklakson mobil di depanku ini. "Mogok atau gimana sih Pak?!"

Para pengendara lain juga sudah menggerutu. Klakson berbunyi dimana-mana. Ada mobil yang tiba-tiba saja berhenti di tengah jalan raya yang padat ini. Persis di depanku. Mobil ini memang benar-benar menyusahkan.

Tak lama mobil putih depan ini menyingkir dari ramainya jalan. "Nggak dari tadi sih" gumamku sembari tanpa basa-basi kembali melajukan motorku dengan kecepatan di atas rata-rata. Aku hampir terlambat.

Untungnya aku sampai di akademi pukul sembilan lebih lima puluh lima. Segera aku berlari menuju lantai tiga, tempat murid-murid baruku berada. 

10.00am

Aku masuk ke dalam ruangan setelah melihat jam di tangan kananku.

"Pagi anak-anak" sapaku ramah memasuki ruangan. Diluar dugaan, kukira mereka masih tidak begitu tinggi-tinggi, namun nyatanya tidak. Mereka semua memiliki  tinggi badan yang lebih dariku. Yah, tidak diragukan. Akademi ini adalah akademi terbaik.

Jika kalian pikir ruangan yang kumasuki ini berbentuk seperti kelas-kelas biasa, kalian salah. Kelas dance academy berbeda dari yang lain.

Sesuai jadwal, untuk hari kerja pertama mereka libur. Hari kerja kedua sampai dengan hari kerja keempat, mereka berada di kelas biasa. Kelas berkursi. Terakhir, untuk hari kerja kelima sampai hari libur, mereka berada di kelas latihan. Berbentuk seperti dorm. Seperti sekarang ini. Kami berada di ruang latihan.

"Pagi" jawab mereka serempak.

"Ada yang sudah kenal saya?" tanyaku berbasa-basi. Jumlah mereka di data ada dua puluh lima. Dua puluh laki-laki dan lima perempuan. Tapi yang datang kali ini jumlahnya hanya dua puluh. Tiga perempuan dan sisanya laki-laki.

"Saya" salah satu murid mengangkat tangannya.

"Sudah kenal saya?" tanyaku mengulang pertanyaan tadi.

"Sudah" balasnya tersenyum. Manis, aku jadi ingat Winwin. Wajahnya mengingatkanku dengan Winwin.

"Siapa?" tanyaku menantangnya. Dia mengenalku dari mana?

"Pelatih baru kami, hehe" jawabnya tertawa kikuk. Wajahnya sangat lucu.

Aku langsung tersenyum membalas ucapannya. Aku kira, dia benar-benar sudah tau.

Fate | Winwin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang