5. Inferiority Complex

1.6K 335 233
                                    

"Dasar perempuan ular!" teriak Hee Sae tak tahan. Seluruh pengunjung supermarket sontak menaruhkan perhatian pada mereka. Namun Hee Sae tidak peduli, ia malah melangkah maju mendekat ke arah Taera kemudian menjambak surai kemerahan perempuan Kim tersebut.

"Kenapa kau tega merebut suami orang? Apa hidupmu kurang asyik?!"

Taera memekik, namun sama sekali tidak memberikan perlawanan apapun. Sampai akhirnya Baekhyun yang turun tangan untuk melerai keduanya.

"Hee, hentikan. Kau hanya membuat semuanya semakin kacau!"

Baekhyun berusaha membantu Taera melepaskan diri dari cengkeraman Hee Sae. Namun sia-sia, Hee Sae tidak mau menyerah begitu saja. Ia bahkan menarik kepala Taera ke kanan dan ke kiri tak tahu ampun.

"Kau bisa mencari lelaki lain yang kau inginkan, tapi bukan suamiku!"

"Kau cantik, punya pekerjaan yang bagus, hidupmu sempurna. Kenapa kau melakukan hal seburuk ini hah?!" cerca Hee Sae dengan kedua mata melototnya. Meski kalimat yang barusan ia ucapkan lebih terdengar sebagai pujian ketimbang umpatan.

"Hee hentikan sekarang juga!" bentak Baekhyun keras. Merasa tidak tahan sekaligus mencegah kejadian ini semakin menjadi. Baekhyun tidak ingin petugas keamanan turun tangan menyeret mereka ke kantor polisi karena telah berbuat keributan di tempat umum.

Hening.

Hee Sae tertegun.

Baekhyun membentaknya di depan semua orang?

Baekhyun membentaknya di saat Hee Sae justru sedang mempertahankan rumah tangga mereka. Di mata Hee Sae, ini sama saja dengan Baekhyun membela perempuan lain. Dan bagian yang paling menyakitkannya adalah Baekhyun nyaris tidak pernah membentaknya selama ini. Separah apapun mereka bertengkar, Baekhyun lebih dominan untuk mengalah.

"Kau membentakku?" tanya Hee Sae tak percaya. Kedua tangannya mengendur, membuat Taera terlepas dari cengkeramannya.

Baekhyun balik menatap Hee Sae penuh sesal. Menyadari ia baru saja membuat kesalahan fatal. Demi Tuhan, ia sama sekali tidak berniat berkata kasar pada istrinya. Ia kelepasan karena situasi semakin genting.

Menatap kedua pelupuk Hee Sae sudah penuh tergenang air dengan sorot kekecewaan yang mendalam di arahkan padanya. Membuat Baekhyun mengutuk dirinya kenapa harus berteriak sekencang itu pada istrinya.

"Kau membentakku Baekhyun? Kau bahkan tidak pernah seperti ini dan kau sekarang malah melakukannya demi dia?"

Hee Sae tertawa getir seraya mengusap air mata sialannya dengan kasar. Nada bicaranya terdengar bergetar.

"Hee, maafkan aku," sesal Baekhyun terbata. Ia berniat mendekat ke arah Hee Sae, namun tubuhnya malah di dorong kasar oleh seseorang.

"Jauhi dia, kau sudah melukainya!" bentak Kris balik meski ia tidak tahu duduk masalah yang sebenarnya. Mungkin ia datang sedikit terlambat, tapi yang Kris tangkap perempuan dan lelaki yang lebih pendek darinya ini baru saja membuat Hee Sae menangis.

"Hee, kau tidak apa-apa?

Hee Sae tidak menjawab pertanyaan Kris. Lidahnya terlanjur kelu. Sebagai gantinya ia hanya mampu menatap Baekhyun dengan sorot kecewa tiada henti.

"Maaf, bisa kalian semua pergi? Masalahnya sudah selesai," usir Kris halus pada kerumunan yang melingkari mereka. Kris tidak nyaman bila terus menjadi tontonan seperti ini. Terlebih mereka sama sekali tidak ada niatan melerai. Justru menjadikan hal ini sebagai tontonan.

Baekhyun terkejut bukan main. Tak menyangka dengan kehadiran Kris. Yang membuatnya paling kaget, tentunya karena istrinya sudah bisa pergi keluar dengan lelaki lain selain Chanyeol. Ia terus bertanya dalam hati siapa pria asing ini. Baekhyun tahu semua teman dan sahabat dekat Hee Sae dengan teliti, tapi tidak dengan lelaki yang berdiri di hadapannya sekarang.

𝐈𝐧𝐟𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫𝐢𝐭𝐲 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐱 [Sudah Terbit]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang