9. Inferiority Complex

1.6K 322 279
                                    

kalau yg komentar sepi aku gabakal update lagi minggu ini🙂

🐤🐤🐤

Bunyi kecapan demi kecapan dari bibir keduanya yang saling bertaut mesra memenuhi seisi ruangan.

Baekhyun yang sebelumnya berkata Bucheon begitu dingin kini segera mengoreksinya ;

Bucheon sangat panas brother!

Daebak! Baekhyun menyeru gembira dalam hati. Kupu-kupu dalam perutnya berterbangan liar. Tak menyangka akan mendapat jackpot sebesar ini.

Baekhyun menanggalkan pakaiannya dengan tergesa. Melemparnya sembarang sembarang arah ke atas lantai. Ia terus membalas setiap kecupan ringan yang Hee Sae hadiahkan untuknya dengan lumatan membabi buta. Baekhyun mulai berani menyusupkan sebelah tangannya yang bebas di balik piyama pororo milik Hee Sae. Jemarinya yang lentik mulai bergerilya di dalam sana, mengusap punggung Hee Sae seduktif beberapa kali sebelum melepaskan kaitan bra. Baekhyun menyingkap piyama Hee Sae bagian depan dengan debaran jantung tak karuan.

Hee Sae terus menggeliat. Desahan yang sebelumnya timbul karena mimpi malam pertama kini berubah menjadi erangan tak nyaman saat merasakan material kenyal tengah bermain di kedua dadanya.
Sayang, Baekhyun terlalu sibuk berperan menjadi bayi yang kehausan sampai tidak menyadari Hee Sae tengah menuju kesadaran composmentis.

"Enghh..."

Hee Sae terus bergerak tak nyaman saat ia merasakan kini bokongnya diremas dengan gerakan sensual.

"Enghh, aku bukan Mongryeong..."

Hee Sae mulai meracau tak karuan dalam igauannya. Lagi, Baekhyun tak peduli karena rungunya telah penuh oleh desahannya sendiri.

Sampai Hee Sae mulai mengerjapkan kedua matanya yang terasa begitu berat. Merasa geli sekaligus ingin bersin saat surai Baekhyun terus bergesekan dengan ujung hidungnya. Bergerak ke kanan dan ke kiri secara bergantian. Menyentuh bagian atas tubuhnya yang telah tersingkap.

Ia terus memaksa kedua matanya untuk terbuka lebar. Lantas ia menunduk untuk memastikan. Barangkali suaminya tengah asyik menyusu.

Benar saja, Baekhyun tengah menemplokinya bagai bayi koala dengan kedua tangannya yang sudah kemana-mana.

HAH APA?!

Kedua bola mata Hee Sae kini membola sempurna.

"Byun Baekhyun!!!"

JEDAK!!!

"Argh!"

Baekhyun berteriak nyaring merasakan tubuhnya terhempas dari ranjang.

Detik selanjutnya, terdengar bunyi dentuman tubuh Baekhyun yang jatuh terjerembab tragis. Bokongnya sukses mendarat di lantai dengan tidak hormat setelah Hee Sae refleks menendangnya brutal. Baekhyun meringis kesakitan merasakan pinggang dan bokongnya mencium lantai cukup keras.

"Kau memperkosaku?!" tuduh Hee Sae di iringi nafas memburu. Dengan sigap ia menaikkan kembali celananya yang rupanya sudah turun sampai ke lutut. Kedua tangannya bergerak ke balik punggung untuk mengaitkan kembali branya yang sempat terlepas. Hee Sae membenarkan seluruh piyamanya yang berantakan setelah tindakan asusila suaminya barusan.

"Astaga Hee, setidaknya tolong aku lebih dulu sebelum menggerutu," pinta Baekhyun memelas. Baekhyun mengulurkan tangannya berharap Hee Sae meraihnya dan membantunya bangun. Alih-alih demikian, Hee Sae justru menepisnya sembari memasang mimik takut yang berlebihan.

"Tidak! Mana ada korban yang balik menolong tersangka pelecehan!" tolak Hee Sae terang-terangan. Ia kini menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut seolah Baekhyun bisa kapan saja kembali menerkamnya.

𝐈𝐧𝐟𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫𝐢𝐭𝐲 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐱 [Sudah Terbit]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang